Happy Reading...
"Lis, awas!" Jisoo langsung menyembunyikan dirinya dan Lisa begitu kendaraan pengintai lewat. Mengatur nafas yang sempat berpacu lebih cepat dari biasanya, Jisoo mengangkat sedikit kepalanya keatas dan membuang nafas lega begitu mobil pengintai sudah jauh.
"Lain kali hati-hati Lis." Lisa mengangguk dengan raut wajah yang masih shock, dia tak bisa membayangkan jika dia tertangkap mobil pengintai bisa dipastikan dia langsung dilenyangkapkan detik itu juga. Mobil yang biasanya mengintai para manusia itu memang tidak memiliki suara seperti mobil lainnya serta tak memiliki cahaya, hal ini lah yang membuat Lisa tak menyadari kehadiran mobil tersebut.
Mereka berdua baru saja mengambil seekor kelinci untuk diolah menjadi makanan oleh Chaeyoung, dikeadaan seperti ini mereka harus rela memakan apa saja untuk keberlangsungan hidupnya.
Semua ini bermula dari kedatangan bangsa Bangtan yang dipimpin oleh tujuh orang, mereka semua memiliki wajah yang tampan tapi jangan salah mereka bisa dengan tega membunuh siapapun yang menganggu rencana mereka. Mereka ingin mengambil alih Bumi karena Planet yang mereka huni telah hancur tak terbekas disebabkan oleh hujan meteor.
Mereka membunuh hampir sebagian manusia dengan kejinya, dan untuk mempertahankan kehidupannya para manusia harus pintar-pintar bersembunyi dari jangkauan mereka seperti Jisoo, Lisa dan dua lainnya.
Jisoo bangkit dari tempat persembunyiaannya dengan mata waspada, Lisa yang berdiri dibelakangnya pun sama waspadanya. Selama ini hidup mereka dipenuhi oleh kewaspadaan akan kemunculan para bangsa Bangtan yang bisa datang kapan saja. Mereka tenang terlalu tenang untuk bisa menyadari kehadiran mereka yang berjalan mendekat.
Jisoo menghentikan langkah dengan menutup mulut tak percaya, saat ini tempat persembunyiaannya sedang dikepung oleh bangsa Bangtan, mereka mengeluarkan Jennie dan Chaeyoung dengan menyeretnya, tak ada belas kasihan dimata mereka.
Dengan menjentikan jarinya, Jennie dan Chaeyoung langsung ditembak mati tepat dikepala mereka. Lisa yang tak tahan melihat itu menjatuhkan dirinya diatas tanah, membekap mulutnya lantaran suara tangis yang tak bisa dia tahan. Selama ini dia selalu berfikir kalau mereka berempat akan bisa hidup seperti dulu saat para manusia bisa mengalahkan bangsa Bangtan tapi kini Jennie dan Chaeyoung telah tiada.
Jisoo sadar tak seharusnya dia berlama-lama disini, Dia harus segera pergi dari sini sebelum mereka menyadari kehadirannya dan Lisa.
"Lis, pergi." Menghapus air matanya, Lisa bangun dari posisi duduknya. Menengok sekali lagi kearah mayat Jennie dan Chaeyoung yang dibiarkan begitu saja oleh mereka. Dia harus bisa bertahan hidup bersama dengan Jisoo apap-
Dor
Tubuh Lisa langsung tak berdaya begitu timah panas itu mengenai kepalanya dari belakang, sepertinya mimpinya akan segera terwujud mereka berempat akan berkumpul lagi di alam lain.
"LISA." Jisoo berteriak begitu melihat tubuh Lisa yang sudah tak bergerak. Dari sini Jisoo bisa melihat salah satu dari pemimpin bangsa bangtan ada disana, dia yang telah menembak Lisa.
Berjalan dengan tenang mendekati Jisoo yang masih terpukul akan kehilangan ketiga sahabatnya begitu saja. Dia bersimpuh didepan wajah Jisoo dan memperhatikan tubuh Jisoo dengan seksama.
"Bagaimana perasaan mu?" Dia bertanya dengan tenang, setenang air laut dimalam hari.
"Kau fikir apa yang kau rasakan saat kehilangan orang yang kau sayangi secara bersamaan?" Jisoo tak takut lagi jika saat ini dia akan ditembak ditempat, tak ada alasan lagi untuknya bertahan lebih baik dia menyusul ketiga sahabatnya.
"Mereka tak akan begini, jika mereka tak membawa mu pergi serta calon anakku." Dia menekan kedua pipi Jisoo, tak ada kelembutan dimata itu, hanya ada kekejaman yang dapat Jisoo rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vsoo(One Shoot)
Short StoryOne shoot/two shoot Update tergantung mood yaa Cover // ig babiessi