Unexpected

402 60 13
                                    

Gue Bona, mahasiswi manajemen semester tiga. Dan goals gue kali ini adalah, ingin jadi anggota BEM.

"Lo mau jadi anggota BEM?" Tanya Seo yang keliatannya kaget.

Gue mengangguk. Percaya diri banget pokoknya.

"Oke, Good luck." Ucap Seo kemudian. Ia melanjutkan makannya yang sempat tertunda karena gue mengajaknya ngobrol.

"Tapi gue mau daftarnya barengan sama lo."

"Hah??"

"Iya, kita daftar bareng-bareng. Mau ga?" Tanya gue kepada Seo.

"Tapi gue lebih milih daftar himpunan di fakultas daripada BEM kampus."

Gue sedikit lesu mendengar ucapan Seo barusan. Yah, ini emang salah gue gak bilang sebelumnya ingin jadi anggota BEM kampus sama dia.

"Oh, yaudah deh."

Gue kembali mengunyah makanan gue dengan perasaan yang gak karuan.

Sehari sebelumnya, gue dan Seola melewati sekretariat BEM kampus. Dan salah satu pengurusnya, yang kebetulan adalah kakak kelas gue di SMA dulu, menghampiri gue. Yah sedikit banyak kita ngobrol tentang BEM kampus. Kakak kelas gue yang bernama Kak Exy memberitahukan bahwa saat ini BEM kampus lagi open recruitment untuk divisi public relation. Divisi tersebut kebetulan adalah divisi yang paling gue inginkan. Karena di divisi itu, ada bagian design dan dokumentasi yang sejujurnya adalah passion gue.

"Bon, kalau bisa sih lo ajakin beberapa temen lo buat daftar. Soalnya sampe H-3 pendaftaran di tutup, yang daftar masih belum mencapai target." Ucap Kak Exy.

"Dan lo jangan ajakin gue, hehehehe." Timpal Seola setelah mendengar ucapan Kak Exy barusan.

"Kalo yang daftar masih belum sesuai target, emangnya kenapa, kak?" Tanya gue penasaran

"Terpaksa dibatalin open recruitmentnya. Dan pengurus baru akan dipilih lagi saat tahun ajaran baru, tahun depan."

Gue menghembuskan nafas, berat.

"Kenapa?" Tanya Seo dengan nada bicara yang lembut.

"Gue pengen masuk divisi PR." Jawab gue dengan nada sedih.

Seo terkekeh pelan, gue juga bingung disaat kayak gini kenapa dia malah ketawa.

"Kok lo ketawa? Gue kan cuma pengen jadi anggota BEM." Protes gue sebel.

"Lo lucu aja, nanti deh gue kasih tau, hahaha."

Ih, malah dibikin penasaran.

"Tapi, kenapa sih lo pengen banget jadi anggota BEM? BEM kan sibuk." Tanya Seo kemudian.

"Gue tuh pengen gabung di divisi PR, ya lo tau lah kerjaan PR ngapain. Dan menurut gue itu tuh pas banget sama passion gue selama ini. Gue kan dulunya pengen masuk jurusan design, tapi malah lulusnya di manajemen, huft."

"Oh, jadi alasannya berhubungan sama mimpi lo."

Gue mengangguk.

"Rejeki gak akan kemana, kok. Tenang aja."

Ucapan Seo barusan sedikit melegakan perasaan gue yang gak karuan ini. Apa yang dia bilang, sedikit banyak emang bener. Bahwa kalau memang menjadi anggota BEM kampus adalah rejeki gue, pasti ada aja jalannya. Yah semoga aja, pendaftarnya bisa sesuai target.

"Yaudah, pulang, yuk."

Setelah itu gue dan Seo berjalan menuju parkiran. Hari ini, gue gak bawa motor. Melainkan gue pergi bareng Seo karena jadwal makul kita hari ini samaan.

be my home.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang