12 - 십 이

530 53 6
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca

Sedikit flashback....

Pagi pertama mereka di Hobart, Hoseok terbangun lebih dulu, ia pikir begitu. Sampai pria itu terkejut saat mendapati Rahila yang melenguh kesakitan memeluk perutnya sendiri.

"Kau kenapa? Masih- itu-?" Tanya Hoseok ragu pada Rahila yang kemarin datang bulan dan menyebabkan rumor aneh-aneh.
Tapi menurut perhitungan Hoseok, itu sudah lewat dari seminggu.

"Sudah selesai, tapi- hanya saja ini sangat sakit."

Pria itu lantas menyaut tas kecil bawaannya "Ayo kita kerumah sakit."

"Tidak perlu, sepertinya ini hanya maag, karena kemarin waktu makanku kacau." Lenguh Rahila lagi.

Namun tetap saja pria itu heboh kelimpungan, ia meringis- takut Rahilanya kenapa-napa. "Benarkah? Kalau begitu apa kau mau langsung sarapan?"

"Ya. Aku ingin sarapan bubur saja. Apa ada?"

"Aku akan memesannya."

☆낙원 - Paradise

Beberapa saat sesudahnya, Ponsel gadis itu berdering cukup lama, ia mengira panggilan tersebut dari Randika yang akan mengomel panjang padanya.

Tapi nyatanya bukan, nama Jung Dahye muncul di layar ponsel Rahila. Apa yang membuat Noonanya Hoseok itu menelponnya.

"Yeoboseyo?" Sapa Rahila masih dalam posisi berbaring miring.

"Kau dimana?" Tanyanya seakan mengintimidasi. Intonasi berbeda dirasakan Rahila, sama sekali bukan Dahye yang seperti biasanya. Tapi gadis itu tak ambil pusing.

"Tasmania, Australia." Jawab Rahila tak kalah datar.

"Apa Hoseok sedang bersamamu?"

Gadis itu menyahut malas ditambah perutnya pun masih sakit "Ya. Dia mandi"

"Kapan kalian pulang?"

"Aku tidak tau, tapi mungkin besok." Ujar Rahila lagi. Bisakah Dahye bertanya langsung pada adiknya saja. Tapi mana mungkin Rahila menyahut seberani itu.

"Baiklah, setelah kau pulang ke Korea kita harus bertemu dan bicara."

"Ne~" sahut Rahila pelan.

Flashbackend

☆낙원 - Paradise

Sepersekian detik panggilan telpon itu terputus disaat itu pula Hoseok keluar dari kamar mandi, ia hanya berbekal handuk yang menyampir di perut berototnya.

Astaga- wajah Rahila sontak memerah menahan rona, ia pun lantas berpaling ke arah sebaliknya.

"Ya... kenapa malu begitu?" Goda Hoseok tersenyum. Rahila yang bersemu adalah pemandangan terbaik bagi Hoseok pagi ini.

"Tidak. Hanya saja- Cepat pakai bajumu!" Umpat Rahila masih membelakangi pria itu.

"Setelah kita menikah kau akan melihat semuanya." Tutur Hoseok lagi. Sesaat Rahila termenung. Apakah pria itu serius akan menikahinya?

"Jangan menggodaku." Gumam Rahila lemah.

"Wah.. kau tergoda hanya karena ini? Kita bahkan sudah serumah berbulan-bulan. Apa kau yakin- kau tak pernah melihat sesuatu dari tubuhku?" Oceh Hoseok sambil mengejek tak henti.

낙원 - 𝓟𝓪𝓻𝓪𝓭𝓲𝓼𝓮 | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang