Sebuah Langkah Awal

58 11 3
                                    

Hari demi hari berlalu, masa OSPEK juga ku lewati tanpa hambatan, teman baru, pasti itu.....

Sabtu jam 7.30 pagi, masih menikmati tidur ku yang lelap, bunyi ponsel membuat ku terbangun.

Kringgg!!!!!! Kringgg!!!!!!

Sebuah telpon masuk ke ponselku, kuangkat sembari mengumpulkan tenaga membuka mata.

"Ya hallo? Siapa?"

"Kakk Kuga, ini Yui, kakak nggak nyimpen nomerku ahh paraahh."

"Oalah ada apa?"

"Dicariin Kak, Kak siapa tadi lupa namanya hehe," katanya berbicara pada seseorang, "Dicariin Kak Bella," lanjutku

"Nanti aku kabari lagi Ki kasih nomer Kakak aja."

Hhmm ya, aku ganti hp juga nomer setelah masuk sini karena nomerku sudah masuk masa tenggang, dan semua kontak temanku hilang.

Bangun dari tidur, cuci muka dan rebahan lagi, meng whastapp Yuki, bertanya kabar siapa tadi yang mencari ku.
Terbalas WhatsApp ku, Yuki sudah memberikan nomerku dan akan dihubunginya nanti, baiklah, kutunggu....

Bersiap untuk hari ini, setelah mandi, pergi mencari makanan untuk sarapanku, jam 11 siang baru ketemu yang ku mau...

Sembari memakan sarapanku, buka instagram dan banyak dm masuk, Bella semua, bertanya aku dimana, hanya ku balas 'aku disini'

Hari itu berjalan normal dalam seminggu, hingga aku dan Rendra teman ku sekelas mengajakku nongkrong.

Mall Pelita, berharap bertemu salah satu dari mereka yang kuharap kan.

Berjalan tak kunjung bertemu yang ingin dituju, berpisah dengan Rendra di basement parkir, menuju motor masing masing dan Rendra pergi meninggalkan ku dulu, masih sibuk dengan jaket yang kuambil dari dalam jok, seseorang menyapa ku dekat.

"Heii.. Kuga." 

"Heii?! Oalah Bella, gimana kabarnya Bell?"

"Syukur baik, gimana kamu?"

"Beginilah."

Melanjutkan obrolan dia menyeretku ke dalam CafeToria miliknya.

"Begini gimana?" tanyanya

"Ya, syukur masih sehat."

Memesan Latte seperti biasa, aku dan Bella berbincang lama hingga malam tak terasa menjemput.

"Pulang yuk Bell, udah malem nih."

"Anterin," pintanya manja

"Ya ayo."

Mengantar nya pulang ke rumah, kemudian pamit berlalu, aku pulang ke rumah karena jarak dari rumah Bella ke kosan yang harus muter jauh membuat ku malas pulang ke kosan

"Permisi."

"Tumben Kak nggak chat, tidur sini?" tanya Yuki

"Habis nganter temen, pulang ke kos jauh males,"

Masuk ke kamar dan terlelap hingga pagi.

Berbulan bulan berjalan normal seperti biasa, tugas menggunung membuatku frustasi, 2 minggu tidak ada matkul yang masuk, beberapa matkul libur bersamaan, dan aku ingin istirahat penuh dirumah.

Pulang kerumah, seperti biasa hanya ada Mama, pergi ke kamar dan rebahan di atap menikmati angin sepoi sepoi, bosan sih, main game juga udah capek, mau tidur nggak ngantuk, ngapain ya enaknya...

Buka Whatsapp, sepi. Jam tangan menunjuk pukul 8 malam, melamun hingga lupa kalo masih melek.

Esoknya, setelah mandi, sarapan, aku mengantar Yuki ke sekolahnya, sekalian pulang ke kos an.

"Makasih Kak."

"Hmm, sama sama."

Belum juga menyalakan motor, hp ku bergetar telpon masuk dari Bella.

"Gimana Bell?"

"Kamu dimana?"

"Lagi mau pulang ke kos an."

"Cepet ke kos an aku disini."

Tak ku jawab dan langsung tancap gas pulang. Sesampainya di sana kulihat Bella duduk di teras kos an,

"Sini masuk dulu."

Kos an ku memperbolehkan lawan jenis masuk kamar namun pintu harus terbuka lebar

"Jadi gimana?" Sambung ku

"Anterin pergi yok, aku mau beli kado buat adek ku."

"Emang punya adek?"

"Sepupu."

"Oalah. Kapan?"

"Bisanya kamu kapan?"

"Sekitar jam 2 lah, gimana?"

"Oke. Nanti aku kesini apa gimana?"

"Terserah."

"Ya udah, nanti aku dijemput aja, hehe," katanya sambil pergi dari area kos

"Siap neng."

Masih berjuang dengan orang yang sama, ya Bella, masih belum ku ungkapkan perasaan ini, ohh iya sekarang Lala berkuliah diluar kota, ya walau hanya kota sebelah, setiap weekend dia juga pulang sekedar menemui ku, Yuki, dan keluarganya, tapi entah kenapa aku berpikir, apakah Bella masih menaruh suka padaku atau malah rasa itu sudah tiada...

Batu & 2 Kertas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang