Jaehyun was furious.
Gak kurang, gak lebih. Dia melewati tiap tikungan dengan kasar dan semakin menancap pedal gas di setiap lampu lalu lintas yang dia lewati.
"Kalian tak jauh darinya. Aku akan terus memantau dari sini."
"Terus ikuti dia!" Taeil membentak supirnya tak sabar. Dia dan Johnny sudah mengikuti Jaehyun, dan berusaha keras membuat lelaki itu sadar kalau yang dia lakukan adalah kebodohan. Setelah menculik Suho sekarang dia apa? Membuat deklarasi perang terbuka?
"Bang, kalian harus cepat hadang Jaehyun. Polisi dan KIS dalam pengejaran juga." Suara Johnny yang khawatir bercampur dengan suara baling-baling helikopter. They are 3 minutes ahead of you."
"Sialan!" Taeil mengumpat dan menengok dari kursi penumpang. Benar saja, ada bus KIS dan belasan patroli polisi tengah mengejar Tesla milik Jaehyun. "Kenapa mereka harus datang disaat begini!"
"Bos, kita gak akan bisa menghadang mereka." Lapor sang supir. "Bahkan kalau kita menghabisi para polisi patroli, kita masih harus menghadapi KIS. Dan bus itu.. itu bukan cuma kendaraan. Kaca dan kerangkanya anti peluru. Entah berapa agen didalamnya, dan persenjataan mereka juga kita gak tahu. Kita benar-benar out gun dan out number."
"Halo? Bang Taeil? Bang!" Johnny masih memanggil Taeil dari helikopternya. Dia dan anak buahnya tengah terbang di cakrawala kota, fokus pada adegan di jalanan bawah. "Oh, shit."
Gumaman itu menjadi pertanda buruk. Dan melihat 3 kendaraan Taeil akhirnya menuju arah berbeda dari mobil Jaehyun, cowok Chicago itu tahu masalah baru telah muncul.
Keadaan memaksa Taeil untuk mundur. Dia gak bisa menyelamatkan Jaehyun saat dia dan anak buahnya juga terancam.
Sementara itu, Jaehyun yang masih menjadi kejaran polisi tak memedulikan sirene dan melajukan Teslanya seolah tengah balapan.
Deruan mesin tak jauh darinya menarik perhatian Jaehyun ke cermin samping.
"Keparat!"
Sebuah motor tengah mengejarnya tanpa ampun. Meliuk dengan terampil meninggalkan bus intelejen Korea dan para polisi.
Pemotor itu melewati Jaehyun lalu berhenti tepat didepan jalur laju Jaehyun.
Jaehyun menginjak rem mendadak sambil membanting setir. Gerakan yang tiba-tiba membuat mobil itu berputar hingga akhirnya menabrak sisi jalan.
Meringis, Jaehyun memegang pelipisnya yang berdarah. Penglihatannya memburam dan kepalanya pening.
"Jung Yoonoh! Angkat tangan dan keluar dari mobil perlahan!" Pria yang mengejarnya dengan motor mengacungkan senjata. Dia tak yakin itu polisi atau orang Kim, yang pasti Jaehyun tak melihat dia dengan seragam.
***
"Apa yang terjadi?"
Tak ada yang menjawab pertanyaan Doyoung. Pria bergelar dokter itu akhirnya memanggil dua orang kepercayaannya.
C dan Jeno beranjak dari komputer mereka menunggu perintah dari Doyoung.
"Jeno, cari tahu siapa yang memegang Jaehyun. Lalu C, jemput Pengacara Dong dan siapkan rencana untuk mengeluarkan dia dari sana."
"Apa kami harus mempersiapkan rencana cadangan?"
Doyoung berpikir sejenak tapi akhirnya mengangguk, "Kalau cara ini gagal kita terpaksa harus menggunakan kekuatan untuk mengeluarkan dia dari cengkraman aparat."
C dan Jeno segera meninggalkan kediaman Lee.
Jeno harus mencari tempat yang aman untuk mencari data dari server pemerintah. Mereka juga harus tahu rencana dari pihak lawan Seandainya mereka menggunakan koneksi di kepolisian untuk menghabisi Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
WICKED
FanfictionNCT FANFICTION [OC x Kim Jungwoo] Lee Ji-yong terlalu naif berpikir jarak mampu menghentikan pembalasan atas dosa-dosa keluarganya.