Plak...
Rara menutup matanya.
Wendy
Dia di tampar oleh Irene.
Irene adalah sahabatku juga, kami bertiga adalah sahabat,ah tidak. Aku akan pergi.
"Kenapa kau melakukan ini Wendy-ssi? WAE?". Irene
"Mianhae..hiks..mianhae..". Wendy menangis, aku tak berniat mendekat, aku masih marah, sangat marah.
Aku memilih lari, lari saat melihat Jimin oppa yang ternyata sudah memperhatikan kami dari tadi.
"Oppa..hiks..ayo pulang". Jimin memelukku, pandangannya masih lurus pada Taehyung, menatapnya dengan tajam, menyiratkan sebuah kekecewaan.
Jimin oppa menggandeng ku menuju gerbang, ternyata sudah ada Hoseok oppa dan Yoongi oppa yang menunggu di mobil.
"Ada apa dengan mu Rara-ya?". Baru saja masuk mobil, aku sudah mendapat pertanyaan bernada dingin dari mulut Yoongi oppa.
Rara POV end
"Taehyung". Jimin oppa
Yoongi dan hoseok mengerti.
"Rara-ya, bagaimana skripsi mu?". Pertanyaan itu sukses membuat Rara mendapatkan moodnya lagi.
"Aku lulus oppa, dan aku mendapat nilai tertinggi kali ini".
"Skripsi mu sudah benar?". Tanya hoseok sambil menjalankan mobilnya.
"Sudah oppa, tapi yang membuatku kesal adalah, ternyata yang membuat salah hanya peletakan titik dan koma. Kalau pemilihan katanya sebenarnya dari dulu sudah benar".
Rara bercerita antusias, seperti tak ada beban apapun, padahal baru saja dia menangis karena Taehyung.
"Kita harus merayakan ini, bagaimana kalau kita makan di luar malam ini". Yoongi
"KAJJA!?!". Ucap seisi mobil bersamaan.
Sampai di rumah, Rara menceritakan tentang kelulusannya pada Jung ahjuma, Jung ahjuma sangat senang mendengarnya
"Nona Min kecilku ini memang sangat pintar". Jung ahjuma berkali-kali menciumi pipi Rara membuat Rara semakin bahagia.
Kalau dengan hanya kehadiran orang-orang disini membuat ku bahagia, kenapa aku harus menyayangkan kepergian taehyung dari hati ku.
"Ahjuma~ hari ini tidak usah masak ya". Rara
"Eh, kenapa begitu? Lalu kau mau makan apa? Ada-ada saja". Jung ahjuma mencubit pipi Rara
"Malam ini kita makan di restauran saja, Yoongi oppa yang mengajaknya".
"Oh ya? Baiklah, tapi ahjuma di ajak tidak?".
"Tentu saja diajak hahaha". Rara kembali memeluk ahjuma kesayangannya itu.
~••~
"Semuanya sudah siap?".
"SIAP"
Lalu mereka kuat dan naik mobil yang sudah disiapkan, ya Yoongi mengajak seluruh isi rumah termasuk karyawan juga rekan kerja nya untuk makan malam bersama di hotel bintang 5 di pusat kota.
Rara mengajak Baekhyun, Irene dan juga Chanyeol. Dia baru tau kalau ternyata pacar Baekhyun adalah Irene.
"Hyung, bagaimana dengan perusahaan di Paris? Ku dengar, saham disana sedikit menurun". Hoseok
"Ya aku sudah mendengarnya, mungkin aku akan kesana untuk ngurusnya".
"Ke Paris? Meninggalkan ku?". Rara
"Ya, seperti itu lah".
"Astaga oppa, biar aku saja yang memegang perusahaan itu. Oppa disini saja". Rara
"Kau yakin?". Ucap Yoongi sedikit tak percaya.
"Bo-boleh saja, tapi kau akan melewatkan pesta kelulusan mu".
Rara sedikit berpikir, hanya pesta kelulusan, ditinggalkan tidak dosa kan?
"Tak apa, hanya pesta kelulusan".
"Kau juga akan melewatkan pernikahan Taehyung dengan wendy, ku dengar mereka akan menikah 2 hari sebelum kelulusan".
Rara menatap keluar jendela, dia tidak mau membahas Taehyung lagi.
"Aku tak peduli". Dapat Yoongi lihat Rara menangis dari pantulan kaca mobil.
Selama perjalanan sangat hening, sampai akhirnya mereka sampai di hotel.
Yoongi menggandeng Rara masuk bersamaan ke dalam hotel. Hotel sudah sangat terlihat ramai, semua yang ada disini hampir Rara kenal.
"Ayo kesana". Yoongi menarik Rara ke meja makan paling besar di ruangan itu, cukup untuk satu keluarga. Anak Bangtan, Chanyeol, Irene, Baekhyun, Jung ahjuma, dan aku jadi satu di meja itu.
Dengan sigap para pelayan meletakkan banyak sekali makanan ke meja. Musik yang di putar pun bernuansa romantis, iyuh.
Rara dan yang lainnya mulai memakan makanan mereka, terkadang Jungkook tak berhenti menjaili Rara yang di balas 2 kali lebih parah oleh Rara.
"YAK!?! Rara-ya, tadi kan sudah ku suruh membawa ikat rambut, lihat! Rambutmu masuk ke nasi mu kan". Baekhyun mengumpulkan rambut Rara dan mengikatnya dengan jelang karet yang dia bawa.
"Oppa~ jangan di ikat". Titah Rara.
"Kalau tidak di ikat, kau akan memakan rambutmu, bukan pasta mu". Baekhyun menatap Rara jengah.
"Hey Hyung, lihatlah wajah kekasihmu itu". Jungkook mengalihkan pandangannya pada Irene.
Irene tampak cemburu, lalu dengan cepat Baekhyun merangkul nya dan mencium pipinya.
"Astaga chagi, kau tak perlu cemburu dengan bayi besar ini, tidak pantas". Ucap Baekhyun membuat Rara melotot.
Irene tertawa, dia melihat wajah Rara yang kesal karena ucapan kekasihnya itu.
"Kalau saja tidak ramai, akan ku buat kau patah tulang oppa".
Semua menatap Rara tak percaya, oh betapa kejamnya wanita ini. Dan pada akhirnya semua tertawa.
Mereka semua senang, sampai tidak sadar tengah di perhatikan oleh namja tampan yang sedang berkumpul di meja lain.
Kim Taehyung
Dia tersenyum hambar, melihat Rara tertawa senang bersama pria lain yaitu Baekhyun.
"Taehyung-ah, kau baik-baik saja?". Tuan Lee
"Gwencana ahjussi". Ucap Taehyung tanpa menatap tuan Lee.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity
FanfictionTidak ada yang tau ada apa di alam semesta seluas ini. Takdir Tuhan memang misterius. "Aku tidak akan membencimu". "Masa depanmu? Gurauan yang bagus tuan". [Ochitaekim]