Jeno merapikan jasnya yang sudah rapi, gurat wajah gugup tampak jelas di wajah tampannya. Mata sabitnya tak henti-henti melirik jam di dinding dan pintu bergantian.
Jackson yang menyadari kegugupan putranya merangkul bahu Jeno lalu disuapnya menenangkan. "Anak papi jangan gugup gitu, kamu kalau gugup kerennya hilang"
Jackson mengusap kepala anaknya lembut "kamu mau jadi kepala keluarga, anak papi yang paling mandiri udah dewasa ternyata"
Jackson tersenyum lembut menatap anaknya "Jeno jagain Ryujin seperti kamu jagain mami ya? Jangan sakitin dia, jangan tinggalin dia ya? Kamu juga jangan buat Ryujin sakitin dan tinggalin kamu. Apapun nanti yang terjadi kalian harus gunakan kepala dingin jangan gegabah"
Jeno tak menanggapi ucapan papinya, ia bingung harus bereaksi bagaimana. Ia terlalu gugup, bahkan untuk berbicara.
Suara pintu dibuka mengalihkan perhatian Jeno dan Jackson. Muncul kepala Jaemin dengan cengiran bodoh khasnya, "permisi calon kakak ipar mau liat pengantin pria nih"
Kata Jaemin lalu masuk ke ruangan Jeno. Ia tersenyum simpul melihat wajah gugup sahabatnya, ia memperhatikan sejenak Jeno yang sekarang ada di depannya.
Dulu tak pernah sedikitpun terpikirkan dibenaknya bahwa laki-laki yang ada didepannya sekarang yang selalu bermain dengannya dan ia anggap bagian dari keluarganya akan benar-benar menjadi bagian dari keluarganya.
"Kaku amat itu muka santai aja selow men, lo pasti bisa" ucap Jaemin sambil duduk disebelah kanan Jeno.
"Gue gugup jaem jangan bercanda dulu"
Jaemin terkekeh geli "mana Jeno yang terkenal gagah dan berani? Kok jadi cupu gini cuma perkara mau nikahin cewek? Apa gue batalin aja ya restu gue? Nggak yakin gue cowok cupu kayak lo bisa jagain adek gue"
"Jangan lah gila!" Pekik Jeno panik membuat Jaemin tertawa.
"Yaudah santai aja, jen gue yakin lo bisa. Yuk ah udah ditungguin keluar lo. Ayo om tinggalin aja dia kalau masih gugup keluar, biarin Ryujin nikah sama siapa aja yang mau sama dia"
Jeno mendorong tubuh Jaemin mendengar kalimat asal yang keluar dari mulut pemuda itu.
"Minggir mau duluan" ketus Jeno.
Upacara pernikahan Jeno dan gadisnya berlangsung dengan lancar tanpa hambatan, ah Ryujin bukan lagi gadisnya bukankah semenjak Jeno mengucapkan sumpah pernikahan Ryujin sudah resmi menjadi nyonya nya?
Jeno terkekeh geli dan menggelengkan kepalanya pelan mengetahui isi pikiran bodohnya. Ia pandangi tamu undangan yang ramai dari panggung pengantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON!! √
Fanfiction"Aku hanya tidak mencintaimu, aku tidak bisa terus membohongi perasaanku dan menyakiti perasaanmu." "tanpa kata maaf atau tanda penyesalan kamu pergi meninggalkan aku" "Jika aku punya kesempatan kedua, boleh aku berusaha?" "kamu sadar nggak sih kala...