Jeno tersenyum memperhatikan penampilannya, ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
Disemprotkan parfum pemberian Ryujin beberapa hari lalu ke tubuhnya.
"Lee Jeno ganteng banget pantes Ryujin klepek-klepek" ucapnya sambil senyum ke cermin.

Jeno mengambil kunci mobilnya dan keluar dari rumahnya. Ia melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang ke rumah Ryujin yang hanya diseberang rumahnya.
Baru Jeno memarkirkan mobilnya ingin izin ke calon mertua tapi gadisnya sudah keluar dari rumahnya terburu-buru.
"Aku udah izin papa kita langsung aja ya takut macet, eh ambil kue pesanan Yejoy dulu ya" ucap Ryujin begitu masuk mobil.
Bukannya melajukan mobilnya Jeno justru tersenyum melihat penampilan gadisnya yang tampak lebih cantik hari ini.
Merasa tak ada respon Ryujin menoleh ke samping "Ish malah bengong ayo nanti telat Jeno"
"Kamu nggak mau ngomong sesuatu gitu ke aku?" Jeno menjalankan mobilnya sambil melirik Ryujin.
"Apa? Nggak ada?"
Jeno menyisir rambutnya kebelakang " liat deh aku, kamu nggak mau bilang sesuatu"
Ryujin memicingkan matanya mencoba memahami maksud Jeno "ih jorok ada beleknya dikit itu" tangannya terulur membersihkan belek Jeno.
Jeno merenggut "bukan ituuuu, aku gantengan yang hari ini masa kamu nggak sadar sih?!"
Ryujin tertawa mendengar ucapan Jeno "ya kan kamu emang ganteng, kalau jelek mana mau aku sama kamu dih"
Jeno tersenyum masam "iya sih kamu kan jelek makanya butuh aku buat memperbaiki keturunan wle" ejek Jeno.
"Oh aku jelek?!"Ryujin memukul lengan jeno keras.
"Iya udah jelek, pendek, nyebelin aaawwww yang!"
Jeno menjerit begitu perutnya dicubit Ryujin, Ryujin kesel ini Jeno makin hari jadi makin bawel padahal Jeno itu dikenal cool, irit ngomong tapi ini malah 11:12 sama Jaemin.
Setelah mengambil pesanan yeji Mereka sampai di tempatnya tujuan sebuah hotel tempat reuni SMA mereka berlangsung.
Jeno menggandeng tangan Ryujin begitu turun dari mobil "jangan jauh-jauh dari aku, aku nggak mau calon aku diambil orang"
Ryujin tersenyum geli mendengar kalimat posesif Jeno "iya iya"
Begitu memasuki tempat acara Ryujin tersenyum senang melihat wajah-wajah yang ia rindukan.
"RYUJIN!!" Pekik Shuhua berlari pelan memeluk Ryujin dengan perut buncitnya.
"Sha jangan lari-larian lahiran disini aku yang panik" teriak Renjun mengikuti shuhua.
Ryujin memeluk erat sahabatnya yang lama tak ia temui itu "dih nikah sama Renjun nggak undang-undang"
Shuhua memeluk erat Ryujin " lo kan ngilang hiks"
Ryujin melepaskan pelukannya begitu mendengar isakan Shuhua "loh eh kok nangis sha?! Perutnya kegencet apa gimana?! Makanya jangan lari-larian duh renjun istri lo kenapa ini?"
Ryujin panik melihat Shuhua yang makin kejer.
Shuhus menampar pelan lengan Ryujin"Gue kangen lo bang- ih pengen ngomong bangsat tapi pas hamil nggak boleh ngumpat hiks hiks"
Jeno dan teman-teman geng nya pas SMA tersenyum melihat interaksi shuhua dan Ryujin.
"Kasar ih" cicit Ryujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON!! √
Fanfiction"Aku hanya tidak mencintaimu, aku tidak bisa terus membohongi perasaanku dan menyakiti perasaanmu." "tanpa kata maaf atau tanda penyesalan kamu pergi meninggalkan aku" "Jika aku punya kesempatan kedua, boleh aku berusaha?" "kamu sadar nggak sih kala...