Bab 42

10.3K 362 3
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading...

°°°


Alice membuka matanya, dia mengerang dengan tangannya memegang kepalanya yang terasa sangat pusing. Mungkin ini efek karena dia terlalu banyak minum hingga mabuk, tapi untungnya saat mabuk dia tidak pernah muntah sehingga tidak menyusahkan Rebecca. 

"Aakhh!" Alice terkejut saat melihat dadanya yang terbuka dan dia menyadari bahwa dia hanya memakai pakaian dalam saja.

"Pantas saja aku merasa kedinginan," Gumamnya.

Dia segera menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalamnya saja, semalam dia sangat mabuk sehingga dia langsung melepaskan pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalamnya. Karena kepalanya terasa pusing, dia langsung tidur di kasurnya tanpa mengganti pakaiannya. Dan tidak memedulikan Rebecca yang sudah mengantarnya pulang ke apartemennya.

"Sial! Apa yang kukatakan kemarin padanya?! Apa aku gila?!" Alice berteriak histeris dengan menendang kasurnya karena merasa kesal dan malu, pasalnya dia mengingat dengan jelas apa yang dikatakannya kepada Albert! Dia menganggap Albert adalah Kevin!

"Sialan, lupakan saja! Jangan memikirkannya lagi! Ingat Alice, bahwa keluarganya yang membunuh Ibunya!" Dia menepuk wajahnya untuk menyadarkannya dan mengingatkan, bahwa dia tidak boleh memikirkan Albert.

Mulai sekarang dia akan membencinya dan menganggapnya sebagai musuhnya, tidak peduli sebelumnya dia pernah menyukainya. Untungnya dia belum terlalu jatuh cinta padanya, sehingga dia bisa mencegahnya. Dia harus melupakannya!

"Ayo, Alice! Lupakan cinta atau ketampanan! Ingat saja uang, uang!" Alice menyemangati dirinya sendiri, dia menarik selimutnya dan bangun dari atas kasurnya. Lalu berjalan dengan lesu ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai, dia segera memakai pakaian santainya. Dan menguncir rambutnya menjadi kunciran kuda. Dia mencari ponselnya, tetapi dia tidak menemukannya. Padahal seingatnya semalam dia masih membawanya, tetapi pagi tadi di tidak menemukan ponselnya.

Dia memilih menyerah saat mencari ponselnya dan ke dapur untuk membuat sarapannya, tetapi sesampainya di sana dia melihat Rebecca yang sudah duduk di meja makan dengan meja makan yang sudah penuh dengan berbagai jenis masakan.

"Kau sudah bangun?" Tanya Rebecca saat melihat kedatangannya.

Alice menatapnya heran dan duduk di kursi yang menghadap Rebecca,"Menurutmu?" Dia balik bertanya.

"Kau sudah bangun dan kini ada di depanku."

Alice mendengus jijik saat menatap Rebecca,"Kau melihatnya dengan jelas. Ngomong-ngomong kau yang memasak? Tapi kenapa aku tidak percaya kau bisa memasak sebanyak ini?" Dia memandang satu persatu masakan yang tersaji di atas meja makannya, dia tidak percaya jika Rebecca bisa memasak sebanyak ini untuknya.

My Bastard CEO [S1 Geofrey] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang