8. Eric.

1.3K 170 3
                                    

Kejadian hari itu masih meninggalkan tanda tanya bagi Renjun. Padahal, sudah dua hari berlalu. Namun, masih saja ia memikirkannya.

"Kalau nggak salah, Eric itu saudaranya Jeno juga."

"Which means, Jeno saudaranya Hua juga?" Ia bermonolog, tak sadar bila ia menirukan gaya Shuhua saat tengah merekam.

"Kenapa rumit banget, sih? Dunia terlalu sempit, lebih luas kamar kost gue kali, ya?"

"Lo lagi bikin teori apa?"

Tak sadar, Jeno berdiri di ambang pintu kamar Renjun. Membuat sang pemilik kamar gelagapan akibat baru saja bermonolog tentang teori yang dibuatnya. Jeno menautkan kedua alisnya. Renjun kicep.

"Santai dong, ngeliatinnya. Naksir ya, lo?" balas Renjun.

"Dih, gue nggak homo, ya. Udah ada Xiyeon juga." Jeno memutar matanya, lalu tertawa kecil.

Pemuda itu menghampiri Renjun yang kini berusaha menyibukkan diri. Entah apa yang dicarinya di dalam lemari. Renjun hanya berpura-pura saja, supaya Jeno tidak bertanya lebih lanjut.

Namun, Jeno adalah Jeno. Jika rasa penasarannya belum tuntas, maka ia akan terus bertanya. Hingga jawaban yang diberi terdengar memuaskan baginya.

Jeno menutup lemari Renjun paksa. "Lo penasaran sama ceritanya 'kan? Sini gue ceritain, kalau lo mau."

Aduh, anjir. Kenapa gue ngerasa terpojok gini? tanya Renjun dalam hati kecilnya.

Namun, rasa penasaran itu mendorongnya untuk mengikuti Jeno. Bersiap mendengar cerita atau mungkin juga, terkejut akan kebenarannya.

Benar, Eric adalah saudara Jeno, juga Shuhua. Namun, hubungan darah antara Jeno dan Eric lebih dekat daripada Eric dan Shuhua.

Walau begitu, pemuda yang kerap kali disebut kembaran Jeno ini lebih percaya pada Shuhua. Tak jarang ia berbagi cerita pada gadis yang dipanggilnya Hua. Shuhua pun tak keberatan jika harus mendengar cerita Eric sehari-hari.

Mereka hanya dipisahkan oleh sekolah. Hanya bertatap muka saat acara keluarga. Terkecuali untuk Jeno, yang sering kali mengunjunginya untuk bermain.

Pemuda bernama lengkap Hendrico Gunawan itu pun mengenal Kaesang Sunwoo. Bahkan dapat dibilang keduanya cukup dekat. Jangan lupakan pula salah satu sahabat karib mereka lagi.

Pasti kalian bertanya, bagaimana bisa Eric dan Sunwoo saling mengenal? Padahal mereka berbeda sekolah.

Jeno berhenti bercerita, Renjun menatap bingung. Sedangkan, Haechan bengong di sampingnya dan Jaemin dengan tenang bertanya, "Kenapa, nih?"

"Hening banget, lo lagi ngerencanain apa? Jangan bilang mau lengserin gue dari kost?" tanya Haechan berturut-turut.

"Hush, nggak lah. Susah nemu tukang lawak gratis kayak lo." Jeno membalas, ditambah sebuah pukulan kecil pada pundak Haechan.

Renjun masih penasaran, semakin banyak tanda tanya bermunculan pada benaknya. "Terus, lanjutannya gimana?"

Tak lama, handphone Jeno berdering. Ia mengambilnya dengan segera. Seakan lega karena dering tersebut menyelamatkannya dari pertanyaan Renjun.

Andaikan Renjun adalah Jeno, ia akan mengejar pemuda tersebut. Bertanya dan meminta penjelasan hingga terjawab sudah. Sayangnya, ia adalah Renjun. Renjun yang akan diam dan mencari tahu sendiri.

Jadi, ada apa sebenarnya di sini?

Jadi, ada apa sebenarnya di sini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Empat Delapan
hyebae ✩ 2019

Pendek aja dulu ya, pengawal konflik, haha.

Empat Delapan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang