A special girl

3.6K 353 19
                                    

Happy Reading...




"Jisoo sudah bapak bilang kan berulang kali kerjakan PR mu dengan baik." Jisoo menundukan kepalanya tidak berani menatap Pak Guru yang sedang memarahinya. Jisoo memang salah satu murid yang memiliki keterlambatan dalam memahami mata pelajaran apapun itu.

"Maaf Pak.. saya... saya." Jisoo berusaha mencari alasan yang tepat dengan wajah cemas.

"Saya apa ha? Bilang saja kau malas mengerjakan tugas dari saya." Jisoo memejamkan matanya berusaha menahan air mata yang ingin melesak keluar, tidak dia tidak boleh terlihat lemah apalagi dihadapan teman sekelasnya.

"Sudah sana kembali ke meja mu. Kali ini masih bapak maafkan tapi tidak lain kali." Jisoo mengangguk dan berjalan dengan lesu menuju tempat duduknya.

Selama hampir tiga tahun bersekolah disini Jisoo selalu saja dicibir oleh yang lain, ia dianggap tidak pantas bersekolah disini karna tidak memiliki prestasi apapun baik dibidang akademik maupun non akademik.

"Kenapa kau tidak bilang saja pada Pak Guru kalo iya kau tak akan dipermalukan seperti ini Jisoo." Nayeon berusaha menahan marahnya setiap ada orang yang merendahkan Jisoo dan mengecapnya sebagai murid yang malas tanpa mereka semua tau apa yang sebenarnya terjadi pada Jisoo.

"Tidak apa-apa Nay, aku lebih baik seperti ini. Aku tak ingin dianggap terlalu berbeda oleh kalian." Jisoo tersenyum berusaha menenangkan Nayeon yang masih diliputi oleh amarah.

Nayeon menarik nafas pelan dan mengangguk. "Tapi janji kau tak akan menyimpan masalah apapun dari ku?" Nayeon mengulurkan jari kelingkingnya yang langsung disambut oleh Jisoo.

"Janji." Ucapnya sambil tersenyum manis.

Dua sahabat itu kembali memperhatikan Guru yang sedang menulis sesuatu sambil menjelaskan didepan, Jisoo mencoba memahami apa yang ditulis Pak Guru dan semua yang diterangkan pak guru di depan tapi tak bisa, dia sudah mencoba semaksimal mungkin tapi tak bisa.

Nayeon yang tidak sengaja memperhatikan Jisoo yang terlalu keras memaksa dirinya belajar pun berusaha menahan air mata nya, ia tidak bisa melihat Jisoo seperti ini semua orang selalu menuduh Jisoo murid yang malas lah, terlalu bodoh lah tanpa mereka tau kebenarannya tanpa mereka tau bagaimana usaha Jisoo untuk memahami satu pelajaran saja.

"Jis sudah jangan terlalu memaksakan dirimu. Nanti biar aku bantu ajarkan pelan-pelan yaa." Nayeon menepuk bahu Jisoo pelan yang membuat sang empunya menoleh sembari menggeleng.

"Tidak perlu nanti biar aku belajar sendiri saja."
Nayeon tidak bisa berkata apa-apa lagi jika Jisoo telah berkata seperti itu, dia tidak ingin Jisoo merasa lebih rendah lagi jika ia terus memaksanya.

"Tapi kalau ada yang tak kau mengerti bilang pada ku. Ingat jangan terlalu memaksakan diri."

"Iyaa tenang saja nanti aku akan memberi tahu mu."

***

Jisoo saat ini berada diatap sekolah, dia sedang mempelajari materi yang baru saja dijelaskan oleh gurunya. Jisoo memicingkan matanya berusaha menyatukan huruf-huruf yang berada dibuku tersebut untuk dirangkai menjadi sebuah kalimat.

Sudah berulang kali Jisoo mencoba memahami makna kalimat yang ada dibuku tersebut tapi sampai saat ini Jisoo belum juga bisa memahaminya.

Kesal pada dirinya yang tak kunjung bisa memahami pelajaran tersebut pun Jisoo membanting buku tersebut kelantai dan mengacak rambutnya frustasi.

"Kenapa!? Kenapa ini semua aku yang mengalaminya." Suara Jisoo makin terdengar lemah dengan badan meluruh kebawah.

Dengan bahu yang terguncang Jisoo menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, ia menangis sekencang-kencangnya tanpa takut didengar oleh siapapun.

Vsoo(One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang