🖤9🖤

96 9 0
                                    

Prang...

Semua di buat kaget dengan suara gaduh dari kamar Rara, dengan cepat Yoongi dan Taehyung berlari ke atas, lalu di ikuti anak-anak yang lain

Brakk

"RARA!?!".










































































"Kitty duluan bukan aku". Dengan polosnya Rara menyalahkan kucingnya yang sedang bermain dengan piring besi tempat lilin.

Awalnya piring itu berada di atas meja, tapi di senggol oleh Kitty dan jatuh, membuat suara gaduh yang membuat Yoongi dan yang lainnya khawatir.

Yoongi menepuk jidatnya, merutuki betapa hebohnya dia tadi.

"Masukan Kitty ke kandangnya".

"Baik oppa". Rara menggendong Kitty dan langsung memasukkan nya kedalam kandang.

Yoongi dan lainnya keluar kecuali Taehyung.

"Kau tak apa?". Taehyung

"Hm? Tak apa". Rara kembali ke kasurnya untuk kembali berkencan dengan laptop dan skripsinya.

Taehyung mendekati Rara membuat Rara menatapnya lalu tersenyum sebentar kemudian beralih ke laptopnya lagi.

"Skill's university. Kau kuliah disana?". Taehyung duduk di tepi ranjang Rara.

"Yah, Yoongi oppa yang mendaftarkan ku disana".

"Berarti selama ini, kita satu kampus dong?". Taehyung

"Benarkah?".

"Eoh, aku satu fakultas dengan Jimin".

"Wah~ skill dance dan suara mu pasti bagus eoh". Rara kini menggoda Taehyung.

"Biasa saja". Jawab Taehyung santai tapi dengan sedikit bubuk kesombongan disana, membuat Rara gemas ingin menikamnya.

"Bagaimana kalau kita berangkat bersama besok". Spontanitas dari mulut Rara.

"Boleh". Jawab Taehyung excited.

Tanpa mereka sadar, bahwa daritadi ada yang memperhatikan mereka. Yoongi, tadinya dia ingin memarahi Rara karena tidak mau makan, tapi saat melihat Rara bersama Taehyung, dia merasa lebih baik.

Yoongi mundur perlahan, dengan hati-hati menutup kembali pintu kamar Rara agar mereka tak terganggu.

"Rara-ya, aku tidur duluan ya, aku ngantuk sekali". Ucap Taehyung sambil menggosok matanya. Ini pasti efek samping dari obat yang Taehyung minum tadi.

"Tidurlah".

Baru saja Taehyung hendak membaringkan badannya di kasur, tapi Rara membuatnya mengurungkan semuanya.

"Ada apa?". Taehyung

Rara turun dari kasurnya dan mencari sesuatu di dalam nakas.

"Nah, ini dia".
"Jin oppa bilang, sebelum tidur, luka di punggung mu itu harus di olesi salep ini dulu, agar cepat kering". Rara mendekat dan naik ke kasur Taehyung.

"Mau pakai sendiri? Atau aku bantu?". Rara

"Kau bantu ya, aku tidak kelihatan".

Benar juga, ini kan di punggung mana bisa taehyung melihatnya; batin Rara

Apa iya Rara harus membuka baju Taehyung? Kalau tidak di buka ya tidak bisa. Apa dia harus minta tolong pada oppa nya yang lain? Mereka pasti sudah tidur.

Dengan hati-hati, Rara menyibakkan baju Taehyung, waspada agar tak mengenai luka Taehyung.

Luka Taehyung sudah sedikit mengering, bahkan sudah ada yang hilang, Rara mengoleskan salepnya dengan hati-hati.

"Aw...".

"Apa sangat sakit?".

"Iya, perih".

Rara kini benar-benar merasa bersalah, ini semua karna nya, betapa kasarnya Rara.

"Mianhae". Saut Rara sayu, membuat Taehyung mengalihkan pandangannya pada Rara dengan memutar badannya dan menatap Rara.

Taehyung menangkup pipi Rara membuat Rara tersontak kaget, berani sekali pria ini.

"Gwenchana, lupakan eoh". Taehyung

Rara membalas senyuman Taehyung, baru sehari bersama Taehyung tapi dia sudah merasa nyaman, bagaimana besok-besok.

"Kalau begitu, tidur lah! Aku juga mengantuk". Ucap Rara sambil menguap.

"Baik, tidurlah cantik, jangan sampai kau punya mata panda besok". Rara terkekeh, dia memang sering punya mata panda karna skripsi bodohnya itu.

Rara beranjak menuju tempat tidurnya, menyingkirkan semua yang memenuhi kasurnya, memasukkannya ke dalam tas dan pergi tidur.

"Selamat malam Rara-ya".

"Selamat malam Taehyung-ah".

Mereka berdua kini menjelajah dunia mimpi, saling berharap bisa berjumpa disana.

TBC

*Part pendek~

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang