Elzio Zevano Putra menghentakkan kakinya begitu ia telah sampai di arena balap yang memang sudah menjadi tempatnya melepas penat. Suasana hati pemuda itu terlihat begitu buruk, dengan wajah kesal yang begitu kentara terlukis di wajah tampan itu.
Zio merengut. Pandangannya mengitari sekitar arena balap, mengamati setiap inci di sana yang penuh akan pembalap lain.
Ah, Zio merasa suasana hatinya kali ini benar-benar sangat buruk. Bahkan untuk melihat gadis-gadis yang ada di sana pun rasanya enggan. Tidak menarik, dan tidak tertarik.
"Bro, ke sini lagi?"
Zio mengalihkan pandangannya sekilas ke arah seseorang yang menyapanya. Tak lama, pemuda tersebut kembali mengalihkan kembali pandangannya ke arah lain dan melangkah pergi dari hadapan orang itu.
Persetan. Zio tak ingin menanggapi apapun kali ini. Biarlah dia sendirian dulu untuk meredakan emosinya yang kian menjadi. Bahkan emosi itu siap meledak kapanpun jikalau ada sedikit saja yang menyenggolnya.
Dan sialnya, itu terjadi.
Seseorang menabrak pundak Zio cukup kasar sehingga membuat si pemuda sedikit terhuyung. Hal itu pun bisa memicu emosi Zio untuk kembali meledak. Ia menoleh dengan cepat, hendak menarik kasar pergelangan tangan si penabrak, namun di urungkan begitu melihat siapa si penabrak.
Tubuh Zio kaku begitu saja.
Di hadapannya, seorang gadis menatap si pemuda harap-harap cemas. Tampak sedikit keraguan di sorot matanya--ragu antara ingin meminta maaf atau diam saja--begitu melihat respon Zio yang terlihat tidak baik.
"S-sakit?" tanya si gadis dengan gugup. Jemari tangannya bergerak pelan, mencoba menggapai tangan milik Zio yang segera dibalas senyum manis khas si pemuda.
"Santai. Cuma kesenggol dikit doang."
Bisa dilihat, gadis itu menghela nafasnya lega dan lantas balas tersenyum pada pemuda tersebut. "Aku permisi dulu kalau gitu."
Pada saat itulah, Zio mengerti, bahwa hatinya telah di ambil oleh perempuan manis pemilik senyum indah itu.
:::
KAMU SEDANG MEMBACA
BBS ( 1 ) - We Are Bangsat Boys [ ✔ ]
Fiksi PenggemarBook One of Bangsat Boys Series We are Bangsat Boys We are fams. The real fams. And we protect each other.