DEVIL

Must be?

Tangannya terus memegang sebuah surat undangan yang dimana namanya tertulis disana. Lisa sama sekali tak pernah membayangkan ini sebelumnya, ternyata hidupnya akan menjadi seperti ini.

Ini sudah enam hari semenjak mereka berdua menerima perjanjian itu dan selama itu pula Taehyung dan Lisa tak pernah bertatap muka disebabkan Taehyung yang pergi keluar negara secara mendadak untuk urusan bisnis Otomotifnya yang diresmikan di negara California tepatnya di kota Las Angeles dimana kota ini juga menjadi tempat tinggal kedua orangtua Taehyung.

Selama itu Lisa banyak menghabiskan waktu dengan Lucas dan dia juga telah mengambil alih semua yang berjalan di istana Taehyung. Sesekali Lisa pergi menjenguk Ayahnya yang sampai detik ini belum bangun dari tidur panjangnya, terkadang juga Lisa mengajak Lucas tentunya dengan izin sang Tuan.

Sejauh ini komunikasinya dengan Taehyung baik-baik saja dan Lisa juga mulai belajar menerima Taehyung dalam hidupnya, dia merasa mungkin ini adalah jalan yang terbaik bagi dirinya dan Ayahnya. Setidaknya dia tak menyulitkan siapapun.

Berita pernikahan Lisa dan Taehyung begitu cepat tersebar sampai ke telinga berbagai penjuru negara dan itu tak perlu dipertanyakan lagi karna bisnis Taehyung memang sudah go international di berbagai negara-negara besar yang meliputi United Kingdom dan United States. Bahkan hadiah pernikahan dari Inggris yang merupakan Negara Konstituen Britania Raya sudah berada dikediaman pria bermarga Kim itu.

Untuk acara pernikahan,Taehyung menyuruh Lisa untuk tidak memikirkan itu karna Taehyung sudah mengurus semuanya Taehyung hanya menyuruh Lisa merawat Lucas dengan baik. Lisa mendengar adik laki-laki Taehyung lah yang mengerjakan semuanya, Lisa sama sekali tak pernah bertemu pria itu dan pria itu juga tak pernah mengunjunginya hanya untuk berkenalan.

Sekarang gadis mungil itu berada di sebuah restoran cepat saji yang sebelumnya mereka setujui untuk bertemu. Ya Taehyung sudah kembali, bagaimana tidak? Mereka akan menikah dua hari kedepan.

"Lisa?"

Lisa berbalik arah belakang ketika dia mendengar suara yang menyapanya namanya terasa lebih bervolume dibelakangnya. Lisa membulatkan matanya tak kala kornea nya mendapati objek seorang pria yang sudah tak asing baginya menyapanya.