Jeno mengedarkan pandangannya ke sekitar, suasana pemakaman membuatnya tak nyaman. Sesekali tangannya memijit kedua sudut matanya, menahan air mata agar tak keluar dari sana.
"Gue nggak nyangka kalau bakal secepat ini dia pergi" kata Renjun dengan suara sedikit bergetar menatap sebuah figura.
Haechan menangis terisak "baru aja gue ketemu lagi, kenapa sih demen banget pergi tiba-tiba"
Haechan mengambil tisu yang diberikan shuhua.
Jaemin menatap lurus ke figura dengan pandangan kosong, disisi lain Yeji menangis histeris dalam pelukan Seungmin.
"Seungmin dia...hiks hiks"
Jaemin menepuk punggung Yeji yang di peluk seungmin, menguatkannya. "Dia bakal dapet tempat terbaik Ye, sekarang lo tahu kan dia bukan orang jahat?"
Satu-persatu dari mereka pamit meninggalkan pemakaman termasuk Yeji dan seungmin. Jaemin menatap seseorang yang berdiri dengan muka sendu menatap ke gundukan tanah di depannya.
Jeno dan orang itu masih tak menyangka ternyata perpisahan bisa sebegini sakitnya.
Jaemin tersenyum memahami perasaan shock orang itu, di tariknya dia dalam pelukannya.
"Inget sesuatu hm?" Tanya Jaemin.
Ryujin mengangguk dalam pelukan jaemin "suara tawanya dia pas jalan sama yang namanya Yeji".
Jaemin mengusap kepala Ryujin "jangan dipaksain nanti pingsan lagi, yuk pulang"
Jaemin dan Ryujin menyadari keberadaan seorang Lee Jeno yang menatap mereka sedari tadi.
Jaemin tersenyum simpul lalu melirik jam tangannya "kayaknya gue mau jemput istri tercinta gue dulu deh Ryu, lo sama Jeno aja gimana?"
Mendengar perkataan Jaemin, Ryujin sontak menarik tangan lelaki itu dan mengkode lewat matanya tak mau.
"Duluan ya, jen titip kembaran gue dan selesaikan dulu permasalahan masa lalu kalian." Katanya melihat Jeno dengan tengil lalu menoleh ke Ryujin.
"Kali aja kalian nikah abis ini, kasihan Ryujin nya mau dilangkahin Haruto jen ajak nikah gih"
Setelah kepergian jaemin, jeno dan Ryujin hanya diam saling tatap.
Jujur saja Jeno masih tak menyangka bahwa perempuan yang berdiri di depannya ini adalah gadisnya yang selam ini dia tunggu.
Jeno tersenyum melihat penampilan gadisnya. Rambutnya menjadi lebih pendek dan berwarna biru, senyuman, tingkah dan gaya bicaranya masih sama seperti saat terakhir kali bertemu.
Semua yang dulu hanya bisa Jeno rasakan lewat rindu kini nyata di depannya.
Tangannya terulur ke Ryujin "Ayo pulang"
Ryujin menatap uluran tangan Jeno, bibirnya tersenyum tipis saat jeno mengatakan kata pulang.
Di raihnya uluran tangan Jeno lalu menoleh ke gundukan tanah dengan figura dan bunga-bunga yang masih segar.
"Bang Yeonjun, kita pamit ya. Maaf aku sempet lupain Bang Yeonjun"
Choi Yeonjun, kekasih Yeji yang sempat di sangka oleh yang lainnya akan menjadi suami Yeji kelak nyatanya memutuskan hubungannya dengan Yeji begitu saja padahal mereka akan saling memasangkan cincin.
Yeonjun berhasil mengenalkan Yeji pada patah hati sesungguhnya, tanpa penjelasan ia meninggalkan Yeji dan menjauhi teman-temannya tanpa alasan yang jelas.
Terakhir kali sebelum Yeonjun menerima amukan Hyunjin, Yeonjun bersimpuh menitipkan memohon menitipkan Yeji pada Kim Seungmin.
Laki-laki setelahnya yang mencintai Yeji sepenuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON!! √
Fanfiction"Aku hanya tidak mencintaimu, aku tidak bisa terus membohongi perasaanku dan menyakiti perasaanmu." "tanpa kata maaf atau tanda penyesalan kamu pergi meninggalkan aku" "Jika aku punya kesempatan kedua, boleh aku berusaha?" "kamu sadar nggak sih kala...