[8] Sial

389 60 82
                                    

HAPPY READING ❤️

NOW PLAYING~[MENJAGA HATI-YOVIE NUNO]

Lagi dan lagi, aku menaruh harap yang terlalu berlebih.
_________________________________________

-SIAL

"Bantuin gue dong! Kalau nggak mau gue bilangin Pak Tejo nih!," Ujar Ara sambil berkacak pinggang.

"Bilangin aja kalau lo mau," jawab Aga santai, sambil bermain game di ponselnya.

Ingin sekali Ara banting hp Aga sekarang juga! "Lo yang bikin gue dihukum, jadi lo yang harus sapu sama pel aula. Cepet berdiri!"

Aga menepuk-nepuk pelan bangku disebelahnya,"Halah tinggal duduk aja sini, ribet amat jadi orang! PMS ya lo?"

Malas berdebat, Ara kemudian melanjutkan aksi sapu-menyapunya.

"Ini bawah kaki gue kotor banget, sapu nih!" Ujar Aga. Ma boss...

"Emang gue babu lo! Sapu aja sendiri!"

"Itung-itung belajar jadi istri yang baik Ra buat nata masa depan,"

"Sini pala lu taruh depan kaki gue! Gue tendang sekalian sampe angkasa."

"Jangan! Kalau populasi cogan berkurang gimana? Kan gue belum punya keturunan. Mending kita nikah aja yuk!"

"Wah beneran minta di gampar nih bocah!"

"Canda, mau di seriusin banget sama gue, sabar Ra! Nunggu lulus wkwk"

"Serah ga serah!"

Sial! Hari tersial sepanjang Ara bersekolah di SMA PELITA. Bagaimana ia tidak jengkel coba? Baru sampai sekolah dipaksa Kia untuk nemenin apel, eh ujung-ujungnya ketemu Aganjir, malah di bawa ke roftoop apalagi jam pertama kelasnya adalah mapel Pak Tejo-guru terkiller di SMA PELITA. Mana dihukum suruh bersihin aula segede lapangan pula! Ehh Aganjir nggak mau bantu! Oalah Nasib-nasib.

"Coba aja dihukumnya sama Kak Nathan, pasti jadi so sweet deh." Gumam Ara pelan.

"Mimpi hahaha, si Nathan mana mau anjir!" Aga mematikan ponsel dan menaruhnya di saku.

"Nyambung aja lo kabel microfon!"

"Kak Nathan udah punya pacar belum ya?"

"Si Nathan masih gamon kaya lo!"

"Sok tau lo! Gue nggak gamon yaa, enak aja!"

"Masa?"

"Ehh gue mau nanya sama lo, tapi jawabannya harus jujur ya! HARUS Pokoknya!"

"Apaan?"

"Gue cantik nggak?" Ujar Ara dengan tampang polosnya.

"Nggak! Kenapa nanya gitu?"

"Bohong! Kalau gue jelek kenapa lo ngejar-ngejar gue mulu? Lo suka kan sama gue hayo ngaku!"

AFLAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang