Siapa aku?

285 27 29
                                    

Hai.. Ini aku, seorang manusia dengan banyak kekurangan namun pasti ada satu kelebihan, dan problema hidup menjadi teman, utamanya adalah, aku memang tak pandai dalam hal asmara, ketika menaruh suka namun tak memiliki tekad yang bulat untuk mengungkapkan, ya bagaimana lagi, itulah aku.

Banyak kekurangan yang pasti kekuranganku membuat ku susah untuk sekedar memikat lawan jenis, jika hanya untuk bercengkrama atau teman curhat aku memang bisa dikatakan hebat dalam hal itu, namun sekedar itu, hanya itu, tak lebih, dan mustahil. Kelebihan ku itu, hanya tinggi yang membuat ku punya kelebihan, hufftt...

Ohh iya sampai lupa, terlena memang jika membicarakan asmara, namaku Kuga Hermawan, sedikit asing ya?.... ya itu namaku karena aku ada keturunan Jepang juga, aku biasa di panggil Kuga.

Tahun ini aku masuk kelas 3 SMA. SMA, adalah tingkatan terakhir untuk wajib sekolah, tapi tidak berlaku untuk anak SMA, mereka harus melanjutkan belajar hingga tingkat atasnya lagi, hal itu lah yang aku pikirkan selama liburan kali ini.

Tok!!tok!!tok!!
"Kak Kugaaa....."

teriakan nya tak lain lagi adikku Yukinoshita Hime Hapsari, panggil saja ia Yui atau Yuki

"ha?? Ada apa?"

"ada Kak Lala."

"oke, makasih Ki."

Bergegas bangun dari tempat tidur dan menemuinya di ruang tamu,

"kamu La, masuk aja ke kamarku," ucapku "Yuki.." lanjutku memanggil

"haa? Ada apa?"

"buatin minum buat Kak Lala," kataku pada Yuki

"Yui nggak usah, aku belum haus."

"oke Kak, suruh Kak Kuga aja nanti."

"siap!"

Anastasya Nabila itu nama lengkap Lala, kami bertemu saat kami masih SMP, kami beda kelas namun di satu organisasi lah yang membuat ku mengenalnya, dan hingga saat ini dia merupakan orang yang selalu ada didekatku dan ada untukku, tapi..... ya sudahlah lupakan.

"jadi tujuan mu kesini apa? Tumben nggak ngabarin dulu," tanyaku

brukk!! suara badannya bertubrukan dengan kasur kamarku,

"hhnngfff, gabut aja dirumah, kamu nggak pergi kan Kuga?"

"nggak tau juga sih, paling cuma ngegame."

"nanti malem aku tidur sini ya," ucap Lala memberitahu ku.

"ya," jawabku singkat

"tapi bukan di kamar Yui, di kamar mu."

Haa?!?! Batinku terkaget, dan pikiran ku sudah tidak jernih lagi

"trus akunya gimana?"

"itu masalahnya, aku juga bingung."

-aku tidur dilantai pun tidak masalah, tapi jika sekamar apa nanti kata tetangga-

"ya nanti lah gampang, makan siang dulu sana," pintaku padanya.

Lala sudah bagaikan keluarga disini, dirumahnya ia hanya anak tunggal, dan kedua orang tuanya sibuk bekerja, tetap sih perhatiannya juga tak pernah lepas, hanya saja Lala kesepian, terkadang jika Lala disini kedua orang tua nya menjenguk sekedar memastikan apakah Lala baik baik saja.

SMA ini aku dan Lala berbeda sekolah, aku di SMA 2 dan Lala bersekolah SMA 4.

Malam harinya...

Kring!! Pesan whatsapp masuk ke hp ku dari Bima

"Ga, futsal skuy, minus nih orangnya,"

"Oke, cuss berangkat,"

Bersiap siap dan bergegas ke garasi menyalakan motor, aku berangkat sendirian ke tempat futsal, Lala tak tau aku pergi karena sedang asik masak dengan Mama. Sampai di tempat futsal sudah banyak teman sekelasku yang sudah tiba.

"Ga Kuga sini,"

"Oke, aku siap siap dulu,"

Kami bermain futsal selama 2 jam dan saat selesai kami masih di dalam arena futsal untuk sekedar melepas lelah, bersender di tiang gawang memang nikmat. Saat kami sedang tertawa tiba tiba Indra terdiam dan tatapannya terpaku,

"Hoii, kenapa lu Ndra," tanyaku

Belum juga mendapat jawaban dari Indra, ada benda dingin terpentuk kepala ku, 'thuk!!

"Aduh, apaan nih," ucapku bertanya-tanya

kupegang benda itu sebuah botol minum dingin, ku menoleh kebelakang ternyata ada Lala di sana.

"La, kok disini?" tanyaku penasaran

Dan aku berdiri lalu keluar dari arena futsal

"Tadi nanya Yui kamu kemana, katanya ke futsalan, ya aku susul aja,"

Masih dalam kondisi bingung

"Ga, sini suruh sini aja,"

"Ok Bim. Ke sana yo duduk dulu,"

Tanpa menjawabnya dia mengikuti ku

"Kenalin ini Lala," ucapku pada teman yang lain

"Hai Lala," ucap Yuni menyapa

"Hai juga," balas Lala

Lelah masih menyelimuti, hingga tak terasa dingin pun mulai menusuk tulang, kuamati jam menunjuk pukul setengah 10.

"La, pulang yuk, dingin,"

Ajakku pada Lala, lalu berpamitan dengan yang lainnya.

"La, kamu nggak bawa helm?"

"Nggak, lupa tadi. Ahh gapapa kan deket,"

5 menit perjalanan dari tempat futsal hingga kerumah

Malam ini setelah mandi aku putuskan aku tidur di ruang keluarga.

"Oi Kuga, Kuga..." suara manis itu terdengar indah.

"Haaa??" kujawab tanpa melihatnya karena mata masih ngantuk.

Badanku terhuyung karena usahanya membangunkanku.

"Apa sih Laa," jawabku sembari mengucek mata.

"Aku Yui Kak."

"Haa? Yuki, gimana Ki?"

"Kak Kuga ngigau tadi."

"Iya kah?? Maaf ya, capek tadi habis futsal."

"Kak kok tidur disini?" tanya nya padaku

"Kamar kakak dipake kak Lala."

"Kirain nggak tidur sini, kok tumben."

"Entah juga, au ah aku mau tidur lagi."

Kembali terlelap hingga pagi tiba.

Batu & 2 Kertas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang