Happy Reading...
°°°
Alice melihat pantulannya di cermin, dia memakai dress putih. Terlihat pas dengan tubuhnya, rambutnya di tata dengan sangat rapih terkesan elegan. Dan juga make up yang natural, tidak terlalu tebal. Tidak sia-sia dia mengeluarkan banyak uang hanya untuk penampilannya.
"Cantik, dressnya sangat cocok dengan tubuhmu dan wajahmu. Pilihanku memang bagus, bukan?" Rebecca menaik turunkan alisnya--menggodanya, setelah melihat Alice dari atas hingga bawah.
Alice hanya mendengus, memang Rebecca yang memilihkannya dan pilihannya memang sangat bagus. Dia melihat Rebecca yang memakai dress merah, terkesan menggoda. Sama seperti Eva yang suka memakai pakaian yang berwarna merah, katanya itu menggoda. Tapi memang benar dengan perkataan Eva.
"Kita sudah siap, bagaimana jika berangkat sekarang?" Tanya Rebecca.
Alice mengangguk dan mengikuti Rebecca yang membawanya ke mobilnya, dia melihat seorang pria asing yang akan mengemudikan mobil. Dia dan Rebecca duduk di kursi belakang, sedangkan pria itu sibuk menyetir. Sesekali Rebecca mengajak pria itu berbicara sehingga dia di diamkan oleh keduanya. Dia hanya heran pada Rebecca dan bertanya-tanya apakah ia telah putus dengan Eden? Dan kini telah menemukan pria lain?
Memikirkannya membuatnya tak tahan untuk bertanya, dia mendekat pada Rebecca dan berbisik."Siapa pria itu? Apakah dia pacar barumu?"
Rebecca menghentikan pembicaraannya dengan Aaron, dia tersenyum dan berbisik pada Alice."Dia Aaron, kupikir dia sangat baik di lihat dari wajahnya."
"Apakah seseorang yang baik bisa di lihat dari wajahnya? Kau akan berkencan dengannya?" Tanya Alice.
"Itu hanya firasatku, kami baru mengenal satu sama lain. Mungkin kami akan berkencan nanti."
Alice memilih untuk diam dan tidak melanjutkan percakapan, dia juga tidak mau mengganggu percakapan mereka. Karena dia akan mengganggu keduanya yang akan memiliki hubungan-hubungan romansa. Dia memilih melihat ke jendela mobil, mengagumi keindahan New York.
"Sudah sampai, Alice ayo turun." Alice segera turun dari mobil, dia melihat bangunan tinggi di depannya, GPC Square Park Hotel. Nama hotel milik Albert, mungkin salah satu hotelnya yang ada di daerah sini. Karena hotel miliknya ada di beberapa kota ataupun negara. Itu yang dia tahu dari Rebecca, dia sendiri tidak pernah bertanya pada Albert. Jadi dia tidak tahu banyak.
Matanya melihat ke sekeliling, banyak karyawan sepertinya yang datang. Dengan berpakaian mewah hanya untuk menghadiri pesta ini. Dia mengangkat alisnya, ada yang aneh dengan pestanya. Tidak ada wartawan di sini, dan juga banyak beberapa bodyguard yang menjaga di sini. Mereka semua bersenjata. Dia heran dengan para bodyguard itu, apa harus membawa senjata untuk sebuah pesta? Memangnya apa yang mereka khawatirkan tentang pestanya. Tidak mungkin akan ada sesuatu yang terjadi, sehingga mereka semua membawa senjata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard CEO [S1 Geofrey] REVISI
RomanceThe First Series Of Geofrey ••• ALICE AMALIA ALISON, dia tidak mengira bahwa kejadian yang menurutnya sial mempertemukannya dengan ALBERT EINSTAIN GEOFREY. CEO sekaligus pemilik dari GPC Geofrey Property Company, pria tampan bermata biru yang mengin...