"Saa!" panggil arga saat melihat risa yang hendak pulang, melewati kelasnya.
Risa yang merasa terpanggil pun menoleh ke belakang, lalu berjalan pelan mendekati arga "Apa?"
"E-eem lo pulang sendiri dulu ya?"
"Kenapa? lo sibuk atau gimana?" tanya risa.
"Iyaa, soalnya gue ada latihan basket hari ini. Kan minggu depan mau tanding." jelas arga yang diangguki risa.
"Ohh iya, Semangat!"
"Perlu gue anter ke depan?"
Risa menggelengkan kepalanya "Gak usah, lo latihan aja."
Arga mengangukkan kepalanya lalu berpamitan dengan risa, dan berjalan cepat ke arah lapangan basket yang berlawanan dengan arah risa.
"Astagfirullah hp gue ketinggalan!" ucap risa saat menyadari ponselnya ketinggalan di laci mejanya.
"Terpaksa, gue balik deh.." kesal risa lalu berjalan kembali ke kelasnya dan mengambil ponselnya.
Saat risa melewati kelas arga, ia samar-samar mendengar percakapan antar dua orang, padahal hari sudah sore.
Dengan kekepoan tingkat dewa, risa mengintip dari jendela kelas arga yang sukses membuatnya terkejut.
Arga sedang memeluk perempuan sambil mengecup pelan puncak kepalanya.
Ohh good! batin risa.
Risa tersenyum getir, dengan kekuatan yang tersisa dia dengan cepat berjalan melewati kelas arga, lalu ia memesan taxi online.
***
Risa terisak di kasurnya, dia hampir tidak menyangka arga seperti itu. Mengingat arga sering menolongnya tetapi apa daya ia hanya sebagai teman?
Friendzone.
"Gilaa, pacar bukan hha? kok gue nangis sih eww." tawa risa yang menyadari dia bodoh.
"Udahlah, lupain aja tuh si gagak!"
"Moveonn sa Moveonn! come on!"
"Lo gak pernah kan nangis hanya karena cowok? Noo!"
Risa menatap dirinya di cermin sambil mengusap air matanya yang jatuh.
Risa berujar "Gue cantik, cowok kan banyak bukan cuman arga huhh!"
Risa tersenyum manis lalu menganggukkan kepalanya mantap, ia akan membuat arga menyesal.
"Emang cuman cowok yang bisa nyakitin, let's play the game hahaha!"
Drtt! drtt!
Risa menatap ponselnya yang sejak tadi berbunyi, lalu mengangkat panggilan tersebut.
"Haloo." sapa arga di seberang sana.
"Iya, kenapa?"
"Lo udah sampai kan?" tanya arga.
"Udah sampai dengan selamat sentosa." balas risa dengan nada ketus.
"Hmm, lo kenapa?"
"Ya, gue gak kenapa-napa? emang gue kenapa?"
"Jujur.."
"Kenapa sih? orang gue gak kenapa-napa!"
"Marah? karena gue gak nganterin lo tadi?" tanya arga.
"Udah dulu ya lagi sibuk, byee!"
Risa mematikan panggilan tersebut dengan sepihak, lalu melempar ponselnya ke sembarang arah. Dan beranjak mengambil novelnya yang berada di lemari bukunya, lalu duduk lagi di pinggiran kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA
Teen FictionArga delvino, ketua geng WARRIOR di sma galaksi, dia galak dan sangar? tentu. Bahkan semua murid pun segan dengan arga, tak terkecuali clarisa putri sanjaya, yang biasa dipanggil risa. "Lo bisa gak sih, gak ganggu gue!" ketus risa, risih dan jengah...