15. Condition

1.9K 224 28
                                    

15

Pagi hari, Chaeyoung masih terlelap diranjang kamarnya. Jisoo dan suaminya telah membawa Chaeyoung kembali pada rumahnya.

Jisoo baru selesai membuat sarapan yang sehat dan bergizi untuk dirinya, anaknya dan adiknya. Suaminya tidak ada, dia sudah pergi bekerja 5 menit yang lalu.

Jisoo memasuki kamar Chaeyoung, menemui anaknya terlebih dahulu yang masih betah tertidur. Dengkuran halus selalu menjadi pembuat lengkungan dibibir Jisoo saat mendengarnya. Itu sangat lucu bagi Jisoo.

Setelah dipastikan anaknya masih tidak ingin membuka mata, Jisoo beralih pada adiknya yang berada tepat disamping anaknya.

Wajah lelah terpejam itu menyambut Jisoo saat melihatnya.

Tangannya tergerak untuk menekan nekan pipi yang terasa kurus, namun sesuatu yang dirasa justru mengagetkan Jisoo.

Pipi Chaeyoung terasa panas, lalu dengan cepat tangannya naik keatas untuk merasakan suhu di kening Chaeyoung. Panas juga.

Sebenarnya Jisoo sudah merasakan tubuh panas ini saat kemarin, makanya sekarang Chaeyoung terselimuti selimut tebal yang Jisoo ambil dilemarinya. Tapi suhu itu semakin terasa panas dibandingkan kemarin.

Jisoo panik.

Dan tiba tiba..

Bel berbunyi, Jisoo lupa, bahwa dia mengunci pintunya setelah kepergian suaminya.

Dengan buru buru Jisoo menghampiri Lisa yang masih memencet bel tersebut, menimbulkan bunyi yang membuat bising.

"Lisa cepat kemari" baru saja pintu terbuka, Jisoo sudah menarik lengan Lisa dengan tergesa, dan itu sukses membuat Lisa yang sedang menggendong anaknya tersentak hingga membuat bingung.

"Eonnie, ada apa?" Lisa masih mengikuti gerak jalan Eonnienya yang ada didepan.

"Chaeng sakit"

...

"Kenapa Chaeng bisa sakit Eonnie?" Lisa bertanya setelah ia melihat dengan jelas wajah saudarinya yang tengah terbalut selimut tebal sedang menggigil.

"Pasti dia banyak memikirkan sesuatu dengan keadaannya yang lemah, temani dulu Chaeng, Eonnie akan menyiapkan air hangat" Jisoo meninggalkan kamar Chaeng, dia berjalan menuruni anak tangga untuk sampai di dapur yang berada di lantai dasar.

Tersisa Lisa yang kini sudah duduk disamping Chaeyoung, memeriksa suhu panas di keningnya dengan punggung tangannya.

Lisa menggeleng setelah merasakannya.

"Chaeng ada apa lagi denganmu hah?" lelah sekali rasanya Lisa melihat kondisi yang terus memburuk selama ini.

Bukan sakit parah yang menggerogoti tubuhnya. Tapi sakit yang ditimbulkan oleh hati dan itu berdampak buruk juga pada tubuhnya.

Harus bagaimana Lisa? Haruskah ia menyalahkan Si Brengsek itu yang telah merusak segalanya? Atau menyalahkan Eonnie yang berada di Negara sebrang yang tak ingin berkunjung menemui adiknya? Sebagai penyebab kondisi Chaeyoung yang memburuk ini.

Tapi awal dari semua permasalahan ini adalah Si Brengsek itu. Yang telah hadir di kehidupan Chaeyoung yang damai tanpa masalah. Kurang ajar memang.

Jisoo datang dengan wadah berisi air dingin dan kain kecil. Menggeser posisi Lisa agar bisa leluasa mengompres tubuh Chaeyoung.

Lisa menenangkan anaknya yang tiba tiba sedikit rewel, hingga ia harus membawa anaknya ke luar kamar agar tidak mengganggu tidur dari Jihoo dan Chaeyoung.

"Chaeng, cepat sembuh, Eonnie rindu tawa lepasmu" Jisoo berguman dengan tangan yang masih berada di kening Chaeyoung.

..

Chaeyoung bersandar pada headboard, ia tengah bermain kecil dengan ponakannya yang terlihat gemas.

Kondisi tubuhnya masih panas, Jisoo dan Lisa sudah melarang Chaeyoung untuk bermain, namun anak dari Jisoo ini terus saja merengek ingin bermain dengan Chaeyoung, hingga akhirnya membuat Chaeyoung terduduk lemas sambil bermain mobil mobilan yang Jihoo juga mainkan. Anak dari Lisa pun ikut bergabung akhirnya dengan mereka.

Suara tawa terdengar dari Jihoo dan Selly, mereka senang bermain dengan Chaeyoung.

Jisoo dan Lisa hanya melihat kegembiraan mereka dengan rasa haru, bahagia dan khawatir.

Chaeyoung akhirnya bisa tertawa, walau itu lebih terlihat seperti menyakitkan. Khawatir karna keadaan Chaeyoung yang masih sakit.

Jisoo mendekat ke arah Chaeyoung, mengelus lengannya.

"Maaf, jadi tidak bisa istirahat karna membawa mereka" Chaeyoung menghentikan tawanya, ia lirik Eonnie yang berada disampingnya.

"Tidak apa apa Eonnie, mereka adalah tawaku"

Suffering [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang