Moonlight || Huang Renjun✔

14 (End)

Author POV

"Masuk malem lagi?"

Tanya Viona di suatu pagi.
Begitu Renjun yang masih memakai piyama bermotif moomin memeluk dia dari belakang.

"Iya." Jawab Renjun,

"Sama siapa?"

"Yangyang ama Yiren."

Viona langsung memutar badannya menghadap Renjun, "Yiren?" Tanyanya dengan bibirnya yang agak dimanyunkan,

Renjun ngangguk.
Sambil ketawa dalam hati.

Semenjak insiden Yiren meluk Renjun di ruang rapat, Viona jadi selalu kesel tiap denger nama Yiren.

Renjun ikut duduk di sebelah Viona yang mulai ngolesin selai coklat ke sehelai roti.

"Vi, kamu mau tau sesuatu tentang Yiren gak?" Tanya Renjun,

"Apa?" Viona langsung penasaran,

"Ternyata, dia mutusin buat jadi polisi gara-gara aku. Bertahun-tahun lalu, pas aku masih ditugasin di jeju, aku pernah nolongin anak sma yang dompetnya diambil jambret pas mau bayar eskrim. Dan ternyata anak sma itu ... Yiren." Kata Renjun sambil nyengir,

Viona udah masang ekspresi gak enak, "Jadi gara-gara itu dia mutusin buat jadi polisi? Dan akhirnya ditempatin di kepolisian cheongdamdong dan ketemu kamu lagi?"

Renjun ngangguk-ngangguk, "Kaya drakor banget gak sih?" Dia mulai iseng manas-manasin Viona,

"Engga sih." Jawab Viona sambil masang tampang datar,

"Iya sih kalo kata aku. Lucu aja gitu perjuangan dia buat ketemu aku lagi."

Walaupun Vio tau bahwa Renjun memang iseng dan seneng liat dia sensi, Vio tetep aja gak bisa sabar lagi. Dia langsung ngejejelin roti yang dipegangnya ke dalam mulut Renjun.

Eh Renjun malah nyolek-nyolekin jari telunjuknya yang dilumuri selai coklat ke permukaan wajah Viona.

"Makan nih makan!!" Kata Vio sambil terus ngejejelin roti ke mulut Renjun,

Sedangkan Renjun yang masih sibuk nyolekin wajahnya Vio pake selai coklat udah nyaris keselek. Dia nepokin tangan Vio supaya berhenti ngejejelin roti ke dalam mulutnya.

"Astaga, masih pagi ini tuh. Udah ribut aja ..." Kata Minjun yang baru keluar kamar, dia geleng-geleng kepala liat kelakuan orang tuanya.

Maklum lah, dulu Renjun dan Viona kan musuh bubuyutan yang rajin berantem. Jadi sekarang jiwa tom&jerry masih ada dalam diri mereka.

.

"Permisi ..."

Viona yang lagi nyiram tanaman langsung noleh ke arah pagar dan menemukan seorang laki-laki tak dikenal memasuki area halaman rumahnya.

"Ada yang bisa dibantu?" Tanya Viona sambil mendekat ke arah laki-laki itu,

Orangnya tinggi banget macam tiang listrik. Mana mukanya ganteng.

"Ah ini ... Saya baru pindah ke rumah sebelah, cuma mau ngasihin kue sekalian nyapa." Ucapnya ramah sambil ngasihin sepiring kue brownis ke Vio,

Vio ngambil sepiring kue itu dengan senang hati, "Makasih banyak ya, repot-repot. Oh iya kenalin, saya Viona ..."

"Saya Seo Johnny." Balasnya sambil nyalamin tangan Viona,

"Eh iya ayo duduk dulu pak ..." Ajak Vio sambil nunjuk kursi di teras,

"Engga usah bu Vio, saya mau nganterin kue ke tetangga yang lain hehe ... Lainkali aja ya kita ngobrol lagi."

"Ah gitu, yaudah makasih banyak ya pak Johnny kuenya ..."

"Sama-sama bu, kalo gitu saya permisi ..." Katanya sambil bergegas pergi.

"Wahhhh siapa itu ma?"

Tanya Minjun yang entah sejak kapan udah berdiri di pintu bareng Renjun.

"Tetangga sebelah, dia baru pindah hari ini." Kata Vio sambil ngasihin sepiring kue yang dipegangnya ke Minjun.

Renjun malah masang tampang judes sambil ngeliat ke arah rumah sebelah yang ditempatin pak Johnny.

"Sstttt! Bu Vio ..."

Panggil Bu Rose yang wajahnya nongol di atas tembok pembatas rumahnya dengan rumah Vio.

"Kenapa bu?" Vio nyamperin bu Rose,

"Si tetangga baru itu ganteng banget ya kan?" Tanya bu Rose,

Vio ngangguk-ngangguk, "Kaya suami idaman gitu deh tampangnya."

"Dia duda loh. Anaknya satu, masih kecil, ganteng banget kaya dia."

"Wahhhh duda?" Tanya Vio sambil melotot,

Bu Rose ngangguk sambil cengar-cengir.

Eh tiba-tiba ... Renjun iseng nyemprot Viona pake air dari selang yang tadi dipake buat nyiram tanaman.

"RENJUN! Apaan sih iseng banget! Basah lah baju aku!" Dumel Viona langsung naik pitam,

"Ooops, sorry salah siram. Kirain tanaman." Kata Renjun dengan wajah datarnya.

Seketika Vio langsung berusaha ngerebut selang air nya dari tangan Renjun, eh Renjun nya lari. Jadilah mereka kejar-kejaran di halaman.

Ditonton Minjun yang lagi duduk di kursi teras sambil nyemilin kue brownis pemberian pak Johnny tadi.

"Enak kuenya?" Tanya bu Rose,

Minjun menunjukkan cengirannya, "Enak tante, apalagi makannya sambil nonton tom&jerry ..." Katanya sambil ngelirik Viona dan Renjun yang masih kejar-kejaran,

Bu Rose langsung ketawa ngakak denger omongan Minjun.

-TAMAT-

Yuhuuuu akhirnya end juga😄
Makasih banyak buat kalian yang udah baca ff ini dari awal hehe😁
Anggap aja chapter ini adalah bonus chapter😂

Sekali lagi makasih, byebye🖐🖐🖐
💚💚💚💚💚💚💚