Rara di suguhkan dengan pemandangan yang indah, melihat Taehyung dengan kaos putih dan celana training merah serta rambut hitamnya yg berantakan dan berkeringat membuat Rara terpesona.
Taehyung yang sadar tengah di tatap, mengalihkan pandangannya tertuju pada yeoja yang berdiri di dekat sound.
Taehyung berlari kecil menghampirinya, mengundang kekehan kecil dari yeoja itu.
"Kenapa kesini?". Taehyung
"Ayo pulang~". Taehyung terkekeh pelan.
"Astaga nona Min, kenapa kau imut sekali eoh?". Taehyung mengacak rambut Rara.
"Sebentar ya, aku masih ada pengarahan". Lanjutnya."Baiklah, aku tunggu di gerbang ya". Rara
"Ne". Jawab Taehyung dan tetap memperhatikan Rara sampai dia benar-benar keluar dari ruangan itu.
.
.
.
.Rara POV
Aku sudah sampai di gerbang, tas Taehyung sudah ada bersamaku.
Aku heran, saat berangkat tadi, Taehyung tidak membawa tas, kenapa dia pulang membawa tas?
"RARA-YA!?!". Aku mendongak menuju arah sumber suara, suara yang sangat ku kenal, orang yang sangat dekat dengan ku, tapi tak bisa ku dapatkan.
Baekhyun
Namja manis itu selalu tau cara membuat moodku baik, tapi ya~ kami hanya sebatas teman dekat, tidak akan pernah lebih. Toh, dia sudah punya kekasih.
"Bisakah kau tak usah teriak-teriak seperti itu? Aku ini tidak tuli".
Terkadang aku kesal padanya, bukan karena ulahnya, tapi karena betapa tidak pekanya dia.
Dia tidak cerita bahwa sedang dekat dengan seorang wanita, tiba-tiba saja memberi tahuku bahwa dia sudah berpacaran, astaga seperti masuk ke dalam lembah jarum, sakit rasanya tertusuk tusuk.
"Kau ini sensi sekali, ada apa?". Baekhyun merangkul pundak ku
Ini semua karena mu bodoh; Batin Rara
"Rara-ya".
Aku selamat~
"Kau lama sekali, aku sudah lumutan disini". Protes ku pada Taehyung mengabaikan Baekhyun
"Mianhae, tadi aku bersih-bersih dulu". Balasnya sambil meraih tangan ku.
"Kajja kita pulang, tuan putri". Taehyung menarik ku lembut, aku tak menolak nya, aku suka seperti ini.Aku tak peduli Baekhyun sedang menggerutu sendiri, aku terlalu kesal padanya.
Aku dan Taehyung naik bus lagi, tadi Yoongi oppa bilang mau menjemput kami, tapi buru-buru ku tolak, entahlah aku suka berlama-lama dengan Taehyung,hhh
Aku sedang membaca buku yang ku pinjam di perpustakaan tadi, bukan buku pelajaran, hanya novel bahasa Inggris yang menurutku bagus.
Tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang mendarat di bahuku, aku menoleh dan mendapati Taehyung yang tertidur pulas disana.
Ku senderkan badanku pada kursi bus dan membenarkan posisi kepala Taehyung agar nyaman, wajah damainya kini membuat aku terpaku.
Hujan turun, tidak terlalu deras, tapi cukup membuatku mengantuk, sebisa mungkin aku berusaha terjaga. Hampir saja aku tertidur, tapi dering telfon berhasil membuat ku terjaga.
Ku raih tas Taehyung karnya handphone ku ada disana.
Yoongi oppa is calling...
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity
Fiksi PenggemarTidak ada yang tau ada apa di alam semesta seluas ini. Takdir Tuhan memang misterius. "Aku tidak akan membencimu". "Masa depanmu? Gurauan yang bagus tuan". [Ochitaekim]