25

1.3K 83 1
                                    

Happy reading

Pagi di awali dengan kicauan burung di tambah sinar matahari yang melewati celah celah jendela, ia merasa terusik saat sinar matahari itu menerpa wajahnya. Mencoba mencari posisi yang enak,namun tetap saja sinar matahari itu nenganggunya. Merasakan tangan melingkar di perutnya dengan kepala yang beradi di atas lengan kekar.

Wanita itu berbalik,mengamati setiap inci dari wajah sang pria yang tertidur damai di hadapan ya . Mengulurkan tangan untuk menyentuh dari setiap inci wajah sang pria  menggunakan telunjuk mulai dari mata,pipi,hidung,dan terhenti di  bibir.

Ia tersenyum melihat bibir yang sering mencuri kecupan darinya,memandangnya lama. Hingga ia terkejut saat mendapati pergerakan dari pria itu,segera mungkin dirinya berpura pura tidur agar tidak ketahuan.

Pria itu membuka matanya dan tersenyum menatap wanita di hadapanya yang tidur ralat berpura pura tidur . Sudah sejak tadi ia bangun namun ia urungkan ketika gadis di depan ya mengamatinya, Jungkook mengerat kan pelukan ya.
"Aku tau kau berpura pura tidur"

Mendengar itu kelopak mata si gadis terbuka mendapati prianya yang sedang tersenyum ke arahnya,tak lama ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang si pria itu menyembunyikan raut wajahnya yang bisa di bilang seperti kepiting rebus,sangat merah pipinya merona dan Jungkook melihat itu kembali mengeratkan pelukanya.

"Kenapa kau menyembunyikan wajahmu" Yuna mendongak menatap manik jungkook yang sedang menatap ke arahnya

Lagi lagi wanita itu tersenyum dengan rona di pipinya "kau sudah tau jawaban ya jeon"

"Ah biar ku tebak,kau malu kan" kekeh jungkook mendapat cubitan kecil di perutnya,ia mendengus kesal karna jungkook.

"Akh,sakit "ringisnya mendapat cubitan di perutnya yang bisa di katakan sangat sakit.

"Biarkan,kau membuatku tambah malu dengan kau yang mengatakan terang terangan padakku"

"Ah jika ku ingat,kau menyentuh wajahku dari mata hingga berakhir di bibir ku kan"jungkook menirukan aksi yuna yang mengamati wajahnya dengan telunjuk."Bisa ku tebak kau suka bibir ku kan"

"Cih,siapa juga yang menyukai bibirmu itu"Yuna membangun kan tubuhnya saat hendak terduduk ia terbaring lagi akibat tarikan dari jungkook dan berakhir di bawah Kungkungan pria itu.

"Yak,menyingkirlah jeon aku ingin mandi" Yuna berusaha mendorong pria itu namun kalah karna jungkook lebih besar dari nya .

"Kau ingin merasakan ya"tanya jungkook menggenggam lengannya sambil menatap wanita yang berada di bawahnya. Sedangkan yang di tatap mematung,ia hanya menatap manik jungkook saja.

"Apa yang kau katakan,menyingkirlah jeon aku ingin mandi" yuna mendorong dorong pria di atasnya namun nihil.

"Kau menyukainya bukan"jungkook membawa jari gadis itu menuju bibirnya"kau menyentuhnya seperti ini,sekarang apa kau mau merasakannya"

"Ti--"belum sempat bicara,kalimatnya terputus kala benda kenyal basah menempel di bibirnya,dan melumat. Ia membuka mulutnya ketika pria di atasnya mengigit bibir bawahnya, jungkook mendapatkan lampu hijau dengan segera ia memasukan lidahnya mengabsen setiap deretan gigi hingga rongga mulut gadis itu,Yuna membalas dengan menyeimbangi ciuman. Bohong jika ia tak menyukai bibir itu,bahkan ia tak bisa memberinya kala bibir itu menempel sempurna.

Jungkook memperdalam ciuman tersebut saat merasakan lawan ya membalas ciuman darinya,merasakan pukulan kecil di dadanya ia melepas ciuman yang hampir mengundang sesuatu.

Memberi satu kecupan di dahi si gadis dengan tersneyum"morning kiss untuk mu"

"Kau selalu saja tiba tiba" yuna masih mengatur nafasnya,jungkook tersenyum menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah si gadis

Marriage Contract With JJK✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang