Bab 13

19.9K 649 21
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading...

°°°


Alice sedang mendengarkan Dosen yang sedang menjelaskan di depan sana, sedangkan Eva sedang sibuk memainkan ponselnya sesekali dia tertawa sambil menatap layar ponselnya. Entah apa yang ia tertawakan, yang jelas saat ini dirinya hanya ingin fokus pada mata kuliahnya.

Ponsel di mejanya bergetar menandakan sebuah pesan masuk. Dia segera membukanya dan membuat tubuhnya membeku melihat isi pesan tersebut.

Alice, don't you miss me? You don't want to go home, or I'll pick you up so you want to go home with me?

Eva yang melihat Alice terdiam menjadi bingung,"Alice, elo kenapa diem?" Tanyanya yang penasaran, lalu dia mencoba melihat ponsel Alice yang membuatnya terdiam. Tetapi sebelum dia bisa melihatnya Alice segera menjauhkan ponselnya dari jangkauannya, sehingga dirinya kesal karena tidak sempat melihat.

Alice sengaja menjauhkan ponselnya dari Eva agar ia tidak melihat isi pesannya, hatinya berdebar saat dia tahu siapa yang mengirim pesan padanya. Siapa lagi kalau bukan dia. Dia tidak mau membalas pesan itu, karena dirinya masih tidak mau pulang.

"Lo kenapa?" Eva bertanya dengan wajah khawatirnya, jelas dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan Alice.

Alice mematikan ponselnya dan menaruhnya di atas meja,"Enggak apa-apa."

Sedangkan di sisi lain, seorang laki-laki dengan perawakan tinggi sedang melihat ke arah kota dengan bangunan tinggi dimana-mana. Langit sangat cerah dan berawan, tapi laki-laki itu terlihat sangat muram dengan aura dingin keluar dari tubuhnya. Dia menahan amarahnya karena pesan yang di kirimnya tidak di balas, hanya di baca saja.

"Bagaimana kalau kita menjemputnya? Agar dia mau pulang bersamaku." Ucapnya tanpa melihat ke belakang.

"Itu akan membuat Nona Muda semakin menjauh dan akan membencimu. Jika, Tuan tetap memaksanya untuk pulang." Seseorang yang berada di belakangnya menjawab, dia adalah orang kepercayaan yang selalu ada disisinya.

"Lalu, aku harus bagaimana?!" Ucapnya dengan sangat marah.

Laki-laki itu menunduk melihat tuannya yang sangat marah. Dia hanya bisa diam, tidak mau membuatnya semakin marah. Jika bisa dia ingin menghilang saja agar Tuannya tidak melihatnya dan melampiaskan kemarahannya padanya, karena kapan saja nyawanya akan hilang.

"Katakan, siapa yang selalu bersamanya saat ini?" Tanyanya.

"Nona Eva, dia adalah sahabat Nona Muda. Mereka selalu bersama dan juga mereka bekerja di sebuah club di jakarta." Ucapan terakhirnya membuat laki-laki itu membanting vas bunga yang ada di meja ke lantai hingga hancur berkeping-keping. Dia sangat marah pada Alice yang bekerja di tempat kotor seperti itu, padahal dia sendiri bisa membiayainya tanpa harus bekerja di tempat kotor seperti itu tetapi ia selalu menolaknya.

My Bastard CEO [S1 Geofrey] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang