Tentukan!

96 16 23
                                    

Sehabis makan malam, kembali ke kamar dan mengambil tas lalu pergi menuju cafe tadi sore. Ditengah perjalanan hp ku bergetar tanpa henti, hah, Bella!? tumben dia nelpon.

"Hallo, gimana Bell?"

"Jadi kan nerusin tugasnya??"

"Jadi lah, ini aku lagi otw."

"Emmm Ga, jemput aku bisa nggak? Kalo nggak gapapa aku naik ojol aja."

"Alah nggak usah malu malu gitu, aku otw rumah kamu," menutup telpon dan bergegas menuju rumah Bella.

Menuju CafeToria bersama Bella, disana hanya aku dan Bella yang terlambat.

"Kok bisa bareng?" tanya Yuni.

"Ketemu di parkiran?" Cindy pun ikut bertanya.

"Ketemu di rumahnya," jawabku

"Bella minta jemput nihh ceritanya," sahut Yuni

"Apaan sih, namanya juga minta tolong, kalo aku bisa ya kenapa nggak kan Bell," jawabku keras

"Ya ndak usah ngegas," sahut Indra

Kami pun duduk dan mengeluarkan tugas.

"Mas Bobby, biasa ya berenam," kata Bella pada salah satu pelayan.

CafeToria ini sebenarnya milik keluarga Bella, dan disini sampai tutup pun tak akan kena marah.

Disela sela mengerjakan tugas, Bima mengajak ku untuk pergi ke fotocopy an.

"Ga, tau nggak."

"Apaan?"

"sebenernya kita berempat udah jadian, aku sama Yuni, dan Indra sama Cindy."

"Haa?? Nggak kabar kabar fuck lah."

"Masih inget nggak yang dulu aku pernah bilang tentang Bella,"

"Aku tau nih arah omongannya,"

"Nah itu tau,"

"Tapi dia cuma tertarik cok nggak suka sama aku,"

"Pertanyaan ku cuma satu, hubungan sedeket itu, lu naruh rasa nggak sama Lala,"

"Itu masalah utamanya,"

"Dan apa mungkin bisa lu dapetin "

"Susah, dia aja udah kaya saudara kandung "

"Kalo dipikir pikir, punya pacar saudara kandung gimana rasanya?"

"Anehlah,"

"Bella itu nunggu nunggu, dan tadi aku liat Lala jalan sama cowo, lu nggak sakit?"

"Nggak sih, orang udah biasa."

"Kenapa lu harus nunggu Bunga Raflles mekar kalo bunga mawar dideket lu aja udah mekar. Paham nggak?"

"Paham,"

"Pesen ku cuma satu, kalo lu mau jadian Bella, jangan lupa kabarin aku.. Oke?!"

"Bangke lu. Lu jadian aja diem diem."

"Haha, dah yo, dah selesai nih."

Kembali ke cafe, aku terkadang melirik Bella yang sebenarnya masuk tipe ku, rambut pendek kadang dikucir kuda.

Eghemm, suara Bima memecah keheningan.

-memang sih Bella anak yang baik, cantik juga ramah, tapi apa aku bisa move on dari Lala dan mulai menyukai Bella-

"Oke tugas udah selesai dan Bell kamu yang numpuk ya lusa," suruh Yuni.

"Lusa ya, oke deh."

"Sendirian aja Bell?" tanya Bima dan

Batu & 2 Kertas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang