Happy Reading...
°°°
"Yang itu!" Tunjuk Eva yang di gendong oleh Ryan, laki-laki yang tadi menabraknya. Eva menyuruhnya mengantarkannya ke apartemen milik Alice, karena dia ingin mengetahui keberadaan Alice. Setelah penculikan tadi dia takut Agatha akan membuat masalah lagi dengannya, meskipun dia sendiri tidak tahu siapa yang menculiknya.
Ryan menekan bell pintunya, tetapi setelah beberapa kali tidak ada yang membukanya."Apakah di dalam tidak ada orang? Kau tidak salah rumah, kan?"
"Ini benar rumahnya! Apa Alice enggak ada di dalam?" Eva berbicara pada dirinya sendiri. Dia menepuk dahinya, karena baru mengingat bahwa Alice tinggal di mansion milik Albert. Tentu saja Alice tidak tinggal di apartemennya lagi, karena sudah beberapa hari ini Alice tinggal disana bersama Albert. Tapi kenapa dia selalu melupakan itu?
"1111, kata sandinya." Alice memang memakai kata sandi itu, katanya agar lebih mudah mengingatnya dan tidak lupa. Hanya Eva yang mengetahuinya, karena dirinya sering menginap dan menumpang atau bahkan hanya untuk meminta makanan.
Ryan segera menekan kata sandinya, setelah pintu terbuka dia segera memasukinya. Menurunkan Eva di atas sofa, dengan kaki yang di selonjorkan di atas sofa.
"Apakah disini tidak ada minyak?" Tanya Ryan setelah melihat ke sekelilingnya.
"Buat apa? Apa kau mau memasak? Minyaknya ada di dapur, kau ambil saja sendiri." Eva menunjuk ke arah dapur yang berada di ujung sudut. Ryan menuju dapur untuk mengambil minyak, bukan untuk memasak tetapi untuk mengurut kaki Eva yang ke seleo. Dia kembali dengan mangkuk kecil yang berisi minyak.
"Mana yang sakit?" Ryan bertanya sambil memegang pergelangan kaki Eva untuk melihat bagian mana yang ke seleo.
"Akh! Sakit Anjing! Ngapain lo pegang coba!" Eva otomatis mengeluarkan umpatan hewan dan memukul bahu Ryan karena merasa sakit saat ia memegang pergelangan kaki kirinya yang terasa sakit. Tetapi Ryan tidak terganggu olehnya ataupun marah karena dia telah mengumpatinya.
Dia kembali diam, saat melihat Ryan yang mulai mengoleskan minyak pada kakinya lalu mengurutnya dengan pelan sehingga dia tidak terlalu merasa sakit. Dia mengagumi skill pijat urutnya.
"Sepertinya kau pandai memijat, apakah kau tukang urut?" Tanyanya dengan penasaran.
"Tidak." Ryan menjawab dengan singkat dan terus melakukan kegiatannya tanpa menatap Eva.
"Kalau begitu, kau bisa massage plus-plus--Akhhh!" Eva berteriak kesakitan saat Ryan sengaja menekan kakinya yang keseleo, dia bahkan tak sempat menyelesaikan ucapannya.
"Heh! Apa kau sengaja?!" Dia dengan sengaja menendang tangannya yang memegang kakinya karena kesal.
"Jika tidak diam, aku tidak akan menyembuhkannya. Kau mungkin tidak bisa berjalan selama seminggu." Mendengar peringatannya membuat Eva memilih diam dan tidak mau mengganggu kesibukan Ryan yang sedang mengurut kakinya. Dia takut ia tidak akan menyembuhkannya sehingga membuatnya tak bisa berjalan. Jadi dia tidak ingin berkata apa-apa yang akan membuatnya marah dan memilih melihat Ryan sangat serius mengurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastard CEO [S1 Geofrey] REVISI
RomanceThe First Series Of Geofrey ••• ALICE AMALIA ALISON, dia tidak mengira bahwa kejadian yang menurutnya sial mempertemukannya dengan ALBERT EINSTAIN GEOFREY. CEO sekaligus pemilik dari GPC Geofrey Property Company, pria tampan bermata biru yang mengin...