Kostan sepi. Hanya oknum Baejin yang kini duduk manis di balkon kostan sambil memangku laptop kesayangannya. Tentu saja, menyelesaikan tugas kuliahnya.
Di sebelahnya, nampak Seungmin dengan keadaan yang tidak jauh berbeda. Tangannya berkutat dengan alat tulis, sedang matanya memasang perhatian pada layar.
Terlalu damai, ya? Bagaimana kalau kita hadirkan Jisung, Felix, Haechan, dan kawannya?
"ALAH BABII, kagak ada yang buka jasa nugas gitu???"
"Wait, anjir. Where's the file???"
"Aku tak punya niat, aku tak punya apa-apa. Yang kupunya hanyalah contekaaan."
Hancur. Ricuh.
Haechan pusing sendiri melihat tingkahnya dan kawan-kawannya. Bertahan di kostan selama wabah berlangsung mungkin membuatnya semakin gila nanti.
Pemuda itu memutuskan turun ke dapur dan mencari cemilan. Nampak kostan yang sepi, karena beberapa penghuninya pulang. Hanya mereka lah yang terjebak, sebab tidak sempat pulang.
Haechan bersenandung pelan menuruni tangga. Pelan hingga mungkin tidak terdengar oleh orang lain selain dirinya. Matanya menatap arah kakinya, tanpa melihat sekitar dan sadar bahwa⎯
"Lo ... kok putus, sih?"
Hah? Ini 'kan suara? tanya Haechan saat dirinya sadar.
Pemuda itu memalingkan kepalanya. Nampak Renjun sibuk bicara dengan orang di seberang telepon.
"Lo tau nggak, Yeon. Ini anaknya udah linglung dari pagi mikirin tindakannya bener atau nggak," balas Jaemin dengan penekanan.
"Lo sendiri kenapa nggak mertahanin?" cecarnya lagi.
'Lo yang nggak ngerti, Han. Kalau lo tau alasannya, lo bakal paham gimana posisi gue sekarang. Dan, lo juga bakal kaget sama kelakuan temen lo itu!'
Pemuda berkulit eksotis itu menahan keterkejutannya. Batal sudah niatnya mengambil minum dan kembali ke lantai atas.
"WOI, BREAKING NYUS! JENO PUTUS, ANJING???"
✩
Para putri tak kalah terkejut dengan Haechan di kostan seberang. Pasalnya, pasangan yang mereka tunggu kabar baiknya malah ditimpa musibah begini???
Eunbin bingung, sahabatnya hanya diam dan menjawab telepon klarifikasi dari penghuni kostan seberang dengan santai. Jujur saja, Eunbin pun belum tahu apa alasan keduanya udahan.
"Lo kok, bisa udahan, sih?" tanya Eunbin sambil mengambil tempat di samping Xiyeon.
"Hush, jauh-jauh. Social distancing," jawabnya tanpa menghiraukan pertanyaan Eunbin.
Gadis itu meringis melihat tanggapan temannya. "Sahabat gue kenapa, sih? Gue nggak perlu lo cerita panjang lebar deh, asal jawaban lo sekali ini meyakinkan."
Xiyeon mengangkat bahu dan memasang wajah tidak peduli. "Nanti deh, nanti lo tau kenapa."
Gadis bernama lengkap Ariska Xiyeon Parastika itu meninggalkan Eunbin sendirian. Lagi, dengan tanda tanya besar yang belum terjawab. Eunbin bingung, ia malah melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empat Delapan.
FanfictionSelamat datang dalam dunia mereka, sembilan belas muda-mudi Bandung yang terikat dalam benang merah persahabatan. Contain harsh words. © liareumdaun, 2019. Find us on LINE! #PATLAPAN Best record : #1 on Millenial 💥