Chapter 10

50 14 0
                                    

pink itu warna yang lembut, feminim, penuh kasih sayang. Itu kenapa aku suka pink. Dan yang kamu harus tau aku gak suka kekerasan

***

Sesampai nya rey dirumah, ia bergegas masuk ke dalam rumah menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar yang selalu ia jadikan sebagai tempat favoritnya saat ini yaitu kamar sasha. Sesampainya Rey di depan kamar Sasha ia membuka pintu, mendapati sang adik tengah bermain ponsel.

" Kak Rey "

" Ini kakak habis dari apotik beli vitamin kamu " ucap Rey sembari meletakan vitamin yang iya beli di nakas kamar sasha.

Sasha manggut manggut dan memainkan ponselnya kembali. Rey yang melihat itu berdecak kesal, sang adik mengacanginya karna ponsel. Rey merampas ponsel Sasha dari tangannya. Apa sih yang membuat Sasha sebegitu menarik nya memegang ponsel, biasanya juga jarang dirinya memegang ponsel.

" Kak ihhh balikin handphone Sasha " celetuk Sasha dengan bibir manyun

Rey tak menghiraukan ucapan Sasha, ia membuka ponsel Sasha, ketika ia membuka ponsel Sasha, yang ia dapati adalah history chatt dengan key. Pantas saja sang adik mengacanginya, ternyata ia lagi berkirim pesan lewat WhatsApp dengan key. Rey membalikan ponsel nya pada sasha

" Nih kak Rey balikin " ucap Rey menyodorkan hpnya yang langsung di rampas oleh Sasha

" Jangan merajuk entar digigit gorila " goda rey mencolek hidung sasha

" Au ah kak Rey ngeselin. Udh ah Sasha mau tidur, kak Rey ke kamar aja sana " kesal Sasha meletakkan ponsel nya di nakas, membaringkan tubuhnya dan menarik selimutnya sampai dada.

Rey hanya tersenyum melihat tingkah sang Adik, tingkah yang suatu saat nanti masih bisa ia lihat atau hanya jadi perindunya. Jika takdir berkata lain, ia menginginkan Sasha kembali sehat agar dirinya bisa beraktivitas layak nya anak seusianya pada umumnya. Harapan saat ini adalah hanya terus berdoa pada Allah dan berusaha serta berikhtiar untuk kesembuhan Sasha.

Rey mendekati Sasha dan mengecup puncak kepala Sasha. Setelah itu ia keluar dan menuju kamar nya. Rey membanting kan tubuhnya, entah sejak kapan bayangan key memenuhi otak dan fikiran nya. Ahhh entahlah seperti nya Rey benar benar kalut dengan perasaan nya. Ia hanya sekedar penasaran atau memang ia mulai menyukai key. Semua terasa membeban kan fikiran nya. Ia mencari handphone nya di saku celana dan mulai mengetik pesan WhatsApp.

***

Key yang merasa ponsel nya berbunyi langsung bergegas mengambil ponsel nya. Padahal Sasha bilang ia ingin tidur, lalu siapa yang mengirimi nya pesan WhatsApp. Tidak mungkin teman teman nya karna mereka sibuk dengan urusan masing masing apalagi ini malam Minggu.

Key membelalakkan matanya mendapati pesan WhatsApp dari Rey. Entah perasaan apa yang sekarang ia rasakan jika sudah menyangkut Rey. Ketikan demi ketikan ia ketik saat membalas pesan Rey

Beruang kutub

Makasih buat waktunya. Besok gue jemput Lo dirumah, kita jalan. Gaada penolakan

Key 🐵

Sama sama. Mau kemana?
Enak aja Lo ngatur ngatur

Beruang kutub

Tinggal ngikut aja susah banget sih. Gue jemput Lo jam 9. Gaada penolakan, gue gasuka di bantah

Key 🐵

Semerdeka Lo

PerfectingLife Keyki Prada Mahira ( Sambil Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang