5

6.5K 863 65
                                    

Renjun POV

"Renjun bangun ..."

Suara serak Viona membangunkan gua yang masih tidur nyenyak setelah alarm berbunyi beberapa kali.

"Masih ngantuk." Gumam gua pelan sambil masih merem,

Sesaat kemudian tangan kanan gua ditarik, "Cepetan bangun!! Kamu masuk pagi kan? Terlambat baru tau rasa." Omelnya,

Gua melek sedikit dan natap Vio yang udah rapi dengan celana bahan hitam dan atasan berwarna pink soft. "5 menit lagi, janji." Kata gua sambil mengangkat jari telunjuk kanan di depannya,

"Ck!" Decaknya sambil geleng-geleng kepala,

Dan akhirnya dia luluh, dia ngebiarin gua balik narik selimut dan tidur sedikit lebih lama lagi.

.

Setelah mandi gua bergegas memakai seragam yang udah disiapin Vio di atas kasur. Gak butuh waktu lama buat siap-siap.

Pas keluar kamar, gua liat Vio lagi nyiapin sarapan.

"Kirain belum bangun. Tadinya mau aku seret kamu ke kamar mandi." Ucapnya pas gua peluk dari belakang,

"Masih ngantuk sumpah, mau tidur lagi." Kata gua bikin dia langsuk berbalik dan ngejitak kepala gua,

"Cepetan sarapan. Sebelum aku tinggal." Suruhnya sambil duduk duluan dan mulai makan dua lembar roti yang udah dioles selai coklat,

"Kenapa sih buru-buru banget?" Gua duduk di sampingnya dan natap dia sambil manyun,

"Hari ini ada murid aku yang ulang tahun. Aku belum nulis surat ucapan buat dia." Jawabnya,

Seperti biasa, tiap ada muridnya yang ulang tahun, Viona bakal nyiapin kado juga sebuah surat tulisan tangan untuk muridnya. Istri gua yang berprofesi sebagai guru tk ini memang suka banget sama anak kecil.

"Nanti siang mau dibawain apa?" Tanyanya sambil natap gua,

Kadang Viona memang suka datang ke kantor buat nganterin makan siang.

"Bento."

"Astaga, bento mulu. Bentuk moomin lagi?" Tanyanya lagi,

Gua ngangguk dengan semangat, "Tapi jangan terlalu lucu ya, tar gak tega makannya."

Dia langsung ketawa denger omongan gua. Dulu, pas gua pertama kali masuk kerja setelah nikah, Viona ngebekelin gua bento dengan nasinya yang dia buat berbentuk moomin. Saking lucunya tu bento, sampai gua gak sanggup makannya.

Dan dengan lancangnya Yangyang sama Hendery malah makan bento itu, karena mereka greget liat gua gak sanggup makan cuma karena nasinya berbentuk moomin.

Sejak waktu itu gua jadi sering minta dibuatin bento moomin sama Vio. Walaupun setelahnya Xiaojun dan yang lain jadi rajin ngatain gua Si Anak TK.

~

"Gimana semalem ... Viona ngamuk ga?"

Hendery yang baru datang setelah ngurus sesuatu di kantor kepolisian gangnam langsung narik kursi dan duduk di deket gua.

"Iyalah. Diomelin gua jir, sampe nangis juga dia. Lagian lu sama yang lain ngomong apa aja sih ke istri gua?" Tanya gua sebel,

"Ya kita bilang aja yang sebenernya. Lo tuh batu. Susah dibilangin. Makanya begitu. Ya lagian gimana bini lo gak marah kalau lo sering pulang dengan keadaan bonyok begitu."

Dia malah ngomelin gua.

"Sekarang gua mikir, besok-besok kalo gua bonyok lagi harus gimana supaya dia gak ngamuk?" Tanya gua,

Moonlight || Huang Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang