"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Malvin melangkah sembari melepas topi untuk menghampiri ibundanya yang bangkit seraya menyambutnya dari kursi ruang tamu. Tak lupa juga, diciumnya tangan sang bunda sebelum duduk di kursi miliknya.
"Loh? Kok baru pulang pagi, Vin?"
"Semalem ada kecelakaan di tol Jayakarsa, bun. Makanya Malvin baru pulang" ucapnya dengan tangan yang menggulung lengan kemeja.
"Ya ampun anak bunda kasian amat. Sini peluk dulu."
Sepasang ibu dan anak itu saling berpelukan. Malvin memeluk erat bundanya seraya mengecup dahi wanita itu.
"Makan gih! Ayah nungguin tuh."
Malvin mengernyit "udah pulang?"
Wanita itu berdecih "Ayah kamu sama aja kaya kamu, Vin. Mana inget kalo di rumah ada bunda yang kesepian."
"Ega mana, bun?"
Wanita itu memutar bola matanya "kamu kaya gak kenal dia aja. Mana mau adek kamu itu diem di rumah kalo lagi libur begini? Paling lagi jalan sama pacarnya."
Malvin bangkit lalu berjalan diiringi oleh sang bunda menuju ruang makan. Lelaki itu menarik satu kursi untuk bundanya dan satu kursi lain untuk di dudukinya sendiri. Malvin mengambil roti beserta selai lalu menyatukan kedua bahan makanan itu untuk diberikan kepada ibunda tercinta. Ia sendiri menuangkan susu ke dalam gelas berukuran sedang kemudian mulai meminumnya.
"Gimana kerjaan kamu?" Tanya sang kepala keluarga.
"Lancar, yah. Seperti biasanya."
"Ayah dengar kamu turun ke jalan akhir-akhir ini. Bukannya kamu ditugaskan di kantor, Malvin?"
Lelaki itu menyeringai lebar. Ia baru saja menggigit roti ketika sang ayah mengintrogasinya
"Sekali-kali gapapa, yah. Bosen juga di kantor ga ada kerjaan. Dari pada Malvin nganggur, mending Malvin turun ke jalan benerin lalu lintas. Kali aja dengan datangnya Malvin, rekan-rekan yang lain jadi tambah semangat" Ujarnya panjang lebar.
"Bukannya nyari jodoh?"
"Uhuukkk..."
Malvin tersedak susu yang sedang ia minum. Lelaki paruh baya itu memicing, seolah apa yang baru saja di katakannya menjadi titik terang.
"Ya ampun, yah. Percaya aja sama gosip" Ujar Malvin seraya mengusap seragamnya yang basah menggunakan tissue.
Lelaki paruh baya itu menajamkan mata "Ayah ini tentara, Malvin. Jangan coba-coba membohongi ayah."
"Hehehe..." Tawa lelaki itu "ayah tau dari mana, yah?"
"Reza yang kasih tau ayah. Ayah juga liat kemaren waktu kamu nilang seseorang. Udah pasti kamu naksir cewek itu, kan? Ayah tau kamu gak suka panas-panasan, Malvin. Gak usah ngibulin ayah."
"Hehehehehe... Begitu ya, yah?"
'Awas lo Reza! Kena lo besok.'
"Udah ah! Di makan dulu makanannya. Acara introgasinya dilanjut entar lagi. Ganggu mood bunda aja deh."
"Iya bunda sayang. Malvin mingkem nih."
"Ayah juga."
Ketiga manusia itu menikmati sarapan paginya dengan khidmat. Masih disertai canda tawa yang sesekali di lontarkan oleh mulut Malvin maupun ayahnya sendiri. Kedua lelaki itu sibuk menggoda wanita yang sedari tadi merajuk karena kesal dengan keberadaannya yang seperti tidak di anggap. Sampai akhirnya acara sarapan pagi itu selesai dan sang kepala keluarga pamit karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
![](https://img.wattpad.com/cover/183387664-288-k380631.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Police and I - Lee Minhyuk
HumorWARNING! 21++ ⚠️⚠️ Bapak emang polisi, tapi gak tiap bulan juga kan nilangin saya?! Sebenernya mau bapak apa sih? - Jovita Bagaskara Karena kamu salah, makanya saya tilang. Tuh, liat gebetan kamu, gapake sarung tangan sama sepatu. Ban motornya juga...