1O / festival

563 84 20
                                    

❝ akan kupertimbangkan
perkataanmu itu,
karena asalkan kau tahu
kaulah yang selalu membuatku
tesipu. ❞

Lautan manusia yang mendatangi festival kembang api sangatlah membuat Gusion bingung untuk menemukan Guinevere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lautan manusia yang mendatangi festival kembang api sangatlah membuat Gusion bingung untuk menemukan Guinevere. Ia cemas kalau Guinevere diculik saat berjalan kesini.

Dari kerjauhan nampak seseorang melambaikan tangannya, itu pasti bukan tangan Guinevere karena tangan Guinevere tidak berotot seperti tangan yang sedang melambai kepada Gusion sekarang.

Orang yang melambaikan tangannya mendekat dan menunjukkan rupanya, Gusion mengenal orang itu dan orang itu adalah Hayabusa. Hayabusa tidak datang sendirian, gadis berambut hitam dengan ikat ponytail ada di belakangnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Hayabusa bertanya tanpa basa-basi.

Gusion melihat kesekitar, memastikan sekali lagi keberadaan Guinevere. "Jangan bilang siapa-siapa namun aku kesini ingin menemani muridku."

Hayabusa mengingat-ingat. "Owh! Zilong menceritakanku kalau kau adalah private tutor aku penasaran bagaimana muridmu itu."

Gadis di belakang Hayabusa berdehem pelan memberikan kode bahwa Hayabusa melupakan sesuatu.

"Dan, Gusion, perkenalkan ini Hanabi. Tunanganku."

Hanabi menjabat tangan Gusion. "Salam kenal."

Gusion membalasnya dengan anggukan. Ada sesuatu yang mengganjal pikiran Gusion sekarang, Guinevere belum menemukannya juga.

"Uhm ... tunangan? Apakah aku salah dengar?" Gusion memastikan.

Hayabusa tersenyum dari balik maskernya, kemudian digandengnya tangan Hanabi dengan bangga. "Ya, setelah lulus kami akan segera menikah."

Banyak pertanyaan langsung melintas di benak Gusion. "Bagaimana dengan pekerjaanmu Hayabusa?"

Hanabi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Jangan bilang siapa-siapa, Hayabusa bekerja sebagai karyawan sebuah minimarket sedangkan aku sebagai florist untuk mengumpulkan uang dan memenuhi kebutuhan kami."

Gusion kagum dengan mereka berdua, bisa dipastikan masa depan mereka cerah, kehidupan mereka berdua sudah sangat terencana. Mereka benar-benar mandiri, walaupun Gusion baru saja mengenal Hayabusa tetap saja dirinya kagum.

"Satu lagi Gusion, sebenarnya aku bekerja sebagai idola di kota asalku, karyawan itu hanyalah pekerjaan sampingan. Alasanku pindah ke Euriditio adalah salah satu penggemarku tahu aku bekerja di minimarket karena itulah aku dipindah kerjakan ke Euriditio dan satu sekolah dengan Hanabi."

"Awh, aku ingat bagaimana kita bertemu!"

Gusion merasa menjadi nyamuk diantara dua bucin ninja itu.

Bahu Gusion ditepuk seseorang, lelaki itu menoleh. Sosok yang dinantikannya datang dengan senyuman yang sangat hangat tepat disaat kembang api diterbangkan serta dilepaskan di langit. Ia tahu senyuman itu hanya untuknya.

Gusion terkagum-kagum namun ia tidak yakin ia kagum karena apa. Mungkinkah itu dari kembang api yang menghiasi langit malam ataupun senyuman hangat Guinevere.

Guinevere melihat ke arah langit. "Kembang apinya bagus, iyakan Gusion?"

Gusion mengalihkan perhatiannya ke arah langit, tanpa ia sadari sebuah semburan merah terpampang dipipinya. Ia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Guinevere katakan namun yang pasti bagi Gusion adalah.

Melihat Guinevere bahagia seperti ini adalah sebuah peristiwa spesial, lebih spesial daripada ribuan kembang api yang ada di langit saat ini.

Perasaan apa ini?

🌉。

Berlalu┊GuGu ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang