6

6.4K 787 251
                                    

Author POV

"Gua udah kasih tau Renjun."

Shuhua langsung masang ekspresi senang begitu denger ucapan Viona, "Terus terus, responnya gimana?" Tanyanya penasaran,

"Dia nangis sambil meluk gua."

Senyum manis Viona gak luntur sedikitpun, dengan kedua tangannya yang masih sibuk mengiris kol, pikirannya masih terpikir soal reaksi Renjun di rs tadi.

Bahkan pas otw ke sini, laki-laki itu terus-terusan natap Vio dengan tatapan manis, juga sesekali menggengam erat tangan Vio.

"Kok sama sih kaya reaksi Guanlin pas tau gua hamil." Kata Shuhua diiringi gelak tawanya sendiri,

"Setelah ini lo siap-siap aja buat di over protektif-in sama Renjun." Sambungnya,

"Over protektif?" Tanya Viona,

Shuhua mengangguk, "Guanlin juga gitu. Gua mau ngerjain kerjaan rumah aja gak boleh. Gua tiap pengen jalan-jalan aja harus kudu wajib dia temenin. Dan mau makan apapun aja harus minta izin dia dulu. Ribet deh pokoknya. Tapi lucu juga haha ... Dan Renjun juga pasti bakal kaya gitu, lo juga tau lah sikap Renjun sama Guanlin tuh sebelas dua belas."

Viona senyum makin lebar.
Kebayang gimana jadinya kalo Renjun makin over protektif sama dia. Karena selama ini aja Renjun memang selalu over protektif.

"Akhirnyaaaaa ..."

Sorak Shuhua riang pas Viona menghidangkan semangkuk soto di depannya.

"Selamat makan." Kata Vio,

Dia mendudukan dirinya di depan Shuhua.

"Oh iya, gua punya sesuatu buat lo." Shuhua ngasihin sebuah kotak berukuran sedang yang dilapisi kertas kado, dengan pita di atasnya.

"Lah, perasaan ulang tahun gua masih lama deh ..." Viona membuka kado pemberian Shuhua dengan ekspresi bingung,

Dan ternyata isinya ...

"Buku diary?" Tanya Viona sambil ngambil sebuah buku diary dengan gambar moomin di bagian depannya,

Shuhua ngangguk, "Diary buat ibu hamil. Katanya, nulis diary bakalan bagus buat kondisi mental ibu hamil. Dan lo kan lagi hamil nih, jadi lo bisa menumpahkan semua isi perasaan, keluh kesah dan apapun kejadian yang lo alami selama 9 bulan kedepan di buku itu."

"Wahhhh, kayanya asik juga ya ..." Viona tersenyum lebar sambil natap buku diary, pemberian sahabat nya itu,

"Makasih banyak ya ..." Kata Vio lagi, yang dibalas anggukan oleh Shuhua.

.

Sore harinya, Viona diantar pulang sama Shuhua dan Guanlin. Dia mau buru-buru masak sebelum Renjun pulang.

Pas masuk ke dalam rumah, dia kaget karena nyium wangi masakan. Dan pas jalan ke dapur, ternyata udah ada Renjun yang lagi sibuk nata meja makan.

Viona langsung speechless pas liat di meja makan udah ada steak, kentang dan juga sayuran. Bahkan ada lilin, kue dan juga ada beberapa tangkai mawar putih dalam vas.

"Lohh, kamu kok udah pulang? Pulang sama siapa? Baru juga mau aku jemput." Cerocos Renjun,

"Kamu kok udah pulang?" Tanya Viona,

Renjun mendekat ke arah Vio, berdiri di belakangnya dan mendorong istrinya itu untuk duduk di kursi meja makan.

"Dalam rangka apa nih?" Tanya Vio sambil ngelirik meja makan,

"Lagi pengen makan malem romantis aja." Jawabnya sambil nuang jus jerus ke gelas yang ada di depan Vio,

"Inikan masih sore." Kata Vio,

Moonlight || Huang Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang