Setelah malam soffi dan Aisyah dipanggil ke rumah Abi dan Ummi, mereka jadi topik pembicaraan hangat apalagi menyangkut ustadz Yassa.
Samar samar terdengar ucapan yang hinggap ditelinga Soffi, padahal ia tak mau mendengarnya tapi mau gimana lagi.
Sayang sekali ucapan tersebut hanya berisi tentang membandingkan Soffi dan Aisyah, mereka mengatakan jika yang pantas dan sebanding dengan ustadz Yassa adalah Aisyah bukan Soffiya.Soffi tak habis pikir dengan pola perilaku mereka. Soffi terus berpikir, lagian jika harus dibandingkan dirinya dengan Aisyah tentu lebih baik Aisyah. Ia lahir dan dididik dengan ajaran islami oleh kedua orang tua nya yang merupakan kiyai, kakak kakak nya lulusan pesantren terkenal dan Aisyah pun sangat dalam ilmu agamanya, ibadahpun sangat berbeda jauh dengan dirinya, tak pernah dihukum selalu patuh dan taat pada peraturan, bertutur kata lembut dan bersikap anggun serta sopan, pandai membaca kitab dan quran, tak seperti dirinya yang sering dihukum, bermalas malasan bahkan bisa di bilang ia baru mengenal agama sekarang, sudah untung ia lebih sering shalat 5 waktu dan puasa serta mengaji. Batin soffi.
Emangnya salah ya gue punya masa lalu buruk, lagian siapa sih yang mau punya masa lalu gitu. Ah udahlah ngapain dipikirin, lagian terserah mau siapa juga yang dijodohin.
Tujuan gue kesini kan buat cari ilmu bukan cari jodoh, kalau bonus nya jodoh mah ya gapapa kek ustadz Yassa.
Huss soffi langsung membuang pikiran aneh nya, ia juga tak tahu bagaimana perasaannya, siapa tau karena ustadz Yassa selalu ada saat Soffi lagi kesusahan makannya Soffi jadi langsung nyaman.
Soffi hanya memandang jendela mesjid selepas shalat isya berjamaah, entah kenapa ia rindu sekali dengan suasana Jakarta. Dari sore tadi ia merasa tak enak hati, seperti ingin menangis tapi tak bisa. Apakah itu definisi kangen rumah yaa, batinnya.
"Huss, Huss" Pipit mencoba memanggil soffi yang terlihat sedang melamun.
"Soffi" Pipit terus memanggil Soffi, namun Soffi tetap tak me dengar ucapan Pipit. Hingga terpaksa Pipit berteriak di mesjid tersebut.
"Soooofiiii" Teriaknnya.
"BERISIK!!!" jawab soffi dan seseorang di bawah mesjid berbarengan dan tak kalah keras.
Asal kalian tahu mesjid di pesantren ini ada 2 tingkat. Untuk tingkat pertama atau lantai bawah tempat berjamaah santri putra sedangkan yang atas untuk santri putri.
Soffi dan Pipit langsung saling menatap dan kaget jika ada yang berteriak sama dengan soffi di mesjid bawah. (Lantai bawah)
"Hah kamu sih sof, di panggil panggil ga nyaut. Jadikan aku teriak teriak"
Soffi hanya menanggapi ucapan pipit dengan lirikan yang tak penuh semangat, seperti ada yang hilang dari dirinya. Tapi bukan ustadz Yassa!
Soffi hanya memeluk kedua lututnya dengan mukena tersebut, lalu ia membenamkan wajahnya di lutut yang di tekuk tersebut. Apa setiap orang pernah ngerasa gini ya? Ngerasa tempat yang dulu ia senangi tak lagi hangat. Ada beberapa rumah yang sebenarnya bukan rumah.
Pipit yang kasihan melihat Soffi langsung duduk berdekatan dengannya sambil menepuk nepuk punggung soffi yang malang.
"Pittt.. " Suara soffi serak memanggil nama Pipit. Karena ia tak kuasa menahan nangisnya ia pun membenamkan kepalanya di pelukan Pipit.
"Pipit, gue mau pulanggg, ga suka tinggal disini. Kenapa sih setiap hari gue selalu di omongin terus sama yang lain, di jauhin, disebut kecentilan. Salah gue dimana pitt" Baru kali ini Pipit melihat tangisan soffi, biasanya dia orang yang tak pernah menangis bahkan jika ia menangis pasti ia akan menangis sendirian sebelum tidur tanpa ada orang yang mengetahuinya.
Jauh di lantai bawah sana, sebenarnya Yassa masih belum beranjak juga dari tempatnya. Ia merasa bersalah karena perbuatannya soffi jadi harus menjadi bahan olok olokan santri putri lain.
"Maafin Ana soffi, harusnya ana bisa lebih jaga sikap. Maafin Ana" Ucap Yassa penuh penyesalan dihatinya.
Bagaimanapun ia bertekad untuk tidak akan membuat masalah lagi terhadap Soffi, ia tak mau soffi menjadi sering menangis karenanya. Dan ia harus mulai menjauhi Soffi.
Maaf kalau ga nyambung yaak:( terimakasih sudah mau mampir ke cerita aku.
![](https://img.wattpad.com/cover/211109378-288-k622666.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku anak Kiyai - END
Ficção AdolescentePROSES REVISI. Jadi kalau ada kata kata yang typo atau masukkan apapun, boleh baca sambil komen ya. Deskripsi ceritanya aku hapus, soalnya ga nyambung wkwkwk Makasi juga yang udah baca. Maapkeun kl ceritanya ga jelas wkwk Terimakaciii🤍🤍