9

742 24 4
                                    

Selamat membaca 😉

🌸🌸🌸

April 2019 sebagai akhir sekaligus awal dari seorang Shania Junianatha. Akhir dari perjalanannya sebagai seorang idol dan awal dari perjalanannya di dunia yang baru. Rasanya dia akan seperti terlahir kembali. Bukan, bukan Shania 13 tahun seperti dulu. Ini adalah Shania yang sudah tumbuh dan berkembang menjadi gadis dewasa, yang sudah mendapatkan banyak ilmu setelah berusaha keras selama lebih dari 7 tahu.

Sudah sejak lama Shania menantikan hari itu. Hari kelulusannya, hari di mana dia akan melepaskan apa yang sudah dijalani dan dimiliki selama bertahun-tahun. Hari di mana terakhir kalinya dia masih bisa disebut sebagai member idol grup. Hari di mana dia akan melihat banyak cinta yang akan mengantarkannya menuju tangga perjalanan selanjutnya.

Ada rasa sedih dan takut dalam dirinya. Bagaimana tidak, setelah bersama selama bertahun-tahun dan sekarang akan pergi yang sudah pasti tidak akan bisa sama lagi. Takut, jika keputusan yang dia ambil salah dan takut mengecewakan banyak orang atas keputusannya. Tapi, Shania bahagia. Ini sudah sejak lama dia inginkan. Dia ingin mencoba hal baru. Dia ingin bangun untuk mimpinya yang lain. Dia bahagia, karena merasa tugasnya di sini sudah selesai dan sudah berhasil mendapatkan apa yang dia cari
selama ini.

🌸🌸🌸

Semakin dekat hari kelulusannya, Shania semakin sibuk. Sibuk di kampus, fiting baju, latihan untuk graduation ceremony, sekaligus latihan untuk RH JKT48 2019. Hari ini, di sela-sela kesibukannya Shania menyempatkan untuk menemui Jojo. Sebelum Jojo berangkat untuk turnamen berikutnya yang akan dilangsungkan di Selandia Baru. Shania sangat berharap Jojo bisa menyaksikan konser atau upacara kelulusannya. Tapi sayangnya Jojo tidak bisa hadir untuk menyaksikan langsung. Karena dia harus segera berangkat ke New Zealand.

🌸🌸🌸

"Maaf Jo, aku telat. Tadi masih ada urusan di kampus dikit." Katanya yang baru tiba di sebuah cafe untuk menemui Jojo. Ternyata Jojo lebih dulu tiba di sana.

"Ga papa, aku juga belum lama ko. Ini udah aku pesenin minum tadi sekalian."

"Oh, oke makasih." Shania langsung meminum minuman yang sudah dipesankan oleh Jojo sebelumnya.

"Jadi berangkat besok?" Shania mulai mengawali pembicaraan

"Jadi, aku berangkat pagi. Maaf ya!" Katanya memegang tangan sebelah kanan Shania yang ada di atas meja

"Iya, minta maaf terus kamu dari kemarin. Aku bukan anak kecil yang ga ngerti apa-apa Jo."

"Tapi kan itu hari spesial kamu. Hari yang kamu tunggu-tunggu dan terjadi sekali seumur hidup kamu. Trus aku malah ga bisa nonton, bukan ga bisa nonton aja, aku juga ga bisa ada di samping kamu. Semoga pengorbanan aku ga sia-sia ya. Aku bakal bawain kemenangan di New Zealand Open buat kamu. Kamu kerja keras untuk penampilan di panggung. Aku kerja keras untung ngedapetin gelar juara. Kita sama-sama berjuang ya!" Katanya panjang sambil menatap mata Shania. Jojo berbicara sangat serius, tatapannya lembut seakan meyakinkan bahwa semuanya akan berjalan dengan baik.

"Turnamen kamu lebih penting dari acara kelulusan aku Jo. Kemenangan kamu ya buat kamu sama negara lah, kok malah buat aku. Tapi apapun hasilnya aku tetap bangga sama kamu. Tunjukan yang terbaik ya! Nanti pas aku graduation kan ada mama sama papa kamu yang nonton. Jadi kan mereka ikut?" Shania memastikan lagi, memang beberapa hari yang lalu Shania sudah memberi tahu Marlanti. Shania ingin walaupun tidak ada Jojo setidaknya Marlanti dan Andre bisa menontonnya untuk terakhir kali di atas panggung sebagai idol.

"Iya, mama sama papa jadi ikut. Katanya mama udah ga sabar liat calon mantunya di atas panggung. Pingin liat gimana sih kalau seorang Shania Junianatha jadi bidadari yang di teriakin banyak orang. Mau buktiin juga katanya, kalau dia punya calon mantu yang luar biasa." Kata Jojo sambil tersenyum

Our Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang