Arga melajukan motornya dengan kecepatan sedang, keheningan tercipta diantara dua insan tersebut.
Risa diam tidak tahu harus mencari topik apa, canggung tepatnya.
Risa yang menyadari ini bukan jalan kerumahnya pun, menepuk pelan bahu arga.
"Argaa!" panggil risa sambil memainkan jarinya.
"Apa." balas arga dingin sambil melirik risa dari kaca spion motornya.
"E-emm sebenarnya kita mau kemana sih ga? inikan bukan jalan kerumah gue?" ujar risa gugup.
"Lo bisa diem gak? tinggal ikut aja susah banget!" Bentak arga.
Risa terdiam, dia menganggukkan kepalanya pelan.
Setelah menempuh waktu sekitar 25 menit, mereka sampai, arga turun diikuti risa.
Risa sebenarnya ingin bertanya dimana mereka saat ini, namun saat arga membentaknya dan menyuruhnya diam, risa tidak berani membuka mulut.
Arga menoleh kearah risa yang sedari tadi terus-menerus menunduk, ia menghela napas pelan.
"Liatin apa? duit?!" tanya arga ketus.Risa mengangkat kepalanya dan menggeleng pelan.
Arga memasuki rumahnya diikuti risa yang berdiri dibelakangnya.
Kehadiran arga dan risa, disambut hangat oleh deva.
"Assalamualaikum bunda," ucap arga sambil menyalimi deva, diikuti risa.
"Waalaikum sallam," jawab deva.
Deva melirik risa dari atas sampai bawah.
"Ini siapa bang?" tanya deva, yang melihat kondisi risa yang acak-acakan."Teman," cuek arga sambil celingak-celinguk mencari aca.
"Aca mana bun?" tanya arga, sambil melirik bundanya yang sedari tadi memperhatikan risa.
"E-eeh ada, bentar bunda panggilin dulu." ucap deva, sambil beranjak menaiki lantai atas, kamar aca.
Arga menoleh sekilas ke arah risa.
"tenang, bunda gak ngigit kok cuman nerkam aja." kata arga, bukannya menenangkan risa, justru arga memperburuk keadaan risa."Serius ih!" kesal, risa sambil memutarkan bola matanya malas.
"Iyaa ih!" goda arga.
Risa berdecak "Bodo amat,"
Deva turun diikuti aca yang berada di belakangnya.
"Kumaha?" tanya aca yang baru saja datang.
Arga membisikkan sesuatu pada aca, aca mengangguk dan mengajak risa kekamarnya.
"Ayoo mbak!" ajak aca sambil memegang tangan risa.
Risa mengangguk dan mengikuti aca.
"Nah ini kamar aku mbak," ucap aca.
"Mbak pilih baju dulu, terserah sih mau yang mana!" lanjutnya lagi."Makasih ya ca," ujar risa sambil tersenyum senang pada aca.
"Iya santai aja mbak," jawab aca.
Risa melihat isi lemari baju aca, dan pilihannya terletak pada baju monalisa, dan bergegas ke kamar mandi yang ada dikamar tersebut.
Setelah sekitar 20 menit, risa keluar dari kamar mandi tersebut. Dan berjalan menghampiri aca yang sedang rebahan.
"Caa." panggil risa pelan.
Aca tersentak dan menoleh kesamping "Gilaaak! cantik banget!" kagum aca.
Risa tersipu malu "Ya allah, biasa aja sih ca," balas risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA
Teen FictionArga delvino, ketua geng WARRIOR di sma galaksi, dia galak dan sangar? tentu. Bahkan semua murid pun segan dengan arga, tak terkecuali clarisa putri sanjaya, yang biasa dipanggil risa. "Lo bisa gak sih, gak ganggu gue!" ketus risa, risih dan jengah...