[4] Menyebalkan

649 213 239
                                    

HAPPY READING❤

NOW PLAYING~[DISKUSI SENJA-FORTWNTY]

Cinta memang keras kepala, ia bertahan dan enggan pergi meski tak kunjung memiliki. Ia tetap ingin menjadi ada bahkan pada seseorang yang menganggapnya tiada.
Terkadang cinta memang se miris itu.
_____________________________________

-MENYEBALKAN

Kring

Bel pulang akhirnya menggema di seluruh penjuru SMA PELITA.

Pulang, salah satu hal yang paling disukai murid selain istirahat ataupun libur.

"Yakin nggak kita temenin biar sekalian pulang bareng?" ujar Helen kepada Ara.

"Iya nanti kita anter lo Ra," lanjut Kia.

"Nggak usah deh kalian duluan aja, lagian gue ke perpus bentar doang kok."

Helen dan Kia hanya mengangguk. "Yaudah kita duluan ya, see you."

Setelah kepergian Helen dan Kia, Ara melangkahkan kakinya menuju perpustakaan. Seperti biasa Ara akan meminjam buku yang lebih lengkap untuk mempermudah belajar jika sewaktu waktu ada tugas mengenai materi yang belum sempat dijelaskan guru.

Setelah selesai dengan urusan bukunya, Ara langsung menuju halte depan sekolah untuk menunggu angkot.

Tidak seperti biasanya, hari ini tidak ada angkot yang lewat satupun apalagi hari ini cuacanya mulai mendung, mungkin sebentar lagi hujan akan turun. "Aduh gimana nih udah sore mendung pula," gumam Ara pelan.

Tak selang waktu lama, hujan akhirnya turun mengguyur kota jakarta sore ini. Ara masih setia duduk di kursi panjang yang tersedia di halte. Satu demi satu orang mulai menepi untuk sekedar berteduh dari dinginnya air hujan.

Tak terasa kini seragam Ara mulai basah terkena cipratan cipratan kecil dari air hujan.

Tiba tiba terdengar suara dari arah samping Ara. "Kenapa belum pulang?"

"L..lo," ucap Ara terbata bata.

"Iya ini gue Aga, kenapa hm?"

"Kok lo bisa di sini sih?, ohh ngikutin gue pasti ngaku lo!"

"Jangan gede kepala! Gue abis ikut kumpul buat bahas peresmian anggota basket yang baru."

"Oh."

Hening

Aga melepas jaket yang sedari tadi dipakainya. "Nih pake!"

"Ih apaansi lepasin deh."

"Nggak usah sok jual mahal, lo kedinginan kan? tenang aja jaket gue masih wangi kok." sambil memakaikan jaketnya di tubuh Ara.

Setelah memakaikan jaket kepada Ara, kemudian Aga maraih kedua tangan Ara untuk ia genggam.

"Ehh mau ngapain sih?"

"Diem! tangan lo dingin kan?"

Ara tidak bergeming sedikitpun. Jantungnya pun berdetak lebih cepat dari biasanya, mulutnya masih kelu untuk hanya sekedar bicara.

Baper, nggak! nggak mungkin gue suka sama cowok pemaksa kayak dia. Aduh Ara kenapa lo makin ngawur sih. Batinnya berteriak.

Ara masih diam, berfikir bahwa kenapa cowok disampingnya ini bisa membuat hatinya luluh begitu saja hanya karena perlakuan manisnya?

AFLAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang