Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.Selamat membaca♡
Setelah selesai membaca surat Rahila yang terbilang panjang, Hoseok mendadak lemas sambil menatap cincin yang ia berikan saat di Hobart.
Ia teringat pernah mengejek beberapa orang yang terlalu sedih karena putus cinta, menganggapnya berlebihan. Tapi sekarang Hoseok merasakannya lagi dan kali ini rasanya sungguh tak main-main. Ada rasa sakit yang bahkan ia sendiri bingung bagaimana cara mengobatinya.
Ketika putus dulu ia hanya kesal karena sang pacar yang menuntutnya selalu ada, padahal sudah jelas ia sangat sibuk. Tapi sekarang rasanya berbeda. Bagaimana menjelaskannya?
Pria itu kemudian menatap sendu tempat tidur yang di gunakan Rahila beberapa bulan ke belakang, ia perlahan melangkah menuju hamparan itu dan lantas merebahkan tubuhnya.
Penciuman Hoseok sedikit menilisik aroma disana, barangkali masih ada sisa wangi tubuh Rahila. Namun ternyata tidak, pria itu hanya mendapati harum dari pabric softener . Sepertinya Rahila merapikan dan mencuci semuanya sebelum pergi, seolah tak ingin ada jejak.
Jadi apa yang Rahila tinggalkan untuknya?
Apa hanya sepucuk surat?
☆낙원 - Paradise
Sementara di sisi lain, Rahila tengah berada dalam mobil menyusuri jalan sebuah kota. Gadis itu tengah menatap sendu foto cincin yang ia putuskan untuk melepaskannya beberapa jam lalu dan setelahnya ia menslide ponsel yang berisikan foto adiknya dengan latar belakang asrama.
"Kau harus lulus sekolah kedokteran dengan baik, eoh" Gumam gadis itu berkaca pada foto Randika.
Disusul ponselnya yang mendapat notifikasi berisikan pesan transfer sejumlah uang dari Big Hit.
Gadis itu menggumam pelan lagi. "Setidaknya gajihku benar-benar dibayar."
☆낙원 - Paradise
Flashback.
Sesaat setelah Bangtan dan para staf tak terkecuali Rahila sampai di Korea. Rahila pikir ia akan pulang diantar staf, tapi nyatanya Dahye sudah menunggunya untuk pulang bersama."Eoh?!" Sapa gadis itu sedikit kebingungan.
"Rahila-si, apa kau lapar?" Tanya Noonanya Hoseok itu ramah.
"Tentu saja Eonni. Aku rindu makanan rumah." Sahut Rahila berbinar. Belum seminggu gadis itu berada di negara bagian lain tapi ia sudah bosan dengan makanannya. Bukannya tidak enak, hanya saja selera lidahnya yang tak sesuai.
Beberapa menit kemudian sampailah mereka ke restoran yang tak jauh dari Dorm Bangtan maupun apartment Hoseok dengan menu makanan Indonesia.
"Kau taukan tugasmu sudah selesai. Hoseok sudah mulai tertarik padamu. Artinya ia normal." Gumam Dahye tiba-tiba, sudah jelas mengejutkan gadis di hadapannya.
"Aku akan makan makanan ini dulu, aku tau ada hal serius." Sahut Rahila mendadak muram.
Dahye mengangguk paham "Baiklah."
Setelah selseai makan tanpa basa-basi gadis itu langsung menatap Dahye. "Jadi, kau mau apa?"
"Maaf. Tapi demi kebaikan, kalian harus berpisah." Ucap Dahye tanpa basa-basi pula menyampaikan keinginannya.
"Aku tau!" Sahut Rahila singkat.
"Kau tau? Bagaimana bisa? Maksudku-" ujar Dahye mencoba melanjutkan kata-katanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
낙원 - 𝓟𝓪𝓻𝓪𝓭𝓲𝓼𝓮 | ✓
Fanfiction↬ Kisah Rahila; seorang penerjemah freelance yang mendapat keberuntungan menjadi assistant pribadi j-hope, sosok idolanya sendiri. Seiring berjalannya waktu, ketika keduanya sering bersama dan perasaan penggemar telah berubah menjadi cinta, apakah R...