16. Memburuk.

2.1K 220 36
                                    

16.

Jisoo dan Lisa memutuskan untuk menginap ditempat Chaeyoung berada, anak anak mereka sudah dibawa oleh suami mereka. Jisoo dan Lisa tidak mau Chaeyoung tidak bisa istirahat dengan benar karna terganggu oleh anak mereka.

Malam ini, semua berkumpul di kamar Chaeyoung, sang empu sedang terbaring lemah. Panasnya belum turun.

Jisoo mengambil termometer lagi dinakas, iya tempelkan pada ketiak Chaeyoung untuk mengetahui suhu dari tubuh Chaeyoung.

38,3°

Panasnya semakin meningkat. Jisoo melirik ke arah Lisa yang sedang terkejut. Lisa tersadar saat tangannya disentuh oleh Jisoo.

Panik sudah Jisoo. Demam saat kehamilan tidak bisa dipandang sepele.

Chaeyoung dan bayi yang dalam kandungannya lebih mungkin mengalami komplikasi serius dari demam yang tinggi.

Demam tinggi dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayinya, kelainan jantung bawaan atau yang lebih parahnya adalah keguguran pada awal kehamilan.

Semakin tinggi demam dan semakin lama demam, semakin tinggi pula resikonya.

Jisoo takut saat mengingat itu, sebab Lisa pada tahun lalu juga pernah mengalami kejadian seperti itu. Dan Chaeyounglah yang selalu ada saat Lisa mengalami banyak hambatan saat kehamilannya.

Lisa mendekat ke sebelah ranjang Chaeyoung yang kosong. Mata itu terlihat sayu. Lisa menggenggam tangan Chaeyoung dengan erat, merasakan juga panas dari tubuhnya.

"Aku tidak mau ke rumah sakit. Panggil saja dokter" seolah tau apa yang dilakukan oleh saudarinya, Chaeyoung berkata lemah dengan harapan yang dapat dikabulkan.

Niat Jisoo yang ingin cepat membawa Chaeyoung ke rumah sakit terkubur saat mendengar permintaan dari adiknya.

"Hubungi Wendy" titah Jisoo pada Lisa.

Dengan segera Lisa meraih ponselnya yang ada di dalam celananya, mencari kontak seseorang yang dia kenal, yang dulu juga menangani kondisinya.

Berhasil menghubungi Wendy, Lisa terus menguatkan saudarinya yang kini tengah merintih. Memegangi perut yang sudah terlihat membesar. Perutnya sakit dibagian bawah.

"Ini sakit" keluhnya.

"Sabar Chaeng, Wendy Eonnie akan segera tiba. Kau pasti kuat untuk menahannya sebentar"

Lisa dan Jisoo menguatkan Chaeyoung agar mampu menahan rasa pusing dan sakitnya.

Menunggu sekitaran 15 menit adalah waktu yang lama bagi Chaeyoung. Dan dimenit itu pula, dokter wanita telah sampai di rumahnya, menembus gelap malam yang sudah sepi.

Tanpa menunggu lama, Lisa langsung mempersilahkan Wendy itu untuk melakukan tugasnya. Chaeyoung diperiksa dengan telaten olehnya.

..

Chaeyoung sudah tidur saat setelah meminum obat pereda nyeri pada perut yang diberikan langsung oleh Wendy sebagai dokter kandungan.

Dokter Wendy menjelaskan pada Jisoo dan Lisa bahwa demamnya bisa saja berakibat buruk, penjelasannya sama dengan apa yang waktu itu ia jelaskan pada Lisa.

Beruntungnya Chaeyoung dapat cepat ditangani, diberi obat khususnya.

Jisoo berjalan dengan Wendy. Wendy adalah dokter sekaligus sahabat saat masa kuliahnya Jisoo. Walau berbeda jurusan, mereka sangat akrab.

"Terimakasih Wen, malam malam sudah mau kesini"

"Heey tidak apa apa, itu sudah tugasku" Wendy merangkul Jisoo yang sudah lesu.

"Jaga adikmu yaa, jangan terlalu stres" Wendy berpesan sebelum ia memasuki mobilnya.

Jisoo mengangguk, melambaikan tangan saat mobil Wendy sudah melaju.

Jisoo kembali lagi masuk kedalam, mendapati Lisa yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

"Jika tidak gara gara lelaki itu, Chaeng tidak akan seperti ini" tiba tiba saja Lisa mendengus kesal pada lelaki sialan yang kurang ajar itu. Ini semua disebabkan olehnya.

Jisoo merangkul Lisa. Meredakan emosi Lisa yang sudah tidak santai jika sudah membicarakan lelaki yang menyakiti Chaeyoung.

"Sudahlah Lisa. Kita harus fokus sekarang pada kesehatan Chaeyoung, jangan biarkan Chaeng banyak memikirkan suatu hal"

"Dan suatu hal yang Chaeng pikirkan adalah sakit hati yang lelaki sialan itu lakukan, rasa bersalahnya terhadap Jennie Eonnie itu disebabkan juga oleh lelakii itu" terusulut sudah Lisa membahas lelaki itu.

"Semua ini disebabkan oleh lelaki yang kita izinkan untuk menikah dengan Chaeng, brengsek memang"


"Semua ini disebabkan oleh lelaki yang kita izinkan untuk menikah dengan Chaeng, brengsek memang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suffering [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang