Prolog

32.2K 2.1K 5.1K
                                    

Masih dalam diam di sudut kamar. Apartemen lantai dua puluh lima yang penerangannya sangat minim. Segelas kopi hangat masih tersaji, belum di cicip sang empunya. Suara lagu dari dalam laptop mengalun lembut di kamar bernuansa hitam putih. Jendela gorden yang terbuka mempersilahkan angin masuk. Menyentuh kertas di meja hingga terbuka satu per satu satu. Angin seperti ingin tahu sebuah rahasia yang tertulis disana. Karena keras angin membuat buku tersebut jatuh ke lantai.

Suara dari air yang mengalir masih terdengar dari sepuluh menit yang lalu. Handphone berdering terus menerus, gonggongan anjing di atas balkon membuat suasana menjadi tegang.

Setelah itu keran di matikan. Seorang lelaki keluar menggunakan kimono putih. Menyambar handphone kemudian berjalan ke balkon, menggendong anjingnya.

Ada panggilan tidak terjawab. Lelaki itu membawa masuk anjing kemudian menutup jendela kaca dan gorden kamar. Memungut sebuah buku yang terjatuh ke lantai. Ia menarik kursi belajar dan duduk disana, menurunkan anjing ke lantai.

Kembali membuka lembaran buku tersebut. Bibirnya yang kaku mulai bergerak ke atas membentuk senyuman. Ada beberapa yang ia rindukan di dunia ini. Ada hal yang ingin ia ulang dan ia percepat. Ada juga yang ingin ia lewatkan karena terlalu menyakitkan.Ketika hidup tidak pernah sejalan.

Lelaki itu menutup buku yang ia genggam. Menatapnya lama kemudian meletakkannya kembali ke semula. Meninggalkan semua kenangan dan masa lalu. Ia berdiri. Memakai pakaiannya dan mengambil kunci mobil.

Kakinya berjalan menelusuri koridor apartemen. Kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Wajah tanpa senyuman. Hidup tanpa kebahagiaan. Lelaki itu menghubungi seseorang, menekan tombol panggil sebelum menempelkan di pipi kiri.

"Hallo, ini Captaines."

TBC
VOMENT

CAPTAIN PICKA 2 [COMPLATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang