4

1.9K 209 11
                                    

Beomgyu terbangun dari tidurnya saat mendengar suara bel istirahat. Lantas melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11.30, sudah masuk jam makan siang. Ia melirik Yeonjun yang masih tertidur pulas dalam pelukannya.

Ia tak bisa menahan senyum dan gemas saat melihat wajah imut Yeonjun yang sedang tertidur. Perutnya Beomgyu mulai bersuara, namun di satu sisi ia tak tega ingin membangunkan Yeonjun dari tidur pulasnya.

"Kak...." Beomgyu mengusap-usap lembut pipi gembil Yeonjun sambil sesekali mengecupi wajahnya, berharap kekasihnya itu segera bangun.

"Enghh... Gyu!" Yeonjun membungkam mulut Beomgyu menggunakan tangannya, ia risih karena Beomgyu terus mengecupi wajahnya.

"Bangun sayang, udah jam makan siang nih. Gak laper emang?" Yeonjun membuka kedua matanya yang masih terasa berat. Lantas menatap Beomgyu dengan tatapan sayu.

"Kenapa sayang?"

Beomgyu bangun terlebih dulu lalu menarik kedua tangan Yeonjun agar bangun. Dengan cekatan ia segera memeluk Yeonjun saat tubuh itu akan limbung kebelakang.

"Hehe, masih ngantuk." Cengiran lucu tersebut membuat Beomgyu gemas dan membuatnya menggigit pucuk hidung Yeonjun.

"Sakit Gyu!" Yeonjun memukul dada Beomgyu sambil mengelus hidungnya.

"Ke kantik yuk kak!" Yeonjun mengangguk. Beomgyu segera turun dari ranjang UKS dan memakai sepatu, tak lupa juga untuk membantu Yeonjun memakai sepatunya.

"Mau di gendong?" Yeonjun yang sedang mengucek matanya menggelengkan kepala.

"Ya udah, ayo ke kantin!" Beomgyu meraih jemari Yeonjun untuk ia genggam.

































"Kalian berdua habis dari mana aja sih?" Tanya Wooyoung saat Beomgyu dan juga Yeonjun duduk di hadapannya.

"Dari UKS." jawab Yeonjun singkat.

"Ngapain? Lo sakit Njun?" Yeonjun menggeleng, dan kembali menyuapi Beomgyu yang duduk di sampingnya.

"Lah terus ngapain?"

"Tidur." jawab Beomgyu sambil mengunyah makanannya.

"HAH? TIDUR? BERDUA!?" Teriak Wooyoung dengan suara cempreng, Yeonjun segera menjejalkan siomay yang di belinya ke mulut Wooyoung.

"Lambenya tolong di kondisikan ya!"

"Ya habisnya kalian ngapain tidur di UKS??"

"Buat anak Kak." sahut Beomgyu dengan tampang tengil.

"Mumpung di UKS sepi tadi." Tambahnya, membuat Wooyoung semakin cengoh mendengarnya.

"Udah, muka lo gak usah gitu Young!"

"Kalian beneran nganu di UKS? Gila! Gak ada tempat yang lebih elit apa ya? Di hotel gitu, ranjangnya UKS kan sempit, Beomgyu baru sekali ngegenjot juga udah jeplok itu ranjangnya."

"Young! Lo kalau ngomong kaya gitu lagi, nih sambel gue tumpahin ke muka lo ya!" Sungut Yeonjun.

"Ya maaf Njun."

"Lagian juga lo ngapain percaya omongannya bocah kaya dia sih Young! Heran gue!" Ujar Yeonjun sambil menyentil dahi Beomgyu, kekasihnya itu memang suka mencari kesempatan untuk menjahili sahabatnya.

"Yee... bocah kek Beomgyu juga udah bisa bikin bocah kali." Yeonjun mendengus.

"Tuh Kak, dengerin omongannya Nyai Wooyoung."

"Aapaan sih!"

"Oh iya, kalian udah denger kabar belum?" Yeonjun dan Beomgyu kembali memusatkan atensi padanya.

"Kabar apa?" Tanya Yeonjun dan Beomgyu bersamaan.

"Cie jodoh."

"Kak-Young buruan!!"

"Cie barengan lagi, bener-bener jodoh ini mah."

"Cepetan ada apa!?"

"Jadi staf kesiswaan tadi ke kelas, dia bilang kalau semua murid kelas 12 sama 11, hari Jum'at sampai Minggu camping ke puncak! Dan bebas mau milih teman satu tenda."

"Nah kalau kaya gitu gue suka."

"Njun, lo kalau mau bisa satu tenda bareng gue sama San."

"Bo-"

"Kakak harus sama aku pokoknya!" Belum selesai Yeonjun berbicara, Beomgyu sudah memotongnya.

"Ih bocil apaan sih!"

"Heh Kak Wowo! Gue sama lo tinggian gue ya!"

"Idih bodo amat! Tinggi gak menjamin hidup lo bakal sukses!"

"Yang tinggi aja ga sukses, apalagi yang pendek kaya Kakak!"

"Heh! Nih anak tengil banget kek Soobin."

"Ya kan emang adeknya, wleeek!" Ejeknya sembari menjulurkan lidah, Wooyoung nyaris saja menggebuknya jika Yeonjun tak segera menahan.



























"Kak?"

"Kenapa Gyu?"

"Nanti kita satu tenda ya Kak, please..." Beomgyu mengelus-elus tangan Yeonjun yang melingkar di perutnya.

"Iya Gyu, cuman kita berdua aja?"

"Iyalah Kak, jangan bertiga, nanti salah satu jadi setannya." Beomgyu mengaduh sakit saat Yeonjun mencubit pinggangnya.

"Okay deh."

"Kak?"

"Kenapa lagi?"

"Mau ke tempatnya Kak Soobin gak?" Yeonjun mengangguk semangat. Sayang, Beomgyu tak melihatnya karena ia sedang fokus menyetir.

"Mau gak Kak?"

"Mau lah. Kita beli buket bunga dulu ya."

"Siap Princess."
































Tbc? Or No?
Jangan lupa kasih komentar, kritik dan sarannya ya readers...
Sekian dan terima kasih...

POTION [BEOMJUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang