Tiga kali ketemu kayaknya gue harus bikin give away nih.
~soffiyaa ananda
Bangun bangun bangun, kepada seluruh santri putri segera bangun. Karena solat subuh berjamaah akan segera di laksanakan. Semua santri segera bangun dan pergi mengambil air wudhu untuk segera ke mesjid. Terkecuali soffi yang masih anteng tidur
"sopp, bangun soppi." Pipit terus saja membanhunkan soffi ia takut soffi dihukum
"kalian duluan aja sana, nanti aku nyusul ko" ucap soffi dengan mata yang masih terpejam. Pipit, shilla dan aisya pun pergi meninggalkan soffi.
Karena sudah di bangunkan, rasa kantuk soffi sudah mulai menghilang.
Udah mau qomat lagi kayanya gue harus ambil wudhu nih. Soffi membawa mukena dan sejadahnya lalu iaoergi berwudhu.
Ketika ia sedang berwudhu ternyata qomat sedang berkumandang di mesjid ia lari terbru buru dan ketika akan menaiki tangga bruggg ia terjatuh lagi. Ia melirik kanan kiri untung saja tak ada orang, namun ia salah ternyata ada seorang santri putra yang sedang melangkahkan kaki ke mesjid menoleh ke arah soffi.
Dia kan yang kemaren liat gue jatoh, masa kita ketemu lagi pas gue jatoh juga. Heran hobbi amat gue jatoh sekarang. Kalo tiga kali lagi ketemu kayaknya gue haris ngadain giveaway. Tapi ga papa siapa tau liat gue jatoh eh dia jadi jatoh cinta ke gue
. Lamunan soffi buyar ketika ada orang yang menepuknya, ia berdoa semoga saja bukan setan yang bilang pipit.
"Ukhti ga papa?" Soffi menoleh dan manganggukan kepalanya
"he ga papa, eh kamu juga telat ya. Ko samaan? Aku tau pasti males bangun kan kek gue eh aku maksudnya"
soffi belum tau jika yang ia ajak ngobrol dan tuduh malas bangun adalah ustadzah safira, ia adalah roisah di pondok ini. Mereka berjalan dan soffi tak henti hentinya mengajak safira berbicara
"eh nama kamu siapa, asrama mana loh?"
Safira dengan malas dan terburu buru menjwab pertanyaan soffi"ana safira asrama ana di asatidz"
soffi beroh ria dan mengikuti safira yang berlari untungnya ketika mereka sampai solat belum di lakukan.
Ternyata disudut sana ustadz Yassa samar samar mendengar percakapan mereka dan ia tertawa mendengar ucapan polos soffi.
Bagaiaman ia tak tahu jika ustadzah safira adalah roiasah disini . Ustadz yassa pergi dan kembali melangkahkan kaki di mesjid.
Astaghfirullah tiga kali ketemu ga sengaja kayaknya jodoh. Gumam ustadz Yassa. Ia tak munafik ia masih normal dan suka perempuan, ia tak selamanya bisa menjaga pandangannya terlebih melihat santriwati yang baru saja memikat hatinya.
"Sstt soppii" soffi mencari asal panggilan tersebut lalu ia ingat satu satunya teman disini yang memanggilnya sopi hanyalah pipit ia mencari pipit dan berdiri di sebelahnya
"ko kamu barengan ustadzah safira?" Tanya pipit heran karena soffi baru saja terlihat bersama dengan ustadzah safira
"oh ituu, tadi pas aku jatoh dia nolongin. Udahnya aku tanya tanya nama dia siapa sama asrama mana. Terus ya aku bilang ternyata kita telat barengan karena kita sama sama malas" ucap soffi merasa tak pinya dosa
"astaghfirullah soffi, dia itu roisah kitaa, wajar aja dia telat dia kadang suka cek semua asrama disinidulu"
soffi merasa panik dan kaget duh mampus gue gimana kalo gue di hukum.
Itu yang ngobrol harap diam solat sudah mau dimulai, mau di hukum kalian?"
Soffi dan pipitpun diam dan melaksanakan solat berjamaah, ini kali pertama soffi melaksanakan solat subuh berjamaah. Memang terlihat nakal tapi tak ada salahnya orang mau berubah kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku anak Kiyai - END
Novela JuvenilPROSES REVISI. Jadi kalau ada kata kata yang typo atau masukkan apapun, boleh baca sambil komen ya. Deskripsi ceritanya aku hapus, soalnya ga nyambung wkwkwk Makasi juga yang udah baca. Maapkeun kl ceritanya ga jelas wkwk Terimakaciii🤍🤍