1 - 일

830 85 13
                                    

Walaupun ff ini sudah tamat, jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
Ff berisi konten sara'. Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca

☆낙원 - Paradise

Biasanya gadis dengan lesung pipi sebelah kiri itu akan bangun sedikit terlambat di akhir pekan meskipun ada pekerjaan.

Ah... Rahila baru ingat jika ia memang tidak punya pekerjaan tetap. Ia hanya Translator freelancer yang bekerja di rumah dan terkadang hanya berguling-guling di kasur.

Tapi berbeda dengan hari ini, ia bangun pagi-pagi sekali dan langsung memantau media sosial prihal kedatangan BTS.

Dengan perasaan yang berdebar ia akan bertemu boyband kenamaan itu kurang dari 24 jam lagi.

Tidak...

Bukan sebagai Army yang akan berdiri di tribun penonton, melainkan ia akan jadi juru bahasa yang mungkin banyak berinteraksi dengan member di backstage.

Setidaknya itulah yang ia harapkan.

Beberapa minggu yang lalu, Rahila sangat antusias ketika ia diminta untuk jadi salah satu Interpreter oleh promotor yang membawa Bangtan konser di Indonesia. 

Dan inilah saatnya, gadis itu masih sibuk memilih baju yang katanya tidak punya. Tapi dasar wanita, lantas semua kain yang memenuhi isi lemarinya itu apa?

Sesekali gadis itu melantunkan lagu-lagu Bangtan sambil menguak isi lemari.

"Not not today" serunya sambil tersenyum membingkai. "Oke. Aku pakai baju ini saja!" Ujarnya lagi.

"Bogoshipda~ bogoshipda~" Gadis itu keluar dari kamar dengan celana jeans dan tunik simple. Tidak mungkinkan Rahila memakai gamis ketika di tempat konser. Yang ada nanti malah menyebabkan insiden ia terjungkal gara-gara terinjak pakaian sendiri.

"Dik, nanti makan beli di warung aja ya? Kakak harus pergi sekarang" ujar Rahila membuka pintu kamar kemudian meneriaki sang adik laki-laki yang kini masih setia berbaring dan bergumul di tempat tidur. Maklum saja, ini kan akhir pekan.

"Iya, iya. Tapi bagi duit" ujarnya dibalik selimut.

Rahila mendengus sedikit kesal. Tapi ia mengeluarkan lembaran lima puluh ribu dari dalam ranselnya. "Ini, tapi jangan langsung dihabiskan" ujarnya lagi.

"Eummm.... Terimakasih Noona~ kau suka di panggil itu kan?"

Rahila sontak tersenyum. Walaupun adiknya sering menyebalkan tapi itulah yang membuatnya gemas. "Eoh. Jangan keluyuran juga!"

"Eummm... sudah sana pergi. Nanti Oppamu menunggu" ejek si Adik yang bernama Randika.

"Eyyy.... kau benar. Baiklah. DAH~"

Setelah menutup pintu kamar, Rahila beralih menatap sapa sebuah foto keluarga yang tergantung di dinding. "Mama, papa, aku berangkat. Assalamu 'alaykum~"

☆낙원 - Paradise

Sampai di Venue, Rahila sangat bersyukur bisa melihat Bangtan hari ini tanpa war tiket konser ataupun berdiri berdesakan. Seandainya tidak dibayar pun gadis itu pasti mau tapi disisi lain ia juga sangat butuh uang.

Sudah lebih dari setengah hari gadis berhijab itu menghirup udara yang sama dengan tujuh manusia tampan. Namun nyatanya ekspektasi Rahila terlalu tinggi. Ia lebih sering berinteraksi dengan staf Big Hit yang juga memerlukan penerjemah bahasa.

낙원 - 𝓟𝓪𝓻𝓪𝓭𝓲𝓼𝓮 | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang