12

5.1K 702 215
                                    

Author POV

Yiren kaget bukan main pas liat Renjun yang pagi ini duduk diam di ruang rapat lagi nangis sambil natap foto Viona dan Minjun di hpnya.

"Kak ..." Panggil Yiren pelan,

Renjun langsung mendongak dan natap wajah Yiren yang berdiri di depannya.

"Are you ok?" Tanya Yiren,

Renjun menggeleng, sambil beranjak dari duduknya. "Gua harus gimana Ren?" Tanyanya,

"Gua ngerasa gak becus jagain Viona. Gua juga gak becus nemuin Minjun. Gua harus gimana? Gua harus gimana ngadepin papanya Vio?" Itu juga salah satu beban Renjun,

Dia bener-bener ngerasa gak enak sama papa Mino. Dia ngerasa gak becus sebagai ayah dan suami.

Di sisi lain,

Pagi ini Viona menyempatkan diri buat mampir nyamperin Renjun buat ngasihin sarapan. Dengan Xiaojun yang masih setia nemenin dia dari semalam.

"Bang Renjun lagi duduk di ruang rapat kak. Kayanya lagi pengen nenangin diri." Kata Yangyang,

Viona langsung bergegas menuju ruang rapat, diekori Xiaojun di belakangnya.

Tapi pas sampai di depan pintu ruang rapat yang kebuka setengah, Viona langsung menjatuhkan tas berisi bekal yang dipegangnya.

Karena pemandangan gak mengenakkan yang dia liat di dalam ruang rapat. Renjun lagi nangis di pelukan Yiren. Iya, Yiren meluk Renjun erat sambil nepuk-nepuk punggungnya pelan.

Mereka langsung noleh begitu denger suara di pintu. Dan mereka juga kaget bukan main liat Viona dan Xiaojun udah ada di sana dengan ekspresi gak nyangka.

"Vi, ini gak kaya apa yang kamu pikir." Kata Renjun pas liat Viona natap dia dengan tatapan kecewa,

Dan hanya dalam sepersekian detik, Xiaojun lari ke arah Renjun dan mencengkeram kuat kerah suami Viona itu.

"Bisa-bisanya lo enak-enakan nangis di pelukan cewe lain, di saat istri lo duduk semaleman di halte dan gak tidur karena kepikiran Minjun terus. SUAMI MACAM APA LO HAH?!" Tanya Xiaojun penuh amarah,

Viona mendekat ke arah dua laki-laki itu. Dia menyingkirkan tangan Xiaojun dari kerah Renjun.

"Ini urusan gua sama Renjun, biar kita selesain berdua." Kata Viona sambil natap Xiaojun yang tatapannya masih penuh amarah,

Viona natap ke arah Yiren dengan tatapan bingung. Tapi dia gamau memperpanjang masalah ini, "Ayo pulang ..."

Dan malah ngajak Renjun pulang.

Renjun langsung meraih tangan Vio dan menggandengnya untuk keluar dari ruangan, tapi ...

"Saya gak bisa liat kak Renjun menderita terus!" Ucap Yiren tiba-tiba,

Bikin Renjun dan Viona menghentikan langkah.

"Kamu cuma bisa bikin dia menderita! Kamu gak pernah bisa kasih dia kebahagiaan." Sambung Yiren sambil menatap benci ke arah Viona,

"Yiren!" Tegur Renjun yang kaget setengah mati denger ucapan Yiren,

"Kebahagiaan kamu bilang? Gimana bisa saya dan Renjun hidup bahagia di saat kami bahkan gatau apa Minjun makan dengan baik, tidur dengan baik, atau hidup dengan baik? Kami bahkan gatau apa dia masih hidup atau engga. Kamu gak akan ngerti rasanya ada di posisi saya atau Renjun. Kamu cuma anak kecil yang gatau apa-apa!" Kata Viona yang akhirnya gak bisa nahan kesabaran lagi,

Yiren malah berdecih dan masih natap Viona dengan tatapan benci, "Kamu yang gatau apa-apa! Kamu gatau kan betapa down nya kak Renjun selama ini? Minjun gak ketemu-ketemu, kamu yang selalu keras kepala dan bikin dia khawatir, belum lagi omongan orang yang kadang keterlaluan dengan ngatain dia suami yang gak becus jaga anak sama istri. Kamu gatau itu semua kan?!" Nada bicara Yiren makin meninggi,

Moonlight || Huang Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang