Saat risa berjalan melewati lorong sekolah, tiba-tiba arga menghadang risa. Entah arga berasal darimana risa tidak tahu.
"Heyy." sapa arga sembari memakan permen karet, tak lupa dengan wajah tengilnya juga baju kaos hitam yang sudah melekat di badannya.
"Mau kemana?" tanya arga pada risa.
"Pulanglah!" jawab risa dengan nada ketus.
"Masih marah?"
"Enggak arga, gak marah."
Arga tersenyum tipis. "kalau enggak marah, coba tatap mata gue." kata arga dengan wajah santai, sementara pipi risa sudah memerah.
Risa memalingkan wajahnya. "Apaansi, udahlah gue mau pulang!" ujar risa berjalan dengan cepat.
"gue gak bakalan lepasin lo gitu aja." ucap arga sembari menarik pergelangan tangan risa.
"Gaa, lepasin!"
"Enggak."
"Lepasin, sakit tau!"
Ketika mendengar kata sakit dari perkataan risa, arga langsung melepas begitu saja cekalannya. Lalu mengecek pergelangan tangan risa.
"Sakit ya?" tanya arga sambil mengelus-elus lembut pergelangan tangan risa.
"menurut lo?"
arga nyengir. "Yaudah maaf atuh ya neng risa, janji enggak bakalan kasar lagi. Maafin ya? dimaaafin enggak nih?" arga masih tetap saja mengelus pergelangan tangan risa, padahal rasa sakitnya sudah hilang.
risa mengelus-elus dagunya seolah-olah sedang berpikir keras. "hmm, di maafin enggak ya?"
"maafin atuh ya cantik." balas arga sembari mengusap lembut rambut risa.
"ih apaansi arga gombal terus."
"enggak gombal inituh ya fakta," kata arga sembari tersenyum tipis.
"pulang naik apa?" tanya arga pada risa.
Risa mengedikkan bahunya. "enggak tau naik apa."
"Pulang bareng sama gue," ajak arga sembari menggandeng tangan risa ke parkiran mobil.
Risa terdiam sejenak.
"Masuk, mau nungguin apa lagi? ohh, mau dibukain pintu ya?" ucap arga yang sotoy, lalu ia membukakan pintu untuk risa.
"eh! gue juga bisa kali buka pintunya, ini gue lagi bingung tau." balas risa sembari memasuki mobil arga, lalu menutup pintunya.
Arga terkekeh, lalu ia memasuki pintu kemudi. "Bingung kenapa?"
"Kemarin kan, ada novel keluaran terbaru. Ini mau beli, tapi lupa namanya." ujar risa sembari berpikir keras.
"hmm." jawab arga.
risa memperhatikan jalanan. "Ga, kita mau kemana?" tanya risa pada arga, namun arga hanya diam saja.
"Ga, jawab!"
"Jangan-jangan lo mau culik gue ya?! Tol---"
Arga langsung membekap mulut risa dengan tangannya. "Mangkanya diem, ogah gue culik lo enggak ada gunanya juga." frontal arga sembari melepaskan bekapannya.
Risa ngos-ngosan sembari menghirup udara. "Y--a kalau enggak mau culik gue, terus kenapa lo diem aja tadi pas gue tanya? kita mau kemana sih ga sebenarnya!" ujar risa frustasi sendiri.
"Bawel banget sih, udah ikut aja gue juga gak bakalan mau nyulik lo."
Risa menurut ia membungkam mulutnya sendiri, sembari memperhatikan jalanan kota jakarta yang sangat padat ini.
"Argaaa." panggil risa.
"Argaaa."
"Argaa."
"hmm, kenapa lagi?" jawab arga sembari serius memperhatikan jalanan.
"Hidupin lagu boleh? hening amat perasaan, kayak lagi mengheningkan cipta tau!" ucap risa sembari mengotak-atik ponselnya, namun sial batrenya low-bat.
"Yahh, habis batre," ujar risa lesu sembari memasukkan ponselnya kedalam tas.
Arga menoleh ke risa, melihat wajah risa yang cemberut membuat arga gemas ingin mencubit pipinya.
"Pakai hp gue aja." kata arga sembari serius mengemudikan mobil.
"Beneran atuh? dibolehin ya?"
"hmm."
Risa segera mengambil ponsel arga yang terletak di laci mobil (lupa nama).
"Lo mau buka apaan? jangan yang aneh-aneh risa." ucap arga yang sedang fokus menyetir.
risa tersenyum manis. "enggak arga, cuman buka ig mau login ke akun gue." jawab risa santai, membuat arga percaya.
"Mampus, gue kerjain lo ga haha." -batin risa.
Risa mengecilkan volume hp dan menonaktifkan getar, agar tidak ketahuan di empunya.
Berbagai pose dari, lucu, cantik, imut, konyol, bahkan aib yang jelek pun masih terlihat cantik.
"Lagu lo rock semua, gasuka gue. Nih gue balikin hp lo." ujar risa mengembalikan ponsel arga.
Arga mengernyitkan dahinya seperti tidak ada yang beres pada diri risa.
"Eh ga!"
"hmm, apa?"
"muter balik aja, gue tadi disuruh nyokap pulang."
"lo udah sama gue."
"pleasee argaa, nanti gue kena marah. Lo bener-bener--"
Arga menghela napas kasar. "Iyaaa-iyaaa putar balik." ucap arga dengan raut wajah yang kesal.
***
Sedikit dulu aja yaa:)
yang penting up, nanti bakalan lebih banyak lgi upnya soalnya lagi sibuk banget ini hehe.
Jangan lupa DIVOTMEN❤
SEE
UU
DAH
SEMOGA TUHAN MEMBERKATI KALIAN✨
!THANKS FOR READING!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA
Teen FictionArga delvino, ketua geng WARRIOR di sma galaksi, dia galak dan sangar? tentu. Bahkan semua murid pun segan dengan arga, tak terkecuali clarisa putri sanjaya, yang biasa dipanggil risa. "Lo bisa gak sih, gak ganggu gue!" ketus risa, risih dan jengah...