낙원 - 𝓟𝓪𝓻𝓪𝓭𝓲𝓼𝓮 | ✓

10 - 십

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca~~

☆낙원 - Paradise

Seusai konferensi pers yang diadakan agency pada hari itu, seluruh staf kini siap menuju kabin, tanpa Rahila sadari Hoseok mengekorinya sampai ke economy class, bukankah harusnya pria itu ke First class seperti biasanya.

Tangan gadis yang menganggur kini berada di genggaman Hoseok, pria itu dengan nyaman menyaut Jari jemari Rahila dengan tatapan lembut.

"Kenapa kau disini?" Seru Rahila yang sontak terkejut.

"Hila-ya. Di dalam pesawat- ayo duduk bersamaku."

"Hoseok-si" gumam Rahila pelan, sepertinya ia ingin memastikan sesuatu.

"Ne-?!" Sahut pria itu singkat.

"Jawab pertanyaanku!"

"Apa?" Tatap Hoseok penasaran. Beberapa orang yang adalah staf kini beralih ikut menatap mereka yang berdiri di antara kursi penumpang.

"Jika kontrak kerjaku berakhir, apakah hubungan kita akan berakhir juga?"

Hoseok sontak membeku, agaknya ia bingung harus menjawab dengan kalimat apa. Reaksi yang membuat Rahila berdecih pelan, seakan ia pun sudah tau jawabannya.

"Cih- Kenapa kau diam?" Tanya Rahila lagi.

Hoseok mulai menatap dalam manik legam milik Rahila, menciptakan sebuah intimidasi. "Kenapa kau malah bertanya hal seperti itu?"

"Jika kita saling bertanya lalu siapa yang akan menjawab?" Ujar Rahila melenguh kesal, sebentar lagi ia ingin menepis tautan tangan pria itu.

"Waktu-!" Ucap Hoseok singkat. "Biar waktu yang menjawab." Sambungnya lagi.

"I saram-!" Sahut gadis itu memkik kesal.
(Manusia ini)

"Jangan bicara masalah pribadi disini, ikut saja denganku!" Ujar Hoseok, belum sempat Rahila menjawab pria itu sudah menyeret tangan Rahila entah kemana. Jadilah gadis itu hanya bisa pasrah.

☆낙원 - Paradise

Dalam perjalanan menuju first class (?) pria itu masih setia menggenggam tangan Rahila. Seperti enggan kehilangan barang sedetik tautan hangat bersama si gadis.

"Apa kau mengajakku duduk first class?" Desis Rahila pelan.

"Hmm.." sahut pria itu singkat.

"Tapi aku tidak punya tiketnya." Gumam gadis itu cemas.

Tanpa menatap lawan bicara, sambil melangkah pelan pria itu lagi-lagi hanya menyahut singkat. "Aku sudah mengatur semuanya."

"Kursi di first class pasti sangat besar." Tutur Rahila pelan.

"Tentu saja"

"Terlalu besar untukku"

"Tidak juga." Jawab pria itu lagi singkat.

Dan kini sampailah mereka di sebuah tempat yang terlihat seperti apartment kecil, Rahila merotasikan bola matanya mendapati ia dibawa ke sebuah ruangan yang sangat bagus dalam pesawat.

Pertama kalinya ia melihat ada ruangan yang seperti ini.

"Kita duduk disini." ujar Hoseok melepas genggamannya, menginterupsi Rahila yang masih kebingungan.