Kejadian jaemin gelud sama Hyunjin, ternyata di ketahui Irene dan Jinyoung. Pulang kerja mereka langsung mendudukan Ryujin dan Jaemin di kursi meja kerja Jinyoung.
Jika ada salah satu dari jaehyun, Jaemin, Ryujin dan haruto didudukan disana itu artinya akan ada suatu hal buruk.
Karena selembut-lembutnya Jinyoung, jika sudah marah pada anaknya akan berubah menjadi tegas. Sekarang Ryujin dan Jaemin cuma duduk dengan kepalenunduk tidak berani menatap Jinyoung.
"Lihat papa" suara tegas Jinyoung mengagetkan keduanya, irene hanya mengelus pundak suaminya agar sedikit tenang.
"Kenapa berantem sih? Kalau minhyun nggak terima anaknya dipukul gimana?"
Ryujin hendak menjawab namun dipotong jaemin "Ryu-"
"Jaemin yang salah pa, aku yang ngedorong Heejin duluan. Aku yang mukul Hyunjin duluan." Jawab Jaemin
Ryujin menoleh ke arah Jaemin "enggak pa! Ryujin yang pertama berantem sama Heejin. Nana nggak salah kok. Liat buktinya bibir Ryujin ada luka bekas pukulan"
Jinyoung dan Irene menatap kedua anaknya bergantian dengan heran, tumben mereka saling membela biasanya saling menyalahkan.
"Jadi apa sumber masalahnya sebenarnya?" Tanya irene
"Jaemin papa tanya kamu jawab jujur, papa tau kamu bukan orang yang suka terlibat dalam masalah. Papa juga yakin kamu bukan anak yang suka mukulin orang sembarangan, jadi kenapa kamu lakuin itu?" Tanya Jinyoung melembutkan nada bicaranya.
"Heejin permaluin Ryujin di kantin, dia sengaja numpahin kuah bakso panas ke Ryujin, sebenarnya aku nggak peduli kan kulit-kulitnya dia mau melepuh urusan dia" jaemin menjeda kalimatnya mengalihkan pandangannya dari Jinyoung dan Irene.
"Tapi Heejin mau nampar dan buat Ryujin hampir nangis disana, aku nggak suka. Nggak boleh ada yang main tangan apalagi sampai buat Ryujin nangis selain aku. Bahkan kalau itu papa sama mama yang nyakitin Ryujin, aku bakalan marah ke kalian sedangkan dia siapa coba mau nampar Ryujin"
"Jadi kalau papa mau marah atau hukum, hukum Jaemin aja. Jaemin yang main tangan duluan ke mereka dan aku sadar konsekuensinya."
Jinyoung dan irene tersenyum menatap putranya yang diam-diam ternyata memperhatikan kembarannya sedangkan Ryujin menatap jaemin dengan perasaan bersalah.
Ryujin menyesal pernah berpikir kalau jaemin tidak menyayanginya.
"Om minhyun udah papa ajak bicara tadi dan om minhyun maafin perbuatan kamu. Dia juga terimakasih karena kamu udah nonjok Hyunjin"
"Loh kok gitu pa?" Tanya Ryujin
"Kata minhyun Hyunjin akhir-akhir ini agak berubah katanya jadi agak nakal, kali aja setelah kamu tonjok sadar"
"Kalian balik gih ke kamar tidur udah malam, Jaemin hukuman kamu papa ambil kartu kamu"
"Iya pa"
-----------
Keeaokan harinya Ryujin berangkat sekolah dengan bomin karena jaemin nebeng ke Jeno, sejujurnya jaemin menghindari Ryujin yangb terus-terusan minta maaf ke dia.
Sesampainya di sekolah Ryujin diantar bomin menuju kelasnya " kepagian kayaknya, kelas kamu masih sepi gitu" bomin melihat ke dalam kelas Ryujin.
"Bentar lagi juga rame, gih ke kelas"
"Diusir lagi nih?" Bomon memanyunkan bibirnya.
"Dih nggak pantes"
"Pulang sekolah mau jalan nggak? eumm kencan pertama?" Tawar Bomin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON!! √
Fanfiction"Aku hanya tidak mencintaimu, aku tidak bisa terus membohongi perasaanku dan menyakiti perasaanmu." "tanpa kata maaf atau tanda penyesalan kamu pergi meninggalkan aku" "Jika aku punya kesempatan kedua, boleh aku berusaha?" "kamu sadar nggak sih kala...