In another life (b)

3.3K 318 19
                                    

"Hey, waitt." Panggil Brianna kepada Damian yang sedang berjalan menuju tempat pelatihan.

Damian membuang nafas gusar sudah satu minggu ini Brianna selalu melontarkan pertanyaan yang sama untuknya. Brianna terlalu yakin dengan ingatannya tentu saja hal itu tidak diketahui oleh Rhys.

"Damian tunggu aku ingin berbicara denganmu."

Damian terpaksa menghentikan langkahnya dan menunggu Brianna datang menghampirinya.

"Damian sungguh bukan kau yang menyelamati ku saat diculik?" Pertanyaan yang sudah satu minggu ini selalu keluar dari bibir Brianna saat berpapasan dengan Damian.

Damian tentu saja senang Brianna mengenalinya tapi dia sudah berjanji kepada Rhys agar merahasiakan nya kepada semua orang apalagi kepada Brianna.

"Tentu saja bukan aku nona Brianna."

Brianna memicing kan matanya mendengar perkataan Damian. Brianna tidak akan berhenti menanyakan itu sampai Damian mengakui nya. Brianna yakin jika orang itu adalah Damian bukan Rhys. Hal-hal yang membuat Brianna curiga adalah Rhys tidak memiliki satu luka pun sedangkan Damian lebam-lebam diwajahnya belum lagi sudut bibirnya robek.

Suara dan bentuk wajah yang dimiliki Damian sangat mirip dengan bayangan seseorang yang menolongnya.

"Baiklah jika kau tidak mau mengakuinya lagi, aku akan menanyakannya lagi esok hari."

Damian bernafas lega karna dia tidak kelepasan untuk mengakuinya. Andai saja dia tidak memiliki janji kepada Rhys pasti dia akan langsung mengaku kepada Brianna jika dia yang menolongnya.

Damian ingin melanggar janji itu dan memberikan seikat sekeping emas itu kepada Rhys tapi beberapa keping emas telah digunakan oleh Ibu dan juga adiknya.

Damian harus siap-siap berlatih saat ini karna lusa dia akan ikut menyerang kerajaan sebrang  menemani Rhys.

Di tempat pelatihan sudah terlihat ramai dengan prajurit yang akan berangkat lusa dan disana juga ada Rhys dan James yang sedang memainkan pedang nya dengan lihai.

Damian langsung mengambil panahan dan membidik targetnya. Saat sedang bermain panah Rhys datang menghampirinya dan menepuk pundaknya.

"Damian." Ucap Rhys

Damian langsung melepaskan anak panah nya asal saat sadar Rhys memanggilnya dan segera membalikan badannya menghadap Rhys.

"Ya, ada apa Pangeran?"

Rhys melihat anak panah yang dilepaskan oleh Damian dengan asal dan berhenti tepat di tengah bidik target itu. Jika saja Damian datang lebih dulu dari James mungkin Rhys akan mengangkat Damian menjadi Panglima kerajaan.

"Lusa kau tak perlu ikut denganku."

Damian tentu saja bingung kenapa dia tidak boleh ikut bukankah Damian adalah prajurit pribadinya Rhys yang selalu menemani dan melindungi Rhys.

"Tapi kenapa Pangeran?"

"Kau disini saja menjaga Brianna,aku takut hal kemarin terulang kembali karna banyak dari prajurit yang ikut nanti." Jelas Rhys

"Tapi bukan kah tugas saya adalah menemani dan menjaga Pangeran?" Damian senang bisa menjaga Brianna tapi dia tidak bisa mengabaikan tugasnya begitu saja.

"Tenang saja masih ada James yang menemani serta menjaga ku."

Setelah menyelamatkan Brianna sifat Rhys lebih terbuka kepada Damian. Rhys merasa memiliki hutang budi kepadanya karna telah menyelamatkan Brianna.

"Baiklah Pangeran, tapi bolehkah aku berlatih bersama yang lainnya sampai kalian berangkat lusa?"

Rhys menganggukan kepalanya. "Tentu saja boleh Damian, lanjutkan lah panahan mu aku pergi dulu."

Vsoo(One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang