• un

12.4K 1K 38
                                    

Hari ini cerah.

Kuhirup dalam-dalam udara yang sejuk ini dan mengembuskannya perlahan. Hari ini adalah hari pertamaku di London. Aku sampai sekitar 3 jam yang lalu dan saat ini aku sedang beristirahat disebuah apartment----- yang akan menjadi tempat tinggalku selama di London.

Ayah sudah terlebih dahulu pergi untuk menemui kliennya----- sedangkan aku masih berdiam diri disini. Rencananya, aku ingin keluar untuk sekedar beradaptasi dan jalan-jalan. Lagipula aku bosan jika terus disini.

Kukenakan cardigan tosca, beanie, dan tak lupa tas selempang kesayanganku. Berjalan keluar apartment, aku mengunci pintunya dan memutuskan untuk berjalan kaki sambil menikmati sejuknya udara London.

Selama berjalan, kulihat orang-orang berlalu lalang, jalan raya yang dipadati oleh kendaraan pribadi maupun umum, dan sebuah playground.

Playground itu terletak tak jauh dari apartmentku. Keadaannya sepi dan bersih. Kelihatannya tidak banyak orang yang tertarik untuk kesana----- tetapi tidak denganku. Well, aku tertarik----- sangat tertarik untuk kesana. Aku juga tidak tau kenapa. Namun, kakiku sudah terlanjur melangkah kearah Playground itu berada.

Sesampainya disana, kulihat ada seorang laki-laki yang memakai hoodie duduk membelakangiku. Ia duduk disebuah kursi panjang.

Wah, ternyata bukan aku satu-satunya orang yang tertarik kesini! Ternyata ada orang lain juga----- tapi siapa dia?

Penasaran, akupun ikut duduk disebelahnya. Awalnya, ia terkesiap dan langsung menoleh kearahku yang juga sedang menoleh kearahnya. Kedua mata kami langsung bertemu. Mata abu-abu milikku, dengan mata cokelat hazel miliknya. Indah sekali, batinku.

Laki-laki ini cukup tampan. Kulitnya bersih, rambut jambulnya yang keren, dan wajahnya yang ketimuran.

"Hey," sapaku setelah keheningan yang melanda kami berdua. "Ternyata aku bukan satu-satunya orang yang tertarik kesini, ya?"

"Uh,eh," Laki-laki ini berdeham sambil mengerjapkan matanya beberapa kali. "Y-ya... Playground ini memang indah, makanya aku suka sekali kesini."

Jeez, his voice...

"Kau suka kesini?" Tanyaku yang disambut anggukan olehnya. Karena lupa berkenalan, aku mengulurkan tangan kananku. "Briana Treffscot."

Ia menjabat uluran tanganku dan tersenyum tipis, "Zayn Malik."

Zayn Malik? Nama yang indah!

"Biar kutebak," ia tampak berpikir sebelum melanjutkan perkataannya yang masih menggantung. "Kau baru pertama kali kesini, ya?"

"Ya," jawabku. "Ini hari pertamaku di London. Sebelumnya aku tinggal di Paris."

"Oh, pantas saja aku belum pernah melihatmu sebelumnya, Briana."

"Panggil aku Brie saja."

"Brie? Itu nama panggilanmu?"

"Ya."

"Oh, oke."

Hening. Tidak ada satupun yang berbicara. Kami hanyut dalam pikiran masing-masing.

Karena bosan, aku mulai berdeham kecil. "Apa yang kau suka dari tempat ini, Zayn?"

"Karena tempat ini sejuk dan sepi. Aku tidak terlalu menyukai keramaian."

"Oh," aku mengangguk tanda mengerti. "Lalu, dimana tempat tinggalmu?"

Kulihat Zayn hanya tersenyum tipis dan tidak mengucapkan sepatah katapun. Privacy, i guess. Mungkin dia tidak mau tempat tinggalnya diketahui oleh orang baru sepertiku.

"Kau?" Ia bertanya balik.

"Golden Apartment." Jawabku. Dan detik itu juga, nada dering handphoneku terdengar. Kuambil handphoneku dari dalam tas dan melihat caller id nya. Ayah.

"Halo?" Sahut Ayah dari sebrang sana.

"Halo, Ayah. Ada apa?"

"Kau dimana? Ayah sudah sampai didepan pintu apartment dan kau tidak kunjung membukakan pintu."

"Maaf, aku sedang ada diluar."

"Cepatlah pulang kalau begitu."

Aku menghembuskan nafas berat, "Oke, oke. Aku akan sampai 10 menit lagi."

Aku menutup sambungan telponku dan bangkit dari dudukku. Akupun berpamitan kepada Zayn, "Aku harus segera pulang. Ayahku sudah menunggu. Bye, Zayn. See you!"

"Okay. Hati-hati, Brie."

Aku tersenyum dan hendak berjalan, namun tangan Zayn menahan tanganku. "Bisakah kita bertemu lagi? Ditempat yang sama?"

"Uh, eh, okay."

Aku kembali tersenyum simpul dan bergegas menuju apartment.

Dan inilah saat pertama aku bertemu dengannya.

Disinilah aku untuk pertama kalinya bertatap mata dengannya.

Disebuah "Playground".

***
Abal. Gangerti lagi. Bye. Tapi vomments jangan lupa.

Playground ➳ Zayn MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang