🖤5🖤

103 11 0
                                    

Rara bingung sekarang..
Oppanya marah.

"Terus aku harus apa supaya oppa pulang?". Rara frustasi.

Tik..tok..tik..tok..

Saking heningnya suara jam menguasai seisi ruangan, para pelayan dan supir pasti sedang berada di tugasnya.

Dia berjalan masuk ke dalam gudang tempat dia menyekap pria tampan bermarga Kim itu.

Ceklek...

Ara di sambut dengan taehyung yang sedang melamun di seberangnya.

Apa taehyung akan membenciku_batin Rara

"Aku tidak akan membencimu nona Min". Seperti bisa membaca pikiran, Taehyung menjawab pertanyaan yg sedaritadi berputar di otak Rara.

Tatapan Rara berubah sendu, kenapa dia bisa berpikir melakukan hal gila seperti ini, kalau saja orang tuanya masih ada, Rara bisa di hukum oleh ayahnya.

Rara mendekati Taehyung, keputusan nya sudah bulat, dia akan melepaskan Taehyung dan menganggap ini tak pernah terjadi.

Baru satu langkah Rara mendekat, taehyung batuk mengeluarkan darah, Rara panik dan langsung berlari mendekatinya.

Rara melepas semua tali dan rantai yg mengikat Taehyung dengan secepat mungkin.

"A-aku hah... Tak a-apa...".

Setelah itu Taehyung pingsan tepat di pelukan Rara, Rara semakin panik dan segera menelfon bodyguard yg ada di rumahnya.

Ceklek...

"Astaga, nona...".

"Ahjussi bantu Rara bawa dia ke kamar Rara". Ucap Rara sambil menangis. Entah apa yg dia tangisi, tapi hatinya begitu perih melihat luka yang dia buat sendiri di tubuh Taehyung.

Rara menelfon Yoongi tapi tak kunjung di angkat, akhirnya dia menelfon Hoseok, sahabat oppanya.

Hoseok POV

Membantu Jin Hyung itu adalah ide yang buruk, selalu saja apa yang aku lakukan salah.

"Hoseok-ah, itu di potong dadu bukan di potong tipis". Jin Hyung

Tuhkan salah lagi

Drrtt..

Min Rara is calling..

Hai Ra, wae?

Oppa, apa di sana ada Yoongi oppa?

Ada
Tapi kenapa kau menangis

Oppa tolong suruh dia pulang
Aku sedang dalam keadaan
Urgen sekarang

Wae? Kau sakit?
Ada apa?

Yoongi oppa~

Aih baik lah
Tunggu sebentar yah

Tit..

~••~

"Yoongi Hyung".

"Wae?".

"Rara menyuruh mu pulang".

"Rara? Tidak mau".

"Wae Hyung?".

"Ya aku tidak mau hoseok-ah".

Anak Bangtan yang lain jadi ikut memperhatikan kami.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang