02. Close Range

3 0 0
                                    

Jaehyun tersenyum kecil. Masih tak percaya bisa diperdaya gadis sepolos Jiyong.

Mendapati tim keamanan inti Taeyong diluar ruangan, senyuman itu segera sirna tak berbekas.

"Ada apa?"

Mereka memberi hormat lalu salah satunya menjawab, "Bos sedang bicara dengan Dokter Kim."

Jaehyun mengetuk pintu lalu masuk tanpa dipersilakan. Dia tangan kanan Taeyong dan tunangan adiknya.

"Bos, ada apa?"

Kedua pria itu menoleh. Taeyong yang duduk dibalik meja bersandar bosan. Wajahnya terlihat kesal namun juga bingung. Jaehyun segera duduk disamping Doyoung.

Pria bergelar dokter keluarga sekaligus konsultan pabrik narkotik mereka memberikan sebuah plastik berisi bubuk putih.

Tangan Jaehyun terulur dan sedikit menyium aromanya. "Ini Taz 10 kan?"

"Terlihat mirip kan." Ujar Doyoung tak adalah menyembunyikan semangat sinisnya. "Tapi ini bukan produk kita. Seseorang membuat imitasi tapi dengan beberapa perubahan. Setengah dari barang ini memberikan efek yang lebih panjang bagi konsumen kita. Kualitas kita kalah 2:1 dan permintaan mulai menurun."

"Apa? Mana mungkin?"

"Mungkin dan sudah terjadi, Jaehyun. Pertanyaannya adalah bagaimana bisa ini terjadi? Taz 10 baru kita luncurkan beberapa Minggu, gimana mungkin mereka semudah itu dapat formula kita dan meningkatkan kualitasnya. Kita sudah rugi besar."

Perkataan Taeyong membuat setiap sel otak Jaehyun bekerja.

***

Mark adalah anak ayam di tim ini. Jaehyun selalu bilang kalau Mark adalah anak baik tapi dia bersikeras mau ikut jadi bagian mafia. Dia lihat darah, muntah. Disuruh mukulin orang, malah dipukulin balik.

Kadang lawak sih, preman kok kek anak ayam.

Tapi dia itu baik. Buktinya dia mau aja datang malem-malem ke apartemen dan beliin sanitary pad buat Ji.

"Maaf ya, Mark. Sumpah kalau bukan darurat aku gak bakal deh maksa-maksa gini."

'Lagian Kak Jaehyun kemana sih, ditelepon gak aktif mulu. Bikin malu aja.'

"Gak apa-apa kok, Nona. Emang tugas saya kok sebagai pesuruh."

"Aduh, jangan gitu dong. Aku makin gak enak.." Ji menggaruk tengkuknya, masa Mark udah pergi ke supermarket malem-malem mau dia suruh balik lagi ke mansion sih. Gak tahu makasih banget. "Masuk dulu deh, aku lagi mau bikin Mac and Cheesee. Kita makan bareng yuk."

"Gak usah, Nona.."

"Ih, ayo masuk."

Mark mengikuti adik sang bos. Lumayan kikuk karena cuma ada mereka di apartemen seluas itu.

"Mau kola atau air mineral, Mark?"

"Gak perlu, Nona."

"Aku bawa semua aja ya. Kamu pilih nanti." Cewek itu mengeluarkan dua botol air mineral dan dua kaleng kola.

"Maaf merepotkan, Nona."

"Apaan sih enggak kok, aku yang bikin repot." Dia membagi makaroni ke dalam dua mangkuk besar. "Oh iya, jangan manggil Nona terus dong. Berasa apaan nih.."

"Uh? He..he.."

Jiyong tersenyum karena respon canggung Mark, udah jelas sih itu perintah Yang Mulia Lee Taeyong, "Aku lebih tua sih, tapi panggil aja Jiyong. Kita kan gak beda jauh umurnya."

"Iya, Non- eh, Jiyong."

"Gitu dong.." Ji berkata senang sambil menyodorkan mangkuk MnC yang dia baru buat.

Setelah pesta MnC dengan Mark, Ji masih terbangun karena Jaehyun belum juga pulang. Iya, mereka tinggal bareng.

Perintah langsung dari Yang Mulia Lee Taeyong.

Kadang Jiyong bingung, Taeyong tuh gak khawatir apa ya sama dia? Orang lain tuh anti adik ceweknya deket sama cowok, lah ini malah dijodohin, disuruh tinggal bareng pula. Haduh..

Untung Jaehyun pengertian, skin ship mereka ya sebatas peluk, cium, dan tidur bareng.

Benar-benar tidur ya, pemirsa.

Aktivitas mengistirahatkan badan dan pikiran sejenak.

"Yang?"

Akhirnya Jaehyun pulang, walaupun senyuman sumringah tapi mata Jaehyun gak bohong. Ada sesuatu yang terjadi.

Cowok itu bergabung dengan Ji di ruang tengah dan menarik gadisnya ke pelukannya. Menghirup aroma strawberry vanilla khas Jiyong. Gadis itu menautkan jemarinya dengan Jaehyun, dia gak bisa tanya ada masalah apa di organisasi tapi setidaknya dia bisa memberi Jaehyun sedikit kekuatan.

Semoga.

***

Seperti biasa, dosen selalu punya cara untuk membuat mahasiswanya meradang. Padahal katanya jadwal hari ini ditiadakan tapi nyatanya dosen lain justru mengganti kelasnya ke jam ini.

Akhirnya Jiyong harus ke kampus dengan terburu-buru.

"My Lady!"

Ji memutar bola matanya, ini si kingkong sengaja banget ya bikin satu hallway nengok. Dikira suaranya gak segede toa kali ya.

"Berisik, Cas! Malu itu dilihatin!"

"Halah.. paling mereka sirik. Lo kan enak bisa jalan sama cowok terganteng satu kampus."

"Ew, kepedean." Tawa keduanya. "Kenapa btw?"

"Kerja kelompok di tempat Lo, dong. Gue lagi gak bisa nampung orang nih."

"No probs sih, tapi agak sorean ya."

"Sip."

"Ya udah, gua kelas dulu ya Cas. See you at 4!"

Lucas tersenyum lebar sambil berdadah ria. 'One more step.'

WICKEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang